[]
Masih ada waktu sekitar tiga puluh menit sebelum waktu 'bolos bareng' mereka berakhir. Arka dan Anya menduduki bangku taman sekolah tanpa takut akan dimarahi guru.
"Kamu cerita apa aja ke Aravi?" Anya memulai pembicaraan.
"Nggak banyak. Cuma tentang kita yang menjauh, nama lengkap kamu, dan terakhir soal kamu yang nolak aku."
Anya nyaris saja mendorong bahu Arka karena pipinya terasa menghangat, kalau saja Arka tidak berkelit dengan cepat. Memundurkan tubuhnya sampai tangan Anya hanya bisa menyentuh udara.
Arka memperhatikan raut Anya, sambil tertawa kecil. "Malu, ya, Nya?"
"Nggak tuh." Anya menggeleng, tak lama ia mengingat sesuatu. "Arka jadi lebih pendiem, ya? Katanya sih, aku dengar dari beberapa teman sekelas kamu."
Arka melebarkan matanya, setengah terkejut. "Siapa yang bilang?"
"Vio, katanya kamu jadi aneh sejak ditolak." Anya berkata datar, sengaja membuat Arka lebih malu daripada dirinya, supaya seimbang.
Tak lama, tawa Anya berderai. Arka sempat mengingatkan untuk tidak berisik. "Ini lagi bolos, lho."
Dalam waktu singkat, Anya menutup mulutnya dengan rapat. Sorot matanya yang jail kini berangsur meredup, tergantikan dengan tatapan teduh. "Arka, aku minta maaf."
"Aku udah maafin."
Anya mengangguk pelan sambil berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu. "Soal Vino ... aku nggak balikan lagi sama dia, aku malah keinget kamu terus."
"Itu berita bagus, aku nggak perlu khawatir soal perasaan kamu lagi."
Anya menunjukkan jempolnya di depan wajah Arka. "Kamu kelihatan keren kalau kayak gini!"
"Tapi, Nya. Aku tadi lihat seseorang yang lewat, mau ke sini."
Anya melongo. "Siapa? Jangan-jangan ...."
"Bukan makhluk nyeremin semacam itu, Nya. Ini Bu Darmi." Arka mendesis dengan panik.
Tadinya cowok itu akan mengajak Anya untuk pergi, tetapi mereka sudah kepalang terlihat keberadaannya. Kalau kabur, itu juga akan sia-sia karena Bu Darmi mengenal dengan baik fitur wajah Arka maupun Anya.
"Kalian berdua!" sahut Bu Darmi.
[]
Revisi ketiga: 13 Juli 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanya [End]
Short StorySeri #1 Baik Anya maupun Arka, keduanya tidak lepas dari kata penyesalan dan kehilangan. #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this...