" Huft.. Capek " Ujar Rose sambil melepaskan sepatu boot nya ketika mereka sampai di apartemen.
Ia menendang sepatu boot itu sembarangan. Dibelakangnya Jimin hanya tersenyum lalu memungut dan merapikan sepatu itu. Ia masih setia mengikuti langkah Rose, bahkan sampai mereka naik tangga.
Begitu sampai dikamar Rose menyampirkan mantelnya pada gantungan. Lalu menggelung rambut nya secara sembarangan, walau begitu ia tetap terlihat cantik.
Ia mendudukkan diri diatas ranjang,
" Untung aja tadi kita gak ketangkep. Hampir aja... " Rose menghela nafas panjang.
Jimin mendudukkan diri disamping Rose, menyampirkan anak rambut gadis itu yang menutupi wajahnya.
" Capek ya lari-lari? " Tanyanya sambil tertawa, tangannya mengusap peluh pada dahi Rose.
" Hm.. " Rose mengangguk-angguk imut sambil menatap Jimin.
" Gak usah sok imut deh.. " Cerca Jimin gemas, walau begitu ia tetap saja menangkap kedua pipi Rose. Sampai wajahnya terlihat mengembung.
" Hish.. " Ujar Rose sebal dengan keadaan mulut yang maju ke depan. Jimin tertawa.
" Mandi gak ya..?? " Monolog Rose setelah Jimin melepaskan tangkupanya.
" Tadi kan udah " sahut Jimin, yang kini sedang berdiri sambil melepas mantelnya sendiri.
" Tapi keringetan ni.. gara-gara tadi " protes Rose sambil cemberut, menatap pantulan wajah Jimin dikaca.
" Tetep cantik kok " Jimin balas menatap Rose lewat pantulan kaca.
" BAU! " Sungut Rose.
Jimin menghela nafas pasrah, " Ya udah terserah kamu aja "
Rose mengangkat bahu acuh, lalu bangkit dan meraih handuknya. Ia berjalan ke arah kamar mandi dikamar mereka sambil bersenandung pelan, sampai kemudian suara Jimin menginterupsinya.
" Mau ditemenin gak mandinya? " Tawar Jimin sembari berkedip menggoda pada Rose.
Rose melotot tajam, " MESUMMM!! "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED [Rose×Jimin]
Historia CortaIni tentang mereka berdua yang punya Obsesi gila pada diri mereka sendiri dan satu sama lainnya. Mereka sakit jiwa. #JiRose#