Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tapi yang namanya terlambat tetap saja terlambat, tidak ada yang bisa mengubahnya. Dan tidak ada yang bisa mengembalikan waktu yang telah di lewatkan.-VMJ-
.
.
.Perempuan itu meringkuk sambil memeluk kakinya. Di tempatnya berbaring saat ini, dia tak memperdulikan kondisi bajunya yang kotor bahkan basah terkena hujan tadi. Suara seseorang selalu terngiang jelas di telinganya. Seseorang yang di benci olehnya, namun juga seseorang yang sangat menyayanginya.
"Maafkan Papa, Papa yang salah nggak bilang sama adek dari awal." Farhan berusaha menggenggam jemari puterinya. Diciumnya berkali-kali tangan itu, bahkan air matanya membasahi punggung tangan Keyla. Dia sangat merindukan puterinya.
"Papa," Keyla membekap mulutnya sendiri dengan sebelah tangannya yang bebas, lalu membalas genggaman Farhan tak kalah erat. Rasa bencinya menguap begitu saja ketika melihat kondisi Farhan yang sangat menyedihkan.
"Papa sebenarnya sudah tahu rencana nenek kamu waktu itu. Dan Papa hanya bisa mengikuti semua keinginannya tanpa bisa membantah dek. Maafkan Papa. Papa tidak bisa menjaga adek, Papa sudah menyakiti adek, kak Rio dan Mama. Maaf Papa baru bisa bilang sekarang." Perlahan, Farhan menceritakan kejadian yang selama ini ditutupinya.
"Papa sangat bodoh waktu itu. Namun Papa tidak ingin anak dan istri Papa sengsara karena Papa tidak mau mengikuti perintah nenek kamu. Karena Papa tahu jika kalian terus bersama Papa, maka kalian akan sengsara. Dan Papa tidak ingin membuat kalian susah. Dan soal foto itu, itu sudah di settings. Papa dijebak." Lanjutnya lagi.
"Kenapa nenek tega pa? Kenapa nenek benci sama Papa?" Keyla menenggelamkan kepalanya di dada lelaki itu. Farhan mengusap rambut puterinya pelan. Menyimpan aroma yang sudah sangat lama tak pernah ditemukan nya lagi.
"Ada satu rahasia yang tidak bisa kamu ketahui sekarang sayang." Keyla mengangkat kepalanya, menatap mata sayu di depannya. "Suatu saat nanti adek pasti tahu." Farhan tersenyum samar, lalu mencium pucuk kepala Keyla lama.
Keyla menyesal. Amat menyesal, setelah lima tahun ini dia menanamkan rasa benci pada Papa nya yang tidak bersalah sama sekali.
"Papa sayang adek. Adek anak Papa. Selamanya."
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menarik paksa Keyla yang tengah mengingat percakapan terakhirnya dengan sang ayah sebelum mereka berpisah dari dunia selamanya. Dia mengusap air matanya ketika mendengar suara deritan pintu yang terbuka, terdengar langkah kaki pelan yang berjalan menghampirinya.
Keyla memejamkan matanya, berpura-pura tidur adalah pilihannya saat ini. Dia belum sanggup melihat tatapan kasihan orang-orang, atau ucapan bela sungkawa yang sama sekali tidak membuat rasa sakit di hatinya luntur begitu saja.
Rasa hangat dapat dirasakan Keyla ketika ada sebuah tangan yang menyentuh pipinya. Mengusapnya pelan. Beberapa detik terjadi keheningan sebelum suara hembusan napas pelan di dengarnya.
"Segitu nggak berartinya kah gue di mata lo La? Sampai lo nggak pernah cerita hal ini sama gue."
Keyla sangat mengenali suara ini. Suara seseorang yang akhir-akhir ini sangat jarang di dengarnya. Dan hanya satu orang yang memanggilnya dengan sebutan 'La'. Sammy.
Keyla menahan dirinya untuk membuka mata ketika mendengar suara Sammy. Dia sangat merindukan laki-laki ini, sudah beberapa hari terakhir mereka sangat jarang bertemu. Tapi dia juga masih ingin mendengar ucapan Sammy selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus Merah Jambu | √
Teen Fiction[Dibaca aja dulu siapa tahu jodoh] "Apabila cinta memanggilmu...ikutilah dia, walau jalannya berliku-liku." Love in first sight...kayaknya itu yang di alami oleh seorang pemuda bernama Keanu Alexander. Seorang cowok yang berusaha meyakinkan ga...