Virus Merah Jambu | √

45. Perfect

Saat orang lain memandangku biasa, aku bisa melihat ada yang berbeda di matamu.

-Keyla Ayudia Putri-
.
.
.

WARNING!

Harap mulmed diputar untuk menemani baca kamu kamu.

💕

Kenapa laki-laki itu selalu mendahulukan ego?

Keyla sudah tidak tahu harus berbuat apa setelah selama satu jam ini dia terus diabaikan oleh laki-laki yang mendadak menjadi sangat menyebalkan hari ini.

"Kamu kenapa sih, marah? Diem terus dari tadi."

Keyla mensejajarkan langkahnya dengan Alex. Tangan kirinya menenteng sandal yang tadi digunakannya, namun karena sudah basah dan tak nyaman lagi akhirnya Keyla melepaskan sandal tersebut.

Bibirnya mencebik berkali-kali sejak tadi. Keyla baru kali ini melihat Alex yang terus saja diam walaupun masih menemaninya keliling pantai. Namun apa enaknya di temani tapi diabaikan. Hah, lebih baik dia bicara dengan patung saja, sudah jelas tidak akan bisa menjawab setiap pertanyaannya.

"Alex, kalau kamu masih belum mau ngomong juga-"

"Ok ok,"

Akhirnya Alex mengalah. Dan senyum penuh kemenangan di bibir Keyla membuat Alex memutar bola matanya. Ternyata perempuan yang selalu mengatakan bahwa lelaki itu makhluk yang sangat tidak peka, sendirinya lebih tidak peka.

"Ayo, kita balik ke villa." Alex mengulurkan tangannya yang di sambut dengan senang hati oleh Keyla.

"Sekarang, masih nggak mau ngomong?" Keyla menelengkan kepalanya, menatap Alex yang saat ini terlihat begitu tampan. Ok abaikan dulu yang ini.

"Tadi aku udah ngomong kan?"

"Bukan itu! Kamu diem terus dari tadi, pasti ada alasannya, kan?"

Keyla masih menunggu jawaban laki-laki yang sedang menggenggam tangannya semakin erat itu.

"Jangan jauh-jauh dari aku."

Kalimat yang meluncur dari mulut Alex membuat Keyla mengerutkan keningnya dalam.

"Kenapa? Dari tadi kan aku sama kamu terus."

"Tadi pagi enggak." Jawaban Alex yang sangat cepat itu kembali membuat Keyla bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan laki-laki ini.

"Tadi pagi? Tadi pagi kan aku ... astaga! Kamu liat ya?" Keyla menutup mulutnya sekaligus menahan senyum geli. "Jadi, ceritanya kamu ...cemburu? Gitu?"

"Enggak!" Alex membuang mukanya ketika Keyla justru menatapnya dengan menyelidik. Entah mengapa tatapan itu justru membuatnya menjadi tambah jengkel saja.

"Cemburu kan? Hayo ngaku!" Keyla mencolek bahu Alex beberapa kali, berusaha menarik kembali perhatian laki-laki yang tengah merajuk itu. Dan melihat Alex seperti ini sungguh sangat menyenangkan.

"Stop Key!" Keyla tidak memperdulikan ucapan ketus Alex padanya, dia justru sengaja membuat laki-laki itu tambah kesal dengan mencolek pinganggnya, yang Keyla baru tahu adalah bagian terlemah laki-laki itu.