Jisoo POV
Udara dingin menyergapku merambat menusukku perlahan menembus pori-pori. Aku meringkuk, berharap dengan begini sedikit menghalau mereka menyerang ku. Selain udara dingin aku merasa kan alas tempatku berbaring lebih keras dan berbulu. Bantalku juga keras namun hangat begitu pula dengan gulingku aku menyukainya, hangat.
"Emh.. "Sejak kapan gulingku mengerang.
Ku buka mataku perlahan, sejak kapan gulingku berwajah malaikat tampan? Hm? Tunggu.
Kilatan ingatan berputar, Jungkook berdiri menungguku, bersepeda, menari, berpelukan, menangis dan tidur bersama?
Srekk.. ia menarik ku lebih erat seperti nya ia kedinginan. Seketika jantungku bertalu cepat. Seingatku ia mengajakku ke salah satu perbukitan dekat sekolah. Entahlah aku menurut saja, padahal ia bisa saja berbuat jahat padaku dan kelelahan tubuhku tidak mengkompromikan setiap tindakan anehnya. Namun aku entah bagaimana mengikuti nya saja.
Seberkas cahaya langit mulai membelah kegelapan yang menyelimuti kami. Itu seperti dirinya, muncul di tengah hidupku yang gelap. Seperti matahari terbit membelah kegelapan malam, He is miracle! Jadi kumohon jangan membenci dirimu Karena jika itu terjadi aku akan lebih membenci diriku.
" Kau sudah bangun?" Tanyanya serak.
"Heemb."
Ia terbangun dan menyandarkan dirinya ke pohon. Aku baru menyadari kami tertidur di salah satu area bukit yang menghadap ke arah timur, memiliki rerumputan sehalus beludru seperti terawat. Perlahan cahaya matahari merambat naik, kami melihat matahari terbit bersama dan berdua.
"Apa kau tahu Jung? Istilah saat langit mulai jingga kemerahan mewarnai angkasa?"
"Magic Hour." Jawabnya serak, aku tersenyum tipis.
"Terkadang kita harus melalui kegelapan untuk menghargai indahnya cahaya,, jalani saja siapa tahu disana ada hal indah di balik kegelapan saat ini di jalani."
Sreeet!
"Jung.." tiba tiba saja ia menarik ku dan memelukku dari belakang menyandarkan kepalanya di ceruk leherku.
Deg.
"Dingin." Ucapnya mengeratkan pelukannya, jangan tanya keadaan jantungku saat ini. Keindahan matahari terbit dan Jeon Jungkook adalah perpaduan yang mematikan.
***
Aku tidak pernah berhubungan dengan lawan jenis dalam artian yang mereka sebut kisah romansa. Aku tidak tahu apa itu karena memang hidupku terlalu sibuk untuk memikirkan hal remeh tersebut. Menyukai seseorang dan menjadikan dirimu bodoh seperti Irene tidak termasuk di dalam agenda hidupku.
Jadi aku menganggap hubungan ku dengan Jungkook hanya seperti itu saja, aku tidak akan berharap mengembangkan ke arah mana pun. Walaupun tindakannya memancing debaran dan ketidak hadiran nya membikin rindu. Biarkan saja semua mengalir seperti ini, bertemu di bangunan tua belakang sekolah atau di sela waktuku berkerja dan tidak saling mengenal saat berpapasan di koridor sekolah. Biarkan seperti ini saja itu sudah cukup bagiku.
Namun ketidak hadiran nya berhari-hari setelah malam itu membuatku cemas. Ada gosip beredar ia di tertangkap polisi karena memakai obat-obatan terlarang dan keluarga nya sibuk membersihkan nama baiknya. Aku tidak percaya Jungkook melakukan hal tersebut, walau berandalan sejauh aku bersamanya ia hanya pemuda polos mencari perhatian bukan berandalan yang sebenarnya.
Aku menghabiskan waktu di ruang gelap itu sendiri bersama ikan-ikan kami. Bodohnya aku aku tidak tahu bagaimana cara mencarinya, menemukan bahkan nomor ponselnya aku tidak tahu. Setidaknya aku bisa menghubungi nya lewat telepon umum. Aku saja tidak memiliki ponsel tentu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Self
FanfictionIni tentang kisah seorang anak laki- laki yang di juluki " Mimpi Buruk Bagi Orang Dewasa" dan anak perempuan yang selalu berharap hidupnya hanyalah mimpi buruk. Frustasi dengan kisah masing- masing dengan dirinya masing-masing, di pertemukan dan me...