1. The Beginning

1.4K 185 8
                                        

"Alam siang dan malam
dua dunia yang berbeda yang berasal dari dua kutub yang berlawanan
berbaur selama ini"

Jungkook pov

Aku berjalan di lorong gelap jalanku memang selalu gelap dan di penuhi kegelapan, jalanku sedikit terpincang ini akibat tendangan Jackson ketua gangster yang lumayan kuat mengenai tulang kering ku. Pertempuran yang sengit namun bisa kami menangkan walau tubuhku penuh luka. Ini sudah biasa saling menyerang antar geng di wilayah kami, mempertahankan wilayah kekuasaan. Tidak se mengerikan Yakuza dengan segala transaksi kotor kami hanya saling membuktikan eksistensi saja.
AKh.. aku bersandar, aku berhasil menutupi hyung hyungku jika aku baik baik saja namun terkena hantaman balok kayu bertubi-tubi tetap membuat tubuhmu remuk, aku mengusap keringat bercampur darah di wajahku pasti saat ini aku sangat buruk. Kemana tujuanku saat ini? Pulang? AKh tempat mengerikan itu terlalu bagus di sebut rumah untuk berandalan sepertiku.

Bruk!
Tiba - tiba sebuah objek menabrak dan memojokkanku, ternyata seorang manusia, apa salah seorang anggota geng tadi membututiku dan menyerang ku lagi. Sial!

Namun dugaanku salah yang menabrak ku seorang wanita.

" Mi .. mian.. to tolong aku."
Pintanya putus asa.

Yang ku ketahui gang tempatku kini berada, temaram karena lampu jalan yang tak memiliki kadar watt yang mencukupi. Dan sering terjadi tindak kejahatan di sini.Tubuh gadis itu memutar sehingga terhimpit diantara tubuh ku dan tembok sebuah bangunan .Posisi ini sehingga aku menutupi dirinya apa maksud dari tindakannya ini, kemudian suara-suara langkah cepat dan teriakan yang semakin terdengar jelas itu kah alasannya?

Namun posisi ini terlalu berbahaya.

Tubuh ku terasa kaku, aku bahkan terlalu gugup untuk sekedar bernapas. Mengapa jantungku berpacu begitu cepat. Seketika aku merasa udara di sekitarku menghangat, entah karena cuaca, aliran darahku yang terlalu deras, atau kah karena gadis ini?

"C-chogiyo..."bisikku sedikit
Memberi jarak diantara kami.

"Ssst. Mian To tolong Rapatkan tubuhmu sedikit..."

Gadis itu menarik pinggangku agar semakin merapat pada tubuhnya. Bibirku pas berada di depan kening gadis itu, setengah senti lagi maka akan melekat di sana. Dari jarak sedekat ini aku bisa membaui sampo dan aroma sabunya membuat Hal di dalam diriku menggelegak. Oh, demi bau kaus kaki J-hope aku nyaris tak sanggup lagi menyuplai oksigen ke paru-paru. Ini aneh dan menyesakkan, baru pertama dalam 17 tahun eksistensi kehidupanku aku merasa lumpuh. Aku tidak pernah sedekat ini dengan seorang wanita karena mereka pasti takut mendekati ku walau kuakui banyak yang memuja wajahku.

"Kemana gadis itu pergi?"tanya seorang pria dengan suara seraknya yang terdengar kejam.

"Terus saja terus..."sahut suara lain, suara pria kali ini lebih cempreng. Tanpa bisa menoleh untuk melihat pun aku bisa membayangkan bentuk perawakan pria itu yang kurus kering pendek dengan wajah tirus dan mata rubah yang menyebalkan.

"Gadis itu larinya cepat sekali, sial!!"suara ketiga, kali ini suara berat disertai dengusan napas. Orang ketiga ini pasti gendut!
Untung saja aku memakai setelan baju hitam di tempat temaram ini tubuhku tersamarkan, kurasakan tubuh gadis ini bergetar dan terisak. cengkeraman jari gadis itu mengerat. Reflek karena naluri, aku menggeser sedikit tubuhku agar gadis di depanku ini tertutupi sepenuhnya oleh tubuhku. Dan entah dorongan dari mana aku membungkam mulutnya menahan isakan ketakutan nya serta memeluknya menenangkan. Sungguh ini pertama kalinya ku lakukan bahkan kepada orang yang pertama kali kutemui.

Sebenarnya siapa gadis ini? Kenapa ketiga pria itu mengejar-ngejarnya hingga membuatku harus menyembunyikannya dengan cara seperti ini?Pertanyaan itu berputar-putar di benak ku. Jika saja ia tidak dalam keadaan terluka pasti aku akan berkelahi untuknya.

Aku bisa merasakan orang-orang itu bergerak melewati punggungku . Bahkan seolah bisa merasakan tatapan orang yang mengarah ke sudut temaram tempat persembunyianku. Jantungku makin berdenyut tak terkendali. Bukan hanya gugup yang ku rasakan, tapi kini kepanikan gadis itu seolah telah menular padaku. Aku harus bersiap untuk mengerahkan tinjuku lagi.

Srek.. suara langkah mendekat. Gadis itu makin bergetar hebat.

"Cepat kita kejar kesana. Jangan buang waktu kita bisa mendapatkan uang dari tubuhnya!" Ucap salah satu dari mereka bengis membuatku muak. Dan suara berlarian menjauh menyusul kemudian.

"Me mereka sudah pergi?"bisik gadis itu terbata.

"Eum..."jawabku sekenanya, sambil mengangguk kecil. Seharusnya aku melepaskan gadis itu saat ini, ia tahu itu. Tapi tubuhku tak mau diajak bekerja sama, tanganku masih saja melekat di punggung gadis itu. Tak mau beranjak. Aroma lavender gadis ini memabukkan, tunggu aku kan bukan seorang vampir yang mabuk akibat aroma tubuh seseorang.

"go gomawo yo" Mataku langsung menatap ke wajah gadis itu yang sedikit terdongak . Keputusan salah!!

Tatapanku dan gadis itu bertemu, dan seketika itu pula jantungku kembali memacu cepat. Aku tak bisa melihat dengan jelas karena pencahayaan yang minim, tapi tetap saja mata gadis itu mampu membuatku tak berkutik. Tubuhku reflek terlonjak mundur karena terlalu gugup.a ku tidak pernah... tidak pernah bertemu gadis yang langsung membuatku kacau seperti ini. Bahkan membuat narasiku ikut kacau.

Ekspresi kaget tercetak pada wajahnya, ah ya pasti ia melihat wajahku yang memburuk akibat luka-luka ini. Ia pasti ketakutan.
Ia mundur perlahan dan kemudian jelas menghindariku. Kulihat bibirnya bergetar.

"Gum gumawo Yo." Kulihat walau dengan minim cahaya ada luka di sudut bibir dan lebam di pipinya membuatku iba padahal lukaku lebih parah. Ia berbalik dan melangkah pergi setelah mengucapkan terima kasih untuk kedua kalinya. Kulihat punggungnya menjauh langkahnya terseok karena ia tidak memakai sepatu nya dengan benar.

Set! Tanpa aba-aba ia seketika berbalik an menatapku lagi, matanya menyedotku kedalam manisnya yang penuh dera. Jantungku berdenyut nyeri. Seolah ini ini bukan pertemuan terakhir kami.

Ia berbalik lagi dan berlari, menyisakan aroma lavender di setiap kibasan rambut panjangnya.

Apa aku akan menemuinya lagi?

Apa aku akan menemuinya lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep vote and coment ...

😆😆😆

Love Your SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang