Jungkook POV
Aku menyelimuti tubuh Jisoo dengan beberapa lapis handuk, tubuh kurusnya sangat pucat dan gemetar kedinginan. Setelah berteriak dan menangis, kondisinya saat ini lumayan tenang. Aku membawanya ke deretan bangku di pinggir kolam. Aku meraih kepalanya dan menghandukinya perlahan, berharap hal ini berhasil mengurangi dingin di tubuhnya.
"Sudah lebih baik?" Tanya ku merangkum wajah mungilnya, bibirnya masih pucat andai saja ada yang mampu kulakukan untuk itu.
Ia hanya mengangguk lemah.
"Mereka tidak lagi bisa di biarkan, ini percobaan pembunuhan." Geramku, Irene kali ini harus mendapatkan pelajaran.
"Tidak."jawab Jisoo lirih.
"Kolam itu dangkal, masalahnya ada padaku." Ia mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Aku merengkuh nya, memeluk tubuh kurusnya menyandarkan kepalanya di dadaku. Semoga ini dapat membantu memperbaiki suasana hati nya."Ada apa? Kenapa sangat ketakutan? Saat di bangunan belakang kau juga seperti ini."
"Setiap kali aku mendengar hujan badai, aku mengalami mimpi buruk, itu semua berhubungan dengan air, kenangan-kenangan buruk itu bermunculan." Ia mengeratkan pelukannya.
Aku mencoba memberikan kenyamanan, dan semoga saja memberikan ketenangan.
"Kau menghilang.."lanjutnya ia seakan sudah sangat bergantung padaku.
"Maaf.."
"Apa ada sesuatu yang buruk terjadi? Tidak ingin bercerita?"
Aku menelan ludah ku kasar. Membagi sakit padanya, haruskah aku lakukan lagi? Saat kondisinya juga lemah.
"Tidak apa tidak sekarang.." ia menangkap wajahku dengan jari kurusnya, mata besar nya menatapku seolah menuntutku.
"Tapi Katakan jika kau akan menghilang dan sampai kapan.. Ara?" Tuntutnya mengusap pipiku, kurasakan darahku mengalir ke atas.
Dengan segera aku memeluknya kembali. Menyesap aroma lavender yang menenangkan dan manis, Aku rindu.
Author POV
Sebuah hentakan sepatu meninggalkan area kolam renang. Sesosok itu meninggalkan apa yang di ketahui nya di belakang dan menyimpan nya untuk dirinya sendiri.
***
Musim semi musim berganti, semakin banyak hari yang dilalui. Jungkook dan Jisoo tetap mempertahankan kebersamaan mereka disela sela waktu bertemu tanpa seorang pun tahu bahkan mereka sendiri tidak tahu jenis hubungan yang mereka jalani.
Mulai saling bertukar resah di penghujung hari. Berbagi moment indah dikala semua mimpi buruk yang di hadapi secara nyata oleh ke duanya.
"Ibuku tidak pernah mempercayai ku, ia selalu kecewa padaku." Cerita Jungkook, saat ini sudah tengah malam Jungkook kembali menjemput Jisoo sepulang kerja, membawa coklat panas dan mengajaknya bicara di pinggir sungai Han.
"Aku pernah melakukan kesalahan sekali dan ia tidak mempercayai ku selamanya, maka dari itu aku mewujudkan nya .. menjadi sosok yang di percayainya."
"Aku tidak yakin seperti itu. Apa kalian pernah bicara? Tentang perasaan kalian masing-masing?"
"Sudah lama sejak saat itu."
"Itulah masalahnya, bagaimana jika kebalikan nya Jung? Kau yang kecewa pada ibumu dan tidak mendengar kemudian lari dari semua itu."
Jungkook terdiam dan berpikir.
"Sss.." Jisoo gemetar musim telah berganti, saat ini mereka tengah menanti musim dingin, angin yang bertiup seolah dapat menusuk pori-pori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Self
FanfictionIni tentang kisah seorang anak laki- laki yang di juluki " Mimpi Buruk Bagi Orang Dewasa" dan anak perempuan yang selalu berharap hidupnya hanyalah mimpi buruk. Frustasi dengan kisah masing- masing dengan dirinya masing-masing, di pertemukan dan me...