-5-

4.4K 529 62
                                    

Pretending By JiiKeiha

Naruto © Masashi Kishimoto

Don't Like Don't Read!!!

...

"N-Naruto-kun?"

Naruto melangkah mendekati Hinata, menatap lekat amethyst yang tampak berkaca-kaca. Tangan kanannya terangkat untuk menangkup wajah Hinata, mengusap lembut kulit wajah sehalus sutera dengan ibu jarinya. Dirinya tak pernah memerhatikan Hinata sebelumnya, selama ini, meskipun gadis itu selalu memerhatikan dirinya, namun di matanya hanya ada Sakura.

"Hinata, kau cantik."

Hinata menunduk, memalingkan wajah, membuat tangan besar Naruto yang menangkupnya terlepas. Pria bersurai kuning itu menghela napas berat, merasa kecewa saat kulit mereka terpisah.

Naruto mendengar semua, pertengkaran antara Sakura dan Hinata yang tak dapat ia mengerti. Terlebih saat ia memutuskan untuk keluar dan Sasuke pun melakukan hal yang sama, dirinya memilih menunggu, menyimak dan mencoba mengerti tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Hinata, aku...."

"Aku harus pergi, Naruto-kun."

Tanpa mengangkat wajah, Hinata melangkah pergi, meninggalkan Naruto yang mengurungkan niat untuk menahannya.

"Kita pergi, Hinata-sama?"

Hinata mengangguk, mengekor Ko yang berjalan lebih dulu keluar dari gedung. Saat kakinya menginjak halaman, Hinata menghentikan langkah, mendongak melihat ke jendela kamar tempat Sasuke dirawat. Hinata mematung saat retina bulannya bertemu retina sekelam malam Sasuke.

"Sasuke-kun," lirihnya.

Gadis itu menarik tiap sudut bibir, melambaikan tangan pelan namun Sasuke tetap diam, hanya menatap tanpa ekspresi berarti.

"Hinata-sama?"

Hinata mengerjap, menoleh ke arah Ko dan mengangguk. Ko kembali melanjutkan langkah. Hinata menarik napas, sekali lagi mendongak ke arah jendela, namun sosok Sasuke sudah tiada.

Biarlah, toh setidaknya Hinata sudah sempat mengucapkan terima kasih pada Sasuke pun dirinya mencoba untuk tidak ambil pusing dengan sikap Sasuke yang tak dapat dimengertinya. Sasuke yang kemarin memeluk dan memperlakukannya dengan manis telah berubah menjadi Sasuke yang dulu, yang menganggap keberadaannya hanya sebagai pengganggu.

"Sayonara, Sasuke-kun."

...

Pertemuan para tetua klan Hyuuga berlangsung tegang, mereka memaksa Hinata untuk segera menggantikan posisi Hiashi dan menikah dengan salah satu Hyuuga pilihan. Melihat kemampuan Hinata di perang dunia beberapa bulan lalu, membuatnya kembali di gadang sebagai pengganti utama Hiashi.

Hinata yang hadir tak sekalipun mengeluarkan suara selama pertemuan itu berlangsung, hanya Hiashi yang terlihat beberapa kali berdebat dan terakhir meminta waktu untuk lebih mempersiapkan Hinata dengan matang.

"Jadi bagaimana menurutmu?"

Mereka telah kembali ke rumah induk utama keluarga souke. Hinata duduk bersimpuh di atas zabuton, tepat di depan Hiashi yang menatap lembut ke arahnya. Cukup bagi Hiashi berpura-pura menjadi sosok ayah yang tegas jika mereka berada di tengah keramaian, namun jika hanya berdua saja dengan Hinata, Hiashi akan berubah menjadi sosok ayah penyayang.

PretendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang