-12-

5.7K 479 66
                                    

Pretending By JiiKeiha

Naruto © Masashi Kishimoto

Don't Like Don't Read!!!

...

Dua jam Hiashi mendengarkan ceramah dari para tetua yang merasa kecewa akan sikap Hinata yang melarikan diri di malam pencarian jodoh untuknya. Mulut Hiashi terkatup rapat tak berniat bersuara, menyangkal pun membela diri dan putrinya. Biarlah ia hanya menjadi pendengar setia kali ini saja. Mereka para orang tua biasanya hanya bisa berbicara tanpa peduli bagaimana perasaan putrinya, Hinata.

"Ini sebuah penghinaan bagi klan Hyuuga!"

"Hinata harus mendapat hukumannya!"

"Kau juga harus bertanggung jawab dalam kekacauan ini, Hiashi!"

Kedua telinga Hiashi berdengung. Suara-suara mereka bagai jarum yang menusuk perlahan namun bertubi-tubi. Hingga salah satu tetua yang terlihat paling sepuh mengangkat sebelah tangannya, membuat para tetua lainnya berhenti untuk mengemukakan pendapat mereka.

"Buang Hinata dari Hyuuga, nobatkan Hanabi sebagai penggantimu."

Setelah mengatakannya, tetua itu berdiri dibantu oleh dua orang ajudannya. Hiashi membelalakkan mata karena terkejut, namun saat tetua itu kembali berkata,

"Kau masih diizinkan untuk tetap menganggapnya sebagai anak, aku tidak akan memutus hubungan kalian ... hanya saja, jangan biarkan Hinata memakai marga Hyuuga dan tinggal di sini lagi."

Seketika Hiashi merubah ekspresinya, entah harus sedih atau senang mendengar keputusan tetua yang paling dituakan klannya itu atas nasib putrinya.

Hinata tidak diperbolehkan lagi menyandang marga Hyuuga ... Hiashi memejam, toh Uchiha Hinata terdengar tidak buruk juga.

"Terima kasih, tetua," katanya dalam.

.

.

.

Hinata menggeliat tak nyaman saat merasakan beban di perutnya. Masih dengan mata terpejam ia meraba ke arah perutnya, mendapati sebuah lengan berada di atas sana. Hinata meraba lengan berkulit halus dan berotot tersebut sebelum kemudian tersadar. Spontan kedua matanya terbuka lebar, saat hendak beranjak, tangan yang masih berada di atas perutnya itu malah mengerat.

"S-Sasuke-kun, l-lepaskan," cicitnya sambil coba menyingkirkan tangan Sasuke yang kini malah semakin mengukungnya.

"Sebentar lagi, aku masih mengantuk." bukan hanya tangan, bahkan satu kaki Sasuke kini ikut mengurung kakinya.

"T-tapi k-kita belum ..."

Sasuke menarik Hinata hingga tubuh keduanya saling berhadapan. Hinata memilih menyembunyikan wajah meronanya di dada bidang Sasuke yang hanya tertutup kaos tipis berwarna putih. Kedua tangan Sasuke kini telah berhasil memenjara tubuhnya, mengistirahatkan dagunya di puncak kepala gadis yang detak jantungnya bisa dengan jelas ia rasakan.

"S-Sasuke-kun," suara Hinata bagai sebuah undangan untuk Sasuke makin mempererat pelukannya.

"Siang ini aku akan melamarmu," balas Sasuke santai.

PretendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang