-8-

7.4K 529 95
                                    

Pretending By JiiKeiha

Naruto © Masashi Kishimoto

Don't Like Don't Read!!!

...

Netra kelam Sasuke menjelajah ruangan besar itu, sesekali ia berdecak kagum akan selera si tuan rumah dalam pemilihan furniture berkelas yang baru pertama kali ia lihat, termasuk zabuton yang ia duduki, rasanya jauh berbeda dengan zabuton yang ada di kediamannya. 

Ruang tamu keluarga Hyuuga di dominasi warna putih tulang. Di dinding yang menghadap ke pintu shoji, terdapat lambang Klan Hyuuga berukuran besar, sedang di dinding lainnya berjejer deretan bingkai foto yang berisi gambar para orangtua, berwajah hampir serupa. 

"Apa mereka semua tetua Hyuuga?"

Sasuke bertanya tanpa mengalihkan netra dari jejeran bingkai yang tanpa sadar ia hitung dalam hati, Hiashi mengerutkan kening sebelum menjawab pertanyaan pertama dari tamu tak di undangnya.

"Hm, ya. "

"Mereka sudah mati?"

Kepala Hiashi berkedut.

"Kami tidak memajang foto orang mati di ruang tamu, Uchiha-san. "

Sasuke mengangguk pelan, mengurungkan niat untuk bertanya, 'Jadi di pajang di mana? ' saat melihat Hinata datang membawa baki berisi dua gelas teh hijau dan sepiring kudapan.

Hiashi merasakan sakit kepala yang luar biasa, saat ia melihat Hinata masih mengenakan kimono berwarna biru tua milik klan Uchiha.

Baki diletakkan di atas tatami, di depan Hiashi dan Sasuke yang duduk saling berhadapan. Hinata mundur, salah tingkah saat melihat Sasuke menarik satu zabuton mendekat ke arahnya, pun tangannya menepuk zabuton itu, memberi tanda agar Hinata duduk di sana, di sampingnya.

"Duduklah Hinata."

Hinata mengangguk, mendengar suara berat sang ayah yang tampak putus asa. Hinata duduk di samping Sasuke, lengan mereka saling bersentuhan karena dengan sengaja Sasuke menggeser tubuhnya.

"S-Sasuke-kun.. "

"Hn. "

Wajah Hinata merona, ia lebih memilih untuk menunduk dari pada melihat wajah galak sang ayah, kontras dangan Sasuke yang berwajah datar, seperti biasa.

Beberapa saat ketiganya di selimuti rasa canggung, hingga suara deheman Hiashi terdengar, disusul dengan pertanyaan yang langsung pada intinya.

"Kalian berhubungan?"

"Ha'i Hyuuga-san."

Hinata menarik kedua sudut bibir saat mendengar jawaban penuh keyakinan mengalir begitu saja dari mulut Sasuke.

"Hm... Hinata sudah ditunjuk oleh tetua klan untuk menjadi penerusku."

Hinata mendadak sesak napas, berbagai pikiran buruk mulai bermain dalam benaknya.

"Oleh mereka?"

PretendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang