"Apakabar masalaluku?
Apakah kamu merindukan ku, seperti aku merindukan mu? "
-Ganang-
Perasaan ini gita tidak tahu apa namanya, Gita merasakan kenyamanan seperti ini lagi setelah sekian lama nya Ganang menghilang dari hidup Gita dan melepaskan Gita begitu saja. Bagaimana bisa Ganang kembali dengan perasaan yang tidak bisa Gita terima lagi. Gita ingin melepaskan dan melupakan Ganang sepenuhnya. Tetapi setelah kehadiran Ganang apa yakin Gita bisa kembali ke persepsinya seperti awal. Karena Gita begitu lemah dengan hal hal seperti ini. Bisa di bilang Gita tipikal wanita yang susah move on dari orang yang pernah Gita cintai."Lepasin gue" Tangan Gita mendorong kedua bahu ganang.
Jujur Gita merasa kecewa dengan keadaan Ganang seperti ini, dia merasakan luka itu kembali, Luka yang di buat oleh Ganang.
"Gue seneng bisa satu kampus sama lo" Ujar ganang, ketika Gita ingin pergi meninggalkan Ganang.
"Gue gak" Jawab gita
"Lo ada acara? Bisa temenin gue ntar malem, banyak yang gue tanyain sama lo lagian kita lama ga saling ngobrol"
"Gue sibuk"
"Sibuk apa? Kaya anak presiden aja"
"Gue ada tugas kelompok jadi gue gak bisa"
Tiba tiba Gita melihat seniornya memasuki ruang UKS, sepertinya Gita kenal orang itu. Dan Gita mencoba mengingat kembali kapan dia bertemu dengan nya. "Ah dia yang nabrak gue tadi pagi" Ucap Gita dalam hati karena di mengingat bahwa seniornya itu orang yang tadi pagi bertabrakan dengan Gita.
"Sama siapa lo pergi?" Tanya Ganang.
Gita melangkah kan kaki nya menghanpiri seniornya yang sedang mencari cari sesuatu dia menghiraukan keberadaan Gita dengan Ganang.
"Gue pergi sama dia, iyah kan ka? Gita melingkarkan tangan nya di lengan senior itu.
"Eh apaan si ini lepasin gak"
"Lo diem aja gue butuh bantuan lo plisss kali ini aja" Gita membisikan sesuatu ke telinganya."Dia?" Tunjuk Ganang kepada seseorang yang Gita gandeng lengannya.
"Iya dia""Lepass .." Gita segera menutup mulut kaka senior itu dan membawa nya keluar dari ruangan.
"Maaf Kak Ganang aku duluan karena kita banyak tugas yang harus kita selesain, Permisi"
Ganang terus memperhatikan Gita hingga mereka pergi meninggalkan Ganang. Gita terus menarik lengan seniornya itu sehingga membuat Gita jauh dari pandangan Ganang. Gita sadar apa yang di lakukan Gita ini memang salah, tapi Gita memang belum siap menerima kenyataan ini, belum siap untuk berbicara dari hati ke hati dengan Ganang. Dia masih butuh waktu di harus memutarkan pikiran nya apa yang harus Gita lakukan sekarang. Dan Ganang masih tetap berdiri di posisi nya sekarang.
"Apa kamu tidak merindukan ku seperti aku merindukan mu gita? Kamu banyak berubah ya" pikir Ganang dalam hati dan menghembuskan nafas kekesalan nya.
"Lepasin gue gak!" Bentak kaka senior itu ke wajah Gita.
"Maaf kak, gue ga bermaksud apa apa" Gita segera melepaskan tangan Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise & Treason.
Teen FictionKepercayaan yang telah lama hilang, kini dia mencoba untuk meyakinkan kembali hingga pada saat nya rasa pengkhianatanlah yang ia dapat. "Lantas kenapa tidak menyerah saja, bukankah sejak awal semuanya sudah jelas? akhir bahagia itu bukan milik kita"...