Chapter 6

36 2 9
                                    

Gita menghampiri Naya dan Risti yang sudah menunggunya, kemudian Gita melanjutkan perjalanan untuk menjemput mamahnya karena sudah di janjikan bahwa Gita akan menjemputnya.

"Kalian gue anter ke rumah Naya biar Naya anter Risti gue ada janji mau jemput mamah gue, Gapapa kan ris?" Ujar Gita.

"Oke"

"Lo udah temuin Galan Git?" Tanya Risti

"Ntar sore gue kabarin dia"

Risti dan Naya sebenarnya ingin menanyakan sesuatu tentang Ganang kepada Gita tetapi liat keadaan mood Gita sekarang mereka tahu bahwa Gita sedang undmood dan tidak ingin di tanyakan sesuatu apapun walaupun itu tentang Ganang sekalipun mereka memilih untuk berdiam dan tidak membuka obrolan baru dalam mobil Gita. Mereka sangat mengerti posisi Gita sekarang bagaimana perasaan nya.
Jika Naya dan Risti berada di posisi nya mereka pasti akan melakukan hal yang sama. Sayangnya Gita orang yang teramat tertutup dengan hubungan nya dengan Ganang. Naya dan Risti bahkan tidak mengetahui alasan kenapa kandas nya hubungan mereka  saat 1 tahun yang lalu. Gita selalu menutup diri dengan perkataan bahwa "Aku baik baik saja" seperti hal nya wanita yang pura pura terlihat baik baik saja begitu.

"Gue duluan" Sebelum Naya dan Risti menjawab sapaan Gita. Gita dengan langsung mengegas mobilnya jauh meninggalkan Naya dan Risti.

***

"Sayang apa kabar?" Mamah Gita memeluk Gita denga erat. Lumayan lama Gita tidak berjumpa dengan mamahnya begitupun dengan mamah nya Gita sangat merindukan anak satu satu nya.

"Aku baik mah, papa mana?"

"Papa masih ada rapat dosen di bandung jadi minggu depan papa pulang" jelas Sandra. Ya nama lengkap nya Sandra Dewi (kaya artis ye ckk) Sandra juga seorang dosen satu profesi dengan suaminya.

"Oh gitu" singkat Gita menjawab

"Gimana kuliah kamu?"

"Lancar mah"

"Kamu masuk ke univ yang mamah dan papah inginkan kan?"

"Iyah mah"

Gita sangat malas dengan percakapan percakapan hal semacam ini, menurut dia sudah tidak perlu Sandra tanyakan lagi kepada Gita. Ia sudah pasti tahu kalau Gita pasti selalu menuruti apa kata mamah nya.

"Mamah harap kamu bisa dapat jodoh seperti mamah dan papah" jawab Sandra lagi, dan ini membuat Gita mengernyitkan dahi nya.
Sumpah demi apapun Gita sangat benci jika ujung ujungnya membahas soal jodoh, mau dengan siapa Gita berjodoh itu urusan Gita dengan Tuhan tugas mamah dan papah nya hanya merestuinya saja.

"Mah udahlah Gita masih belum waktunya memikirkan hal hal semacam ini" Jawab Gita dengan mengehala nafasnya dan itu terdengar di telinga Sandra.

"Mamah ingin merencanakan perjodohan kamu sama temen mamah" lagi lagi Sandra membahas hal perjodohan lagi dan itu membuat mood Gita benar benar ancur.

"Mah!" Nada bicara Gita naik 1 oktaf dan membuat Sandra membulatkan matanya.

"Oke oke" Sandra mengerti bahwa Gita pasti menolak untuk membahas sesuatu yang bagi Gita ini sangat menyebalkan. Sandra akan menunggu waktu yang tepat untuk Gita di perkenalkan dengan anak teman nya. Mobil yang Gita kendarai sudah berada di pintu gerbang rumah Gita.

"Gita mau langsung pergi ke temen Gita mamah masuk duluan aja"

"Jangan pulang malam malam mamah masih kangen kamu" Gita hanya melontarkan senyuman terpaksanya kepada Sandra. Dan Gita melanjutkan rencana nya untuk menemui mantan kekasihnya naya. Galan Maliki. Gita hampir melupakan permasalahan sahabat nya yang satu ini "Astaga kenapa gue lupa kalo gue bakalan temuin Galan untuk dapat penjelasan kenapa dia mutusin Naya" Gita tidak bisa menyalahkan siapapun tapi semua nya berubah seperti ini saat Ganang hadir lagi di hidup Gita. "Sialll" ujar Gita dan melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

Promise & Treason.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang