11

1.3K 65 0
                                    

Lalu mereka berempat pun berpisah menjalakan hukumamnya masing masing, tinggallah anisa sendirian yang dilapangan basket itu, lalu dia langsung lari mengelilingi lapangan basket, cowo cowo kece dan ganteng itu melihat sangat bingung, apa yang sedang cewe yang dia sukai itu lakukan.

Rafael menatap intens ke anisa, apa dia dihukum? Tapi karena apa? Bukan kah dia anak yang baik? Kenapa dihukum? Apa selama ini dia pura pura baik.

Dilihat alroji jam yang melingkar dilengan tangan rafael, sudah hampir 10 menit anisa lari, ditatapnya anisa sepertinya anisa sudah cape, padahal dia baru lari 5 putaran, yaampun itu baru sedikit.

anisa udah gak kuat tuhan"keluh anisa,yang mulai melemas.

Tapi anisa tetap berlari,rafael turun ke lapangan basket, dia takut gadisnya itu kenapa napa? Apa gadisnya? Bukan bukan! Dia juniornya disekolah.

Deg

Anisa berhenti menatap cowo tinggi dengan muka yang amat tampan dengan tatapan yang sudah buram

"Ka rafael?" gumamnya yang sudah mulai melemas.

"Anisa gak kuat ka" keluh anisa, lalu anisa tersungkur jatuh dan rafael langsung menggendongnya dan membawa anisa ke ruangan kesehatan

*

Muka manis putih cantik dan pucat itu sedang berbaring ditempat tidur untuk diperiksa dengan keadaan yang sudah tidak sadarkan diiri.

Rafael memikirkannya, kenapa dia bisa dihukum terus kenapa dia sangat lemah? Astaga rafael jangan mengaggap cewe itu lemah kamu sangat salah!

4 jam sudah, hukuman mereka telah selesai tapi bagaiamana dengan anisa?

Pak rafli, briyan,intan,nabila,risky,rifal,dan aurel keruang uks. Mereka sangat khawatir dengan keadaan teman satunya, sedangkan pak rafli sangat khawatir.

Didalam ruang uks

"Pak? Sebenernya anisa tidak salah, dia sebenarnya sudah mengerjai tugasnya tapi kita gak tau kenapa tiba tiba dia bilang kalao dia belom mengerjkannya" jelas intan

"Iya pa, aurel sendiri kok yang nyontek tugas anisa" ucap aurel jujur

"Anisa gak salah pa" ucap nabila

"Kita yang salah,gara gara kita anisa jadi ikut dihukum" ucap intan

"Teman macam apa kalian ini!" ucap pak rafli mulai kesal

"Astaga! Pak rafli! Udah cukup ya pak rafli buat emosi aurel naik! Tadi aurel disuruh bersihin kamar mandi sebanyak itu, padahal aurel cuma gak ngerjain tugas, tapi dihukumnya seperti pembantu! Aurel dan teman teman itu pelajar ingin sekolah, setiap siswa pasti tidak mengerjakan tugas ada alasanya, tapi lihat bapak? Sangat ceroboh,kita disini murid mencari ilmu yang diberi kan oleh gurunya bukan hukuman seperti pembantu yang diberikan  dari guru" ucap aurel panjang nya karena dia sangat kesal, bukan aurel jika tidak jujur akan perasaan kesalnya,walaupun dia guru,jika guru itu jahat maka tetap saja harus diberi hidaya agar cepat sadar.

Pak rafli diam,seperrinya dia memang salah kali ini.

"Baik saya mengaku salah, tapi saya harap setelah kejadian ini kalian akan berubah " jelas pa rafli

"Astaga pak rafli, pak rafli ini sungguh aneh, kami ini manusia bukan power ranger yang bisa berubah" ucap aurel lagi

"Teman kalian ini mulai gila" ujar pa rafli

"Bukan teman kami pak" ucap nabila dan intan

Lalu diiringi tertawaan, rafael menatap anisa masih sama, dia masih belom sadar, lalu kemudian anisa sadar.

My Junior Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang