29.

997 41 1
                                    

Aurel tidak menyangka ternyata sahabatnya teman sebangkunya mencintai maksudnya telah mencintai kakak kelas itu ka rafael.

Semua kertas itu dia bawa dan rapih disimpannya kertas itu dibawanya dan dimasukan ke tas milik gadis polos nan lemot itu.

Anisa pernah bilang kalo dia suka ngetik karya nya dilaptop dan dengan perasaan penasaran pun aurel membuka laptop anisa yang berada di tempat tidurnya,

Dengan kening berkerut menandakan bahwa gadis itu bingung dengan apa yang dia lihat, video menggambarkan anisa.

Stopp

Aurel sudah tau semua! Dari surat yang ka rafael kirimkan dan surat surat yang anisa tulis disebuah kertas yang sudah rapih yang telah dirapihkan aurel tadi.

Sekarang aurel mengerti kenapa anisa menolak kakak kelas yang tampan dan pintar itu.

Aurel salah menilai orang tuhan, maaf fin aurel ya anisaa.

Dibawa nya laptop milik anisa,dan aurel segera menelfon seseorang dari benda pipih itu.

Rifal

Dia akan menelfon kakak kelas yang selalu mengejeknya itu.

Halo? Ada apa telfon? Kangen?

Ka rifal? Bisa ketemu gak?

Yaakan bener! Elo kangen gua!

Iya iya aurel kangen ka rifal! Cepetan ketemuan.

Gua juga kangen lo,tapi maaf ya gua gak bisa ketemu lo dulu, soalnya gua lagi dijerman.

Tapi ka? Ini penting, aurel mau ajak ka rifal biar ka rifal juga ajak temen ke rifal,dan yang paling penting ka rafael.

Ada apa sih emanngnya?

Aurel gak bisa ngungkapin di telfon

Kenapa?

Au ah aurel cape ngomong sama ka rifal,

Yeee nih bocah

Tuttt tuuttt

Telfon mati!

Singapure

Dikota itu sekarang keluarga syarifah singgah.

Kini anisa sedang duduk dikursi roda ditepi taman yang ditemani oleh kakak perempuannya audri.

Audri mengeluarkan alat kamera untuk merekam semua kegiatan yang menurutnya menyenangkan.

"Hallo anisa? Gimana keadaan kamu?" tanya ka audri sambil mengarahkan kameranya ke anisa, gadis itu tersenyum dengan muka putih natural dan bibir nya yang pucat,dengan rambut yang sengaja diurai.

"Anisa baik baik aja" ujar gadis itu sambil tersenyum ke arah kamera

"Apa sudah baik ?" tanya kakak nya lagi.

"Iya" jawab singkat anisa

Kamera itupun di matikan dan disave.

"Kenapa? Hemm?" tanya ka audri yang menghampiri adiknya itu.

"Anisa mau pulang" ujarnya.

"Tapi kondisi kamu masih belom sembuh total"

"Anisa mau pulang ka, anisa kangen teman teman anisa juga kangen sama ka rafael" gumam nya

Tiba tiba sebuah pelukan itu mendarat begitu saja dipeluknya adik yang selama ini dia sanyangi itu oleh audri.

"Jangan tinggalin kakak nis,jangan pernah sakit kayak gini lagi,kakak mohon,jangan pikirkan hal apapun kecuali kesehatan kamu" lirih audri sambil memeluk adiknya itu.

Sekuat tenaga anisa bakal berjuang,sekuat anisa bisa,semua anisa serahkan kepada tuhan.

Dokter tampan itu memhampiri kedua gadis cantik yang sedang berpeluk manja di taman.

"Hallo apa saya mengganggu kalian?" tanya seorang dokter itu.

"Gpp kok dokter" ucap audri saat menyadari kedatangan dokter itu sambil tersenyum manis.

Kriiingggg...

Krinngggg....

Bunyi ponsel yang terlihat ponsel milik audri itu segera memberi kode bahwa dia akan mengangkat telfon dan meninggalkan mereka berdua dengan keheningan.

"Gimana sudah enakkan?" tanya dokter itu sambil berposisi komando berhadapan dengan anisa.

"Anisa baik baik saja dokter" ucap anisa.

"Sebenernya saya itu kesal dengan  sebutan seorang dokter,bisa kita berteman?" tanya dokter tampan muda itu

Anisa tersenyum manis kepada dokter itu.

"Nama saya Diva jangan panggil saya dokter" ucap diva selaku menjadi dokter dirumah sakit terbesar di singapur ini.

"Gak bisa dokter, kita bisa berteman tapi gak dengan sebutan nama karna gak sopan" ucap anisa. Diva mengangguk angguk ngerti.

"Oke gpp" ujar dokter itu sambil menatap anisa itu.










Happy reading.....

Sorry part ini sedikit banget
Dan maaf banget kalo cerita ini makin lama makin gak jelas.

Authornya itu lagi galau sakit hati tapi gak bisa nangis😩

Jangan lupa vote deh pokoknya

My Junior Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang