12

4K 95 55
                                    

Setelah kejadian tadi malam aku berpikir untuk berhenti mengincarnya. Sebenarnya aku tidak mudah menyerah begitu saja,tapi jika aku terus terus dan terus mengincarnya bisa saja dia jatuh hati padaku dan meninggalkan pacarnya. Tapi aku bukan perempuang seperti itu. Aku tidak ingin merusak kebahagian orang lain demi kebahagianku, aku sebenarnya tak percaya yang namanya karma, yang aku percaya adalah siapa yang buat baik akan mendapatkan yang baik,begitu pun sebaliknya.

"Tan mau bareng Gak?". Suara Daffa memecah keheningan di meja makan.

"Gak papa kok,aku bawah mobil aja gak papa." Tolaku

"Kok gitu Tan?." Tanya ibu

"Gini yah kemarin itu aku gak sengaja ngelihat notif LINE yang masuk di ponselnya Kak Daffa." Jelasku.

"Pesanya apa emang?" Tanya Daffa.

"Katanya kalian ada latihan basketkan setelah pulang sekolah?." Jawabku.

"Ohiaia untung kamu ingatin makasih lo." Kini dia tersenyum lebar.

"Jadi kalau aku ikut kakak nanti aku pulangnya gimana?." Tanyaku.

"Yah udah deh hari ini gak bisa besok-besok yah kan 2 minggu aku di sini."

"Terserah kak Daffa deh,Bi Tania berangkat yah,Bu Tania berangkat yah." Aku menghampiri ibu dan mencium kedua pipinya.

"Hati-hati Tania sayang,Daf hati-hati bawah motornya."

"Iya bu,iya tan."ucapku dan Daffa bersemaan.

Kami berangkat dengan waktu yang sama dari tempat yang sama yang bedah hanyalah aku naik mobil dan kak Daffa naik motor.

DYLAN PROVV

"Dylan kamu gak sekolah yah." Ah itu pasti suara bunda.

"Dylan setengah jam lagi udah siap kamu hari ini ada Latihan basket."

Mendengar latihan basket mataku membulat. Ahh semangatku kembali lagi dimana seperti biasa ketika aku latihan,pacarku selalu menemaniku.

"Iya bun ini udah bangun."

"Cepetan kamu itu bukan anak SD lagi Dylan."

"Iya bundakuuu." Suara membesar.

Nerlyn April itu nama pacarku,aku berpacaran denganya sudah 2 bulan yang lalu. Aku mencintainya apa adanya kurasa dia melakukan hal yang sama padaku.
Dia mempunyai postur tubuh yang tinggi,wajahnya begitu manis, gigi putihnya sangat rapi,meliki rambut sepundak oh dia sangat manis satu lagi ibuku memyukainya,bisaku bilang ibuku mencintainya.

"Beneran kamu gak mau makan Dylan?." Tanya Bunda

"Gak deh Bun nanti makan disekolah aja." Jawabku

"Yah udah deh." Jawab bunda pasrah

"Nanti sarapan bareng Nerlyn aja bun." Ibu langsung tersenyum mendengar nama pacarku.

"Kalau itu ibu gak was was lagi, ibu yakin Ner pasti bisa bikin kamu jadi lebih baik." Ucap ibuku dan aku hanya membalasnya dengan senyum.

Aku mengendari mobilku menuju sekolah. Ketika dalam perjalanan aku tak berhenti senyum mengingat wajah bahagianya semalam. Ketika dia kaget dan matanya melebar saat aku pergi kerumahnya dan meminta ijin langsung pada ayahnya. Kalian tahu butuh keberanian yang besar untuk menemui ayahnya.
Ayahnya adalah seorang militer AL seseorang yang sangat di segani.
Kami berdua merayakan ke 2 bulan kami bersama aku membelinnya satu boneka beruang besar juga satu buket bunga segar, entah kenapa aku ingin terus membuatnya senyum seperti itu,aku bahagia ketika bersamanya dan tak berhenti senyum ketika bersamanya. Mungkin itu yang namanya Cinta.

Cinta Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang