5

2.9K 80 2
                                    

"Pagi bi. "Aku memeluk bibi, aku mencintainya. Ayahku bilang jangan karena bibi jadi pelayan di rumah ini lalu, aku bisa seenaknya sama dia ,dia juga manusia perlu dihargai dan diberi Kasih sayang. Aku harus mencintainya sama sperti aku mencintai ibu. Ooh aku sangat merindukan ayahku.

"Pagi non. "Bibi tersenyum padaku .

"Bi ibu mana, kok nggak kelihatan. " kutanya

"Iya tadi ibu berangkat duluan, katanya ada meeting jam 7 non. " aku menggaguk mendengar bibi.

"Bi. ''Ku panggil bibi

"Yah non. '' tanya bibi

"Mulai hari ini jangan panggil aku, dengan sebutan non yah, terserah bibi mau manggil apa, asal jangan non. ''Pintaku,oh aku ingin seperti ayahku hanya itu yang aku inginkan.

"Nggak papa non. '' jawabnya.

Aku hanya menatapnya seakan bibi tahu apa maksudku, dan bibi langsung menggaguk.

"Yah udah Tania berangkat yah bibi. "Aku mencium punggung tangan bibi.

''Iya no.. Eh iya nak. "Aku tersenyum menatapnya.

Kini aku berada dalam mobil. Aku berangkat lebih awal hari ini agar aku bisa kebagian tempat parkir.
Ahh hari ini aku lagi sial. Ban mobilku bocor dan aku hanya bisa berdiri di luar menunggu bantuan entah dari mana!! Aku lupa membawa handphone.
Brum Brum Brum.
Terdengar suara motor dari arah belakangku, namun aku tidak membalikan badanku sama sekali aku tetap fokus ke depan menunggu bantuan  datang entah daru mana.

"Mobil kamu kenapa? '' Suara itu oh dia kenapa dia selalu ada di saat aku memang membutuhkan pertolongan.

"Bannya pecah. ''

"Yah sudah ikut aku saja. "

"Oh tidak usah repot-repot, lagian kakak sudah sering membantu saya. " jawabku sambil menggaruk belakang kepalaku yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

"15 menit lagi bell, dan pintu gerbang akan ditutup, kamu itu siswa Baru jangan sampai di panggil ke ruang BP. "Jawabnya sambil melepas helmnya.

"Tapi kak ntar mobil saya gimana, saya nggak bawah handphone ."

"Nii nelpon siapa saja yang bisa bawah mobil kamu ke bengkel. '' Oh lelaki pujaanku dia meminjamkan handphonenya padaku. Oh sayangku. Eeh kalian jangan anggap aku kegatelan yah. Kalau kalian ada di posisiku sekarang kalian akan meleleh dengan ketampanannya, yah walaupun wajahnya datar-datar saja.

"Hallo saya ingin bicara  dsekali. Ibu Arinda ." kataku untuk seseorang di sana.

"Ibu bisa nggak bantuin Tania nggak. "

"Jadi gini bu, ban mobil Tania pecah ini lagi dalam perjalanan ke sekolah. "

"Yah udah nanti Tania kirim alamatnya yah
."
" selamat bekerja yah bu Tania sayang ibu. "Aku menutup sambungan teleponnya .

"Udah. " tanya seseorang di depanku dan aku membalasnya hanya dengan anggukan .

Sekarang kami sedang perjalanan ke sekolah dan kakak kelas yang sampai sekarang aku juga belum tahu siapa namanya ini, sengaja mengendarai motornya dengan kecepatan sedang saja. Ada dua kecurigaanku. Yang pertama dia nggak mau kalau dalam kecepatan tinggi aku bisa saja reflek memeluknya. Dan yang kedua dia mau menghabiskan pagi ini bersamaku. Ahh semoga saja begitu yah.

"Kak woi tunggu aku belum tahu nama kamu. ''Teriakku dari parkiran dan berlari mengikutinya namun, semuanya sia-sia karena dia telah bergabung dengan gengnya
Ku kira laki-laki memiliki sikap dingin seperti itu tidak memiliki geng.
🔹
🔹
🔹
🔹
🔹
AHHH sangat membosankan jam pertama adalah pelajaran fisika. Dan kau tahu gurunya sangat killer bisa copot jantungku kalau gurunya memukul meja dengan sengaja.
Kalian tahu kenapa semua guru fisika itu selalu masuk paling awal, biarpun belum bel mereka sudah tiba di kelas dan ketika waktu istirahatnya sudah tiba, mereka masih saja lanjut menerangkan, memangnya mereka tuli apa!! Sama saja biarpun mereka terangkan sudah waktunya istirahat tidak ada murid yang mengerti karena semua perhatian mereka sudah terahlikan. Dan satu lagi guru fisika itu jarang sekali memberikan  free class atau bahkan tidak pernah sama sekali.

Cinta Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang