Ketika Harus Memilih

Prolog

"Ada janji yang tersimpan di antara kita berdua Janji dimana kita akan selalu bersama apapun yang terjadi".

AKU AKAN SELAMANYA BERSAMAMU

Saat itu ia telah dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya, dan setelah tiga bulan berlalu dia kini kembali hadir di kehidupanku, saat dimana aku sudah mengikhlaskan semuanya namun tanpa merasa bersalah kini dia meminta untuk kembali kepadaku dan membatalkan perjodohannya. Dan betapa bodohnya aku tanpa fikir panjang saat itu juga aku memaafkannya dan kembali menjalin hubungan dengannya.

Hingga malam itu, dia merusak harga diriku dan meninggalkan ku bersama wanita yang baru ia kenal, tak ada sepatah kata yang terlontar dari bibirnya setelah malam itu, ia malah pergi bersama wanita yang baru saja ia kenal. Bahkan memilih untuk membina rumah tangga dengan wanita itu tanpa sepengetahuanku. 

Sakit,

Hati ini terasa sakit, kenapa sakit ini terulang kembali dan sekarang aku benar benar harus menerima fakta jika ia tak akan pernah kembali padaku. Ucapannya bahkan semua ucapannya dulu hanyalah buah bibirnya saja.

Dan janji itu !!! Apa itu yang dinamakan janji palsu.? Ataukah itu yang dinamakan omong kosong para lelaki.

Tidak,

Itu hanya ada pada lelaki brengsek seperti dia yang tidak menghargai perempuan.

Hingga raga ini lelah tak menerima takdirku dan sempat terfikir untuk pergi dari dunia ini karena merasa jijik dengan diri sendiri dan telah habis akal ku untuk masa depan dan cita-citaku.

Satu bulan setelah pernikahannya berlalu aku bertemu seseorang dan ia datang di hidupku merubah hari-hariku menjadi lebih indah lagi dari masa laluku. Kuputuskan untuk menerima dia Dan ia membuat janji itu lebih nyata selamanya untuk diriku.

Dan janji itu akan kau temui jika kau bersama orang yang benar berniat.