4

77 12 3
                                    

Alan's Home

Alan pov

"Ahk!!"
Sambil mengacak kasar rambutku
Huh! sebelumnya aku belum mengatakan ke ibu kalau aku menidurinya tapi dengan begini hati Ambar pasti agak enakkan.
Hah rasanya bersalah juga sama Ambar sudah melakukan itu semalam, tapi waktu itu aku sangat terposana dengan badan mungilnya, mau bagai mana lagi setan telah merasuki ku dan menggodaku. Dan sepertinya itu pertama kali ia melakukannya, karena berbeda dengan wanita lain yang ku tiduri.

Tapi yang ku lakukan ini supaya dia mempercayaiku lagi supaya dia bisa membantuku untuk lari dari perjodohan itu aku memang tidak mencintai Wanita pilihan ibu dan aku juga tak mencintai Ambar lagi tapi aku terpesona kepada tubuhnya. Kenapa tidak dari dulu aku tidur dengannya.

Dan sekarang aku harus mulai mencintainya lagi.

Ahk-- Sambil mengacak kasar rambutku

Drrrtt.. drrrtt..

Saat mengeluarkan handphone dari saku celanaku dan melihat di layar "ibu negara" ah ibu pasti ngomel lagi.

"Hallo bu, iya ada apa?"

"Kenapa kau membatalkan perjodohan itu kepada Agnes? Kau tahu ibu sangat malu kepada keluarganganya" suara dari seberang

"Bu.. ibu tau tidak Agnes ku dapati sedang dihotel kemarin ia bersama teman aku Ardan ternyata selama ini Agnes dan Ardan itu pacaran bu. Aku tidak mau perjodohan ini di teruskan dan aku mohon ibu mengerti"

"Jadi Agnes sudah punya pacar?"

"Iya bu. Ibu taukan Ardan kemarin kerumah mau meminta ayah jadi wali dalam pernikah mereka? Dan ibu tau karena ini aku dan Ardan bertengkar, satu lagi aku sudah mempunyai calon sendiri tanpa ibu mencarikan" tanpa basa basi segera ku tutup telponnya.

Hah! Sial! si Agnes juga, kenapa tidak mau jujur kepada ibu kalau dia dan Ardan akan menikah dasar wanita gila sudah tau aku tidak mencintainya. Aku tau dia mau menikah karena harta ibu saja. Sok sokan segala urus urus saya mau dekat wanita manapun.

Drrrttt drrrttt..

Tanpa melihat kontak panggilan tersebut aku lalu mengangkatnya

"Halo ada apalagi sih bu? Aku capek bu. Aku tidak mau--" ucapku terpotong setelah suara dari seberang memotongnya

"Ngomel mulu sih bray ini aku Ardan. Segera kekampus rapat akan di mulai kamu dari tadi di tungguin anak anak"

"Hah aku kira kamu marah bray makanya aku tidak kekampus"

"Astaga kita berteman sudah cukup lama kenapa aku marah cuman gara gara perempuan lagian kan kamu sendiri tidak ada niat mau ngambil Agnes dari aku. Lagi pula pernikahan aku seminggu lagi mulai kok"

"Ah iya kalau begitu selamat yah. Aku segera kekampus nih tungguin aku kira kira 15 menit nyampe kampus".

"Ok"

Akhirnya wanita gila itu menikah juga. Syukurlah!! Gumam ku dalam hati
Saat beberapa menit menuju kampus akhirnya aku sampe dan segera keruangan untuk rapat bersama teman teman

1 jam kemudian

Akhirnya acaranya pun selesai. Saat itu handphoneku bergetar

Drrrtttt

Pesan SMS dari nomor asing.

"Siapa nomor baru ini? Kayaknya penting"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa nomor baru ini? Kayaknya penting"

Tak perlu tunggu lama aku pun ketempat tujuan yang di smskan tadi dan tak perlu waktu lama akhirnya sampai di sana sudah ada perempuan yang tidak asing buatku tentu saja Agnes

"Ada apa lagi? Aku tak punya banyak waktu menemui mu"

Tak perlu duduk aku hanya memutarkan kedua bola mataku dan membelakngi Agnes yang masih duduk di pinggir air mancur

"Ya udah santai aja! Aku kesini hanya--"

Saat berdiri dan berbalik kearah ku tiba tiba saja Agnes tergelincir dan hampir jatuh. Secara refleks akupun langsung menarik tangannya dan memeluknya.

Tiba tiba saja terdengar suara jepretan kamera. Saat aku tersadar dan melepaskan pelukan ku tadi. Saat berbalik kearah suara tersebut tiba tiba saja orang tersebut lari begitu saja.
Saat menyadarinya aku pun mengejarnya

"Hei berhenti kau!!"

"Hei berhenti!!

Saat mengejarnya aku meraih kerah baju orang itu

"Hei apa yang kau lakukan? Mengambil gambar orang tanpa sepengetahuan ku. Sekarang cepat berikan gambar itu atau aku akan merampasnya dan merusak kameramu?"

"Gak akan" ucap orang tersebut tanpa menoleh ke arahku.

"Atau ku patahkan lehermu dan memutilasimu?Siapa yang menyuruhmu? Melakukan ini? Aku akan membayar mu 3x lipat dari yang menyuruhmu".

"Hahaha gak bakal" ucapnya

Tiba tiba saja ia memutar badannya dan berbalik mengunci badanku dan tentu saja wajahnya tak ku lihat. Saat itu juga pria tersebut mendorong badan ku dengan kencang dan terjatuh. Saat lekas mengejarnya disana sudah ada mobil yang berparkir tentu saja itu komplotan pria tak di kenal itu.

"Siapa dia? Bangsat akan ku cari tahu kau"

Saat menoleh kearah Agnes ternyata ia juga menghilang bagai, hantu.

"Kemana perginya itu anak? Bukannya membantuku mengejar orang malah pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak".

TBC
Jangan lupa vote and commen.
Butuh kritik dan saran sebagai pondasi.
Terimakasih😊

Ketika Harus MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang