5

73 9 4
                                    

Keesokan harinya.

Aku mengirimkan pesan Line selamat pagi kepada Ambar karena biar bagaimana pun juga aku harus belajar mencintai dia kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengirimkan pesan Line selamat pagi kepada Ambar karena biar bagaimana pun juga aku harus belajar mencintai dia kembali. Tapi pesan ku tidak di read ataupun di baca

"Mungkin Ambar sedang di sekolah jadi nggak semapat read atau balas Line aku lagian ini juga sudah pukul 7"

Seketika kesadaranku muncul.

"Astaga aku harus segera kekampus"

Tak perlu waktu lama aku segera bersiap siap

UNIVERSITAS JAKARTA

Disana sudah ada teman teman yang menungguku termasuk Ardan, saat menuju kearah Ardan, aku sempat berpapasan dengan seorang perempuan yang tidak asing untukku, benar itu adalah Agnes.

"Ngapain ini anak kesini?" Gumamku dalam hati.

"Oh hey bray. Udah stand by aja kamu disini nungguin aku setia bangen kamu"

"Hahaha- siapa yang nungguin kamu. Orang aku nungguin Agnes. Nih katanya mau ketemu kamu, makanya aku temenin nunggu" ucap Ardan

"Ada apa yah? Nes?"

"Ini kemarin mau ngasih undangan aku dengan Ardan sekalian kasih ke ibu kamu juga yah? Bilangin aku minta maaf nggak beri langsung kedia tapi janji nanti kerumah bareng Ardan"

Segera ku ambil amplop pink bermotif bunga melati yang tertuliskan nama mereka dua.

"Hebat kalian udah mau merid ajah nggak nunggu aku yah kamu Nes?" Candaku sambil menyenggol pundak Ardan

"Hahaha ngapain nunggu kamu sih? Lama kamunya di jodohin ajah malah lari dengan cewek yang gak selevel dengan ku" ucap Agnes

Dan tentu saja kata katanya membuatku sedikit nggak enak untuk di dengar, sepertinya ia sedang mencoba menyinggungku secara halus.
Dan kulihat Ardan hanya asyik dengan tertawanya. Di tengah pembicaraan mereka, tiba tiba handphoneku bergetar sudah ada notif  Line dari Ambar

 Di tengah pembicaraan mereka, tiba tiba handphoneku bergetar sudah ada notif  Line dari Ambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segeraku menekan tombol panggilan untuk menelponnya.

"Hay"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hay"

"Hay" sapanya dari seberang

"Gimana pengumumannya? Gimana lulus nggak? Gimana nilaimu?"  Tanyaku

"Hehe penasaran banget sih kepo aja hidupnya"

"Yah masa nggak boleh tau sih kan kamu pacarku boleh aja dong aku kepoin" ucapku sambil senyum

"Iya iya! Allahmdulillah semuanya lancar semuanya sesuai dengan harapan. Aku lulus dong dan aku akan menjadi mahasiswi di kampus kamu hehe"

"Baguslah, kalau gitu aku tunggu nih jadi mahasiswi di kampus aku. Dan ingat jangan cantik cantik yah kalau daftar di kampus aku?"

"Emang kenapa?"

"Takut banyak yang lirik nanti. Nasib aku gimama kalau jadinya gitu?"

"Hahaha. iya Alan pacar aku kan kamu jadi nggak lirik orang lain deh"

"Allhamdulillah, ya udah entar aku jemput yah jalan kemana ajah buat ngerayaiin kelulusan kamu. Nanti aku telpon kalau mau jemput. Kalau gitu udah dulu yah mau masuk kelas dulu udah ada dosen. Dah!!"

"Oke dah"

Segera ku akhiri percakapanku ke Ambar melalu telpon tadi.

"Wah wah wah lagi bahagia yah?" Tanya Ardan

"Iya nih entar lagi, Ambar sekampus dengan kita" ucapku

Saat mengikuti pelajaran di kampus, rasanya tak konsen, ingin segera menemui Ambar tapi aku bingung, kenapa secepat ini aku jatuh cinta lagi dengan dia.

Berapa menit.
jam kuliah pun selesai dan aku  langsung menghubungi Ambar untuk segera menjemput dan kerumahnya.

"Udah depan rumah kamu. Aku tuggu di mobil ajah yah? Biar langsung jalan" 

Berapa menit kemudian--

"Hay. Yuk!! Langsung jalan.

"Tuhan cantiknya wanita di depan ku ini. Kenapa hati ku berdebar debar begini, melihat dia? Tuhan! Apa mungkin aku jatuh cinta kedia lagiTuhan!"Gumamku dalam hati

Buk!!

Tiba tiba Ambar memukul ku memkai tas dan lamunanku tersadar saat itu juga.

"Aw!! Apaan sih sakit tau! Ya udah langsung masuk ajah gak usah mukul mukul segala"

"Kamu sih ngelihatin aku. Kayak ngelihatin jalang aja".Kata Ambar  sambil menatap sinis kearah ku dan aku hanya membalas senyuman miring di bibirku.

TBC

Ketika Harus MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang