1

137 15 6
                                    

Kriiiiiing!!!

"Ambar sedang apa kau disitu? Apa kau tak mendengar bel masuk?" Seorang guru memanggil ku.

Aku yang sedang duduk di pojok sekolah sambil menangis. Tak membalas pertanyaan guru itu dan aku langsung beranjak masuk ke dalam kelas. Dan mengikuti pelajaran dalam keadaan tidak konsen.

Ambar Cherin itu nama lengkapku orang biasa memanggilku Ambar, aku bersekolah di SMA 45 ANGKASA. Dan sekarang aku kelas 3SMA saat ini ujian sekolah telah selesai dan sebentar lagi pelulusan sekolah akan di mulai. Aku yatim piatu dan tinggal di kediaman warisan orang tuaku sendiri. Aku hanya di temani sahabatku yaitu Dwin Nanda dia juga sejak kecil yatim piatu dan tinggal serumah denganku sebelumnya kedua orang taunya pernah menjadi asisten rumah tangga di rumahku. Orang tuaku sangat percaya kepada kedua orang tua Dwin dan saat itu kedua orang tuaku telah menganggap Dwin itu sebagai anak nya sendiri dan dia aku anggap sahabat sekaligus saudara, aku mempercayainya sebagai kakak dan ia sudah tahu semua tentang aku, apa lagi rahasia ku. Ia juga tahu soal Alan Adryan lelaki yang saat ini tak ada kabar 3 bulan ia mahasiswa di UNIVERSITAS terkenal di jakarta saat ini dia semester 2.

Kriiiiing~ kriiiing~

Seiring berjalannya waktu di sekolah bel pelajaran kedua pun berbunyi dan bertanda jam pelajaran kedua akan segera dimulai aku tak menghiraukan bel tersebut dan masi larut dalam kesedihan ku itu entah kenapa air mata ini tak mau berhenti mengingat kejadian semalam. Rasanya aku tak bisa memendam ini sendirian. Ku putuskan untuk menceritakan kepada sahabatku.

"Dwin!! Dwin!!" Ucapku bisik kepada Dwin

"Ada apa? Kenapa kau tak berhenti menangis? Dari pagi tadi, sampai sekolahpun kau masih menangis. Sejak semalaman juga kau tak mau berbicara kepadaku dan terus cuek kepadaku. Apa yang telah terjadi kepadamu?" Tanya Dwin sambil membereskan alat tulisnya.

"Dwin ayo kebelakang sekolah aku malu menangis di kelas aku malu dilihatin teman sekelas" aku menarik tangan Dwin lalu beranjak sambil menangis.

Berapa menit--

"Ayo katakan apa yang terjadi padamu?" Tanya Dwin sepertinya ingin sekali mendengar apa yang terjadi

Sesampainya di belakang kelas yang begitu sunyi dan hanya ada beberapa yang keluar untuk kekantin. Aku dan dwin pun duduk di pojok.

"Dwin semalam aku keluar tanpa sepengetahuan mu aku bertemu dengan Alan. Aku keluar bersama dia dan pergi bersama dia" ucapku

"Hah Alan?Kenapa bisa begitu? Bukannya dia selama ini dia ke jogja dan sebentar lagi akan menikah dengan tunangannya?"ucap dwin kaget dan kesal

"Iya win.. begini ceritanya~

Flashback last night

Aku masi asyik membaca wattpad dan tiba tiba nomor baru menelponku

"Halo.. ini aku Alan, Ambar bisakah kita bertemu sekarang? Ada hal penting yang ingin aku katakan" ucapnya dari seberang sana

"I-iya ada apa? Kenapa kau menghubungi ku nanti tunangan mu tau dan nanti aku yang menjadi sasarannya. Kau taukan dia tak menyukai ku?" Jawabku bentak dan sedikit kaget mendengar namanya

"Apa yang kau katakan bukannya kau tahu aku tak mencintai dia? Kau juga tahu aku hanya mencintai kamu". Jawab Alan

"Hey memangnya aku bodoh, memangnya aku siapamu? sampe segitunya kau memintaku untuk bertemu dengan mu?" Jawabku semakin kesal

"Please! Ambar ayo bertemu, aku janji akan menjelaskan dan menceritakan padamu apa yang terjadi kepadaku dan wanita itu"

Belum sempat membalas perkataannya ia langsung meneruskan perkataannya

Ketika Harus MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang