Saat Ambar sudah merapi rapikan dirinya kami pulang kerumah, dan sesampainya dirumah terlihat seorang pria berpakaian rapi, bersweaters biru, tepat di depan pagar rumah. Siapa lagi kalau bukan Alan ternyata dia menepati janjinya untuk bertemu dengan Ambar.
Rupanya takut juga dia ku bunuh. Gumamku
"Eh ngapain di depan pagar?" Sambil membulatkan mataku
"Aku mau menemui Ambar, ada hal yang ingin ku katakan padanya, aku mau minta maaf kepadanya"
Ambar masih saja menundukkan kepalanya, dan tidak berkata apa apa, dia kayanya masih belum terima yang terjadi padanya.
"Ayo masuk, dirumah saja jangan, ajak Ambar keluar, nanti kau malah membuat keadaannya lebih parah lagi. Kalau dirumahkan aku bisa mengawasi perbuatan dan gerak gerikmu." sambil manatap sinis ke arah Alan
Sesampainya di dalam rumah, ku tinggalkan mereka berdua berbicara di ruangan tamu dan aku masuk kekamar, untuk mengganti seragam ku lalu kedapur membuatkan minuman untuk Alan.
Berapa menit--
"Nih di minum, aku kekamar dulu dan ingat kalian jangan keluar tanpa sepengetahuanku, Dan kau Alan kalau kau membawa Ambar lagi, akan ku cekik leher mu, dan membunuhmu" ucapku sambil mempelototi Alan dan tanganku memegang kedua leherku seolah mengancamnya
Akupun meninggalkan mereka masuk kekamar, dan hanya ada aku Ambar dan Alan dirumah. sesekali aku mengecilkan musik yang ku putar di handphoneku agar bisa mendengar apa yang terjadi diluar, kalau Alan tidak berbuat macam macam lagi.
Ambar pov
"Kenapa kau kesini? Aku tidak mau bertemu denganmu, aku kecewa dengan yang kau lakukan kepadaku semalam" ucapku sambil menunduk
"Aku kesini karena aku khawatir sama kamu, dari tadi aku mengirimkan kamu pesan dan call, tapi aku tidak di respon, untung Dwin mengirimkan aku pesan untuk bertemu denganmu. Jadi, aku tak lagi takut kepadanya untuk kesini, kau tahu kan dia seperti nenek sihir"Alan berusaha membuat suasana tidak tegang
Akupun sedikit menyumbingkan bibir mendengar perkataannya
"Oh jadi Dwin yah.! makanya kamu kesini, dan kamu kesini bukan karena peduli kepadaku" sambil mengecek pesan di hendphoneku
"Jadi sekarang maumu apa, setelah kau merusak harga diriku? Apakau tak berfikir, kalau aku ini hidup sendiri didunia ini, bagaimana jika sesuatu terjadi padaku? Apa kau mau bertanggung jawab?" Sekali lagi ucapku tegas
"Maafkan aku, aku akan janji bersamamu, aku akan janji tidak akan meninggalkanmu" ucapnya sambil mengacungkan kelingkingnya kepadaku
Difikiran ku hanya ada kalau aku ini sudah kotor, dan tidak bisa menjaga diri dan kehormatanku untuk suamiku kelak! Fikiran itu selalu saja melayang di otakku apa aku bisa mempertahankan hidupku?
"Am.. apa yang kau fikirkan apa kau masih tidak percaya denganku? Apa kau mau kubawah kerumah orang tuaku? Dan menanggung jawabpi perbuatanku di depan orang tuaku?"
Ucapan Alan membuatku kaget dan aku tidak bisa fikir apakah dia serius atau hanya uh! Tapi aku tidak mau, karena aku mau mencapai cita cita ku, aku tak mau putus sekolah, dan aku tak mau di umurku yang mudah ini sudah berkeluarga, sebentar lagi aku lulus SMA dan kuliah, ada cita cita yang akan ku capai, janji ku kepada almarhuma ibu ku dulu, jadi aku akan tetap sekolah.
"Ah ti- tidak perlu. Kalau kau benar serius kau harus selesaikan kuliahmu dan punya pekerjaan dulu dan menunggu ku? Gimana?" Ucapku semangat
"Ok kalau begitu mau mu aku minta maaf atas semalam"
Sedikit tersenyum dan ada semangat untuk hidup lagi mendengar perkataan Alan
"Oh iya Kalau begitu besok kita jalan yah!"
Dan aku hanya menganggukan kepala
"Ok btw aku pulang dulu yah nanti ku jemput kau besok" ucapnya
Dia kelihatannya buru buru dari tadi handphonenya berdering dan sesekali ia memperhatikan jam
Segera ku panggil Dwin dan mengantarnya kepintu depan rumah dan sebelum itu dia mencium keningku hangat dan mengacak poniku
"Kalian masuk sanah aku pulang dulu yah Am-Dwin" ucap Alan senyum
Dwin mengaggukan kepalanya.
Dan kamipun masuk kerumah, aku mengganti seragamku dan bersih bersih, lalu beristirahat rasanya aku sudah mempercayainya begitu saja dan memberikan kesempatan lagi kepadanya. Kini bebanku sedikit hilang setelah bertemu dengannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Harus Memilih
Teen FictionAda janji yang tersimpan di antara kita berdua Janji dimana kita akan selalu bersama apapun yang terjadi. AKU AKAN SELAMANYA BERSAMAMU Ambar Cherin harus merasakan pasang surut dan lika-liku kehidupan,saat ia harus dihadapkan dengan Alan Adryan yang...