R-R20: Canggung

5K 416 170
                                    

"KAK Retta mau cokelat?"

Retta yang tengah serius memandang MC yang sedang membawakan acara di atas panggung, beralih menatap Emilly yang duduk di sebelahnya.

"Cokelat?" Dahi Retta mengerut.

Emilly mengangguk, mata bulatnya terlihat lucu, kedua sudut Retta jadi terangkat. Tangan gadis kecil itu mengulurkan sebungkus cokelat yang berbentuk bulat bewarna gold.

"Kakak mau gak?" Emilly mengulang pertanyaannya.

"Mau dong! Siapa yang nggak mau cokelat." Retta menerima cokelat itu dengan senang, nada suaranya mengikuti keceriaan Emilly saat bertemu dengannya tadi.

Emilly tersenyum semakin lebar, menampilkan sederet gigi susu putihnya. "Kak Retta suka cokelat?"

Menganggukan kepala, sebagai jawaban. Retta mencubit pipi Emilly karena gemas. Ekspresi yang ditunjukkan Emilly membuatnya tidak tahan untuk menjawil pipi anak kecil itu.

"Bang Ega juga suka banget sama cokelat." Emilly memberitahu dengan nada riang yang biasa, lalu dia menoleh pada abangnya yang duduk di sebelahnya. "Iya, kan Bang Ega?"

Regha tersentak lalu mengangguk kaku. Sebenarnya sejak tadi dia tidak lepas memandang interaksi antara Retta dan adiknya. Memerhatikan bagaimana wanita itu tersenyum, tertawa mendengar suara Emilly yang terkadang suka cadel.

Regha berusaha mati-matian untuk memasang wajah biasa saja, tidak terpengaruh dengan senyuman Retta. Padahal dulu senyum itu selalu muncul hanya karenanya. Dan mata itu selalu menyipit saat tertawa bersamanya. Tapi kini, semuanya pun tahu hal itu telah berubah.

"Kalo Milly suka cokelat?" Suara Retta kembali terdengar bertanya pada Emilly.

Emilly mengangguk sangat semangat. "Iya! Tapi Milly lebih suka cokelat putih."

Gadis kecil itu kembali menyengir, Retta terdiam beberapa saat lalu mendongak. Matanya langsung bertemu dengan mata hitam pekat milik Regha. Tak butuh waktu lama Retta langsung mengalihkan pandangannya pada hal lain.

Dia sudah tidak terkejut dengan Regha yang menyukai cokelat. Karena memang Retta sudah mengetahui itu.

Masih dengan ingatan yang tertanam di kepala, Retta masih sangat ingat kenangan saat mereka berdua suka membeli cokelat bersama lalu bertengkar memperebutkan cokelat itu, yang akhirnya selalu dimenangkan oleh Retta. Tetapi ujung-ujungnya, Retta akan memberikan sebagian cokelat itu pada Regha.

Kenangan itu sangat manis seperti cokelat yang Retta suka. Namun, terkadang ada cokelat yang manis awalnya dan terasa pahit akhirnya. Mungkin itu penggambaran yang sangat pas untuk kenangan dirinya dan Regha.

***

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan pesta itu belum selesai. Ingin sekali Retta pulang ke rumah, berbaring di kasur empuknya lalu tidur. Rasa kantuk itu tidak bisa di kendalikan lagi, Retta benar-benar tidak kuat di sini. Dia ingin pulang dan tidur.

Tapi Retta tidak enak jika meminta pulang pada ayahnya, karena ini adalah pesta perusahaan rekan bisnis ayah. Itu sangat memalukan jika Retta mengajak ayah pulang lebih awal dibandingkan rekan bisnis yang lain.

Lagipula sekarang ayahnya tengah mengobrol dengan ayah Regha. Membicarakan hal-hal yang Retta tidak mengerti.

"Milly ngantuk mama, mau pulang!"

Terdengar suara Emilly yang merengek pada mamanya. Gadis kecil itu telah turun dari kursi di sebelah Retta, berjalan mendekati kursi mamanya yang ada di sebelah Regha.

|1| For Regret ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang