part 2

96 26 1
                                    

Sekitar 5 menit lagi jam istirahat akan berakhir. Rere beserta ketiga temannya segera bergegas menuju kelas mereka. Sesuai dengan kesepakatan tadi di kantin, mereka berempat melewati lapangan basket terlebih dahulu. Sesampainya disana, Rere mengeryitkan keningnya ketika melihat banyak siswa perempuan yang berlalu lalang pada jalan yang ia lewati sekarang ini. 

"Eh Re lihat ke lapangan basket."

Rere pun menoleh mengikuti arahan Deva. 

"Aaa itu Re, si Gaga yang gue maksud. Ganteng kan?" Teriak Gina dengan tidak selow. Rere jadi tak fokus melihat Gaga yang dimaksud, fokusnya kini malah teralih pada Gina, Ia terheran-heran melihat temannya yang sudah seperti orang kesurupan. 

Hingga tiba-tiba ada sebuah bola menggelinding pelan mengarah padanya. Bola tersebut berhenti ketika mengenai kaki Rere. Rere membungkuk mengambil bola tersebut.

Ia menegapkan badannya. Mata Rere dibuat tidak berkedip ketika datang seorang cowok memakai baju basket yang memperlihatkan otot-otot lengan berlari ke arahnya. Wajahnya sungguh tampan, Rere sampai tidak bisa berkata-kata, hidung mancung, kulit putih, tinggi, mata tajam, pokoknya definisi cowok good looking. 

"Bola." Ucap pria itu

Rere mematung, bola matanya masih saja menjelajahi wajah tampan laki-laki dihadapannya. Hingga ia pun tersadar ketika Jumi menepuk bahunya dengan keras. 

"Aw, sakit."

"Re, bolanya. Malah ngelamun."

Rere gelagapan, ia secara reflek melempar bola basket ke arah laki-laki tersebut. Cowok tersebut yang tak siap menerima bola Rere, membuat bola basketnya meluncur bebas mengenai tepat di kepala Gaga. Ya, laki-laki di hadapan Rere saat ini adalah Gaga, sosok cowok yang digosipkan teman-temannya di kantin tadi. 

Semua orang yang melihat kejadian barusan, menganga lebar tak menyangka terhadap apa yang dilakukan oleh gadis berambut sedikit ikal tersebut. Rere menutup mulutnya kaget, ia tak bermaksud begitu. Sumpah rasanya ia ingin sekali hilang di telan bumi. 

Rere segara menegak bungkukkan badannya secara berulang seraya meminta maaf. 

"Maaf, maaf,  maaf sumpah aku gak sengaja."

Tak ada jawaban dari Gaga. Laki-laki tampan itu hanya diam menatap tajam. 

Menyadari situasi semakin buruk, Jumi langsung menarik tangan Rere untuk pergi menjauhi Gaga disusul Deva dan Gina mengekor di belakang.

Please Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang