part 9

42 8 0
                                    

Gadis berusia 18 tahun itu dengan santainya menaruh kedua kaki di atas meja sofa, wajahnya tertutupi masker putih, mulutnya tak henti mengunyah cemilan yang ia pegang, matanya fokus ke depan menatap layar tv yang menampilkan drama Korea favoritnya.

Hari ini seperti biasa, ia menunggu ayahnya pulang kerja. Ayahnya bekerja disalah satu perusahaan ternama di Jakarta. Ayahnya mendapat rekomendasi kerja dari bosnya untuk bekerja di perusahaan yang lebih besar, karena memang ayahnya ulet, giat bekerja dan hasil kerjanya pun bagus. Dan inilah akhirnya, Rere dan Ayahnya terdampar di Jakarta. Kota yang masih asing di mata Rere.

Terdengar suara knalpot motor khas milik Ayahnya. Rere bangkit segera merapikan taplak meja, menaruh cemilan pada tempatnya dan merapikan sofa. Setelah semuanya beres, ia pun bergegas menuju pintu.

Sedikit heran mendengar ayahnya seperti mengobrol dengan seseorang. Tetapi  dihiraukan oleh Rere, ia membuka pintu dengan riang.

"Ayaaaa....aah. Uhuk.. uhuk"

Tiba-tiba Rere terbatuk, ia kaget dengan pria di samping ayahnya.

"Ya Allah Dek, muka mu serem. Cepat cuci muka sana, gak malu apa dilihat Gaga."

Rere langsung mengicir ke kamar mandi. Ayahnya hanya menggelengkan kepala, sedangkan Gaga tersenyum kecil.

Wajah Rere memerah karena malu. Bisa-bisanya ia menunjukkan wajah konyolnya di depan Gaga dan lagi pula mengapa ada Gaga ke sini?

Setelah selesai membersihkan wajah, ia pun menghampiri Gaga yang menunggunya di ruang tamu.

"Kamu kenapa ke sini?"

Tanya Rere to the point.

"Loh katanya mau gue traktir?"

Rere terdiam, otaknya mencerna ulang kata-kata Gaga.

"Emang hari ini? Emang janjiannya hari apa?"

"Tadi pulang sekolah kita lupa janjiannya. Terus gue gak punya nomor lo. Mumpung ini malam minggu, malam ini aja gue traktir. Gimana?"

Rere membulatkan bola matanya, ia sangat amat tidak setuju.

"Ya kan bisa besok Gaga kita ketemu di sekolah terus atur janjiannya. Kamu mendadak gini, aku belum siap-siap."

"Ya Lo buru siap-siap sana."

Jawab Gaga enteng

"Aku gak mau." Kekeuh Rere

"Dek, Gaga udah jauh-jauh datang ke sini, masa kamu nolak tawarannya." Celetuk Anton yang entah datang dari mana.

Putrinya menoleh memasang wajah cemberut.

"Ayah gak takut apa, putrinya di ajak sama cowok yang pernah babak belur? Siapa tau dia preman."

Mengetahui sedang di sindir, Gaga memasang wajah datar.

"Loh bukannya kamu sendiri bilang, waktu itu di sekolah mu ada tawuran dan teman mu ini babak belur gara-gara di kejar sama anak-anak yang tawuran."

Gaga menatap Rere, pantas saja om Anton tidak pernah menanyakan perihal lebam di tubuh Gaga ternyata Rere memberikan alasan yang masuk akal.

"Udah sana, hargaiin yang sedang usaha."

Ucap Anton tersenyum jahil. Rere yang mengerti maksud ayahnya hanya memasang wajah kesal.

"Ya udah tunggu di sini. Aku bakal lama dandannya, jangan nyesel udah nungguin."

"Ngapain pakai dandan, kayak mau kemana aja."

Rere langsung menatap tajam Gaga membuat Pria itu langsung terdiam.

Setelah menunggu sekitar 30 menit lebih akhirnya yang di tunggu-tunggu memunculkan batang hidungnya. Rere mengenakan baju hitam lengan panjang yang menampilkan pundaknya, ia padukan dengan celana jeans, tas selempang berwarna cokelat serta tak lupa sepatu sneaker putih kesayangannya. Riasan di wajahnya pun tidak berlebihan sesuai dengan umurnya.

Tampil sederhana tetapi sangat elegan di tubuh Rere. Ayahnya pun bersorak gembira.

"Waduh, ini anak siapa? Kok cantik banget? Bidadari dari mana ini?"

Yang dipuji hanya tersenyum malu-malu.

"Apa sih Yah, gak usah lebay deh."

Mata Rere beralih pada pria di belakang ayahnya. Pria itu hanya menatap biasa saja, tidak ada reaksi yang wah dimata pria itu.

"Sudah siap? Ya udah om, putrinya saya pinjam dulu ya."

Anton mengancungi jempol, pertanda mengizinkan Rere untuk keluar bersama Gaga.

"Hati-hati. Jaga putri om ya Gaga."

"Baik om."

Rere mendumel dalam hati

Emang aku barang apa?!

Kedua remaja itu pun berpamitan kepada Anton. Mereka berdua menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan depan rumah Rere.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang