Hai namaku Renata Asyifa, umurku 18 tahun duduk di bangku kelas 2 SMA. Aku anak pindahan dari Kalimantan, kini Aku bersekolah di salah satu sekolah swasta yang ada di Jakarta. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah baru ku. Rasanya sangat gugup sekali, apalagi saat perkenalan di depan kelas tadi, telapak tanganku sangat dingin saking gugupnya.
Aku sedikit kaget pas masuk sekolah baruku. Bagaimana tidak? Rata-rata siswa cewek di sini bermodis sekali, cantik-cantik, bahkan untuk ukuran anak SMA sudah memakai barang-barang bermerk. Aku seperti anak culun saja, berbeda sekali dengan kehidupan ku di Kalimantan.
Teman sebangku ku juga tak kalah cantik, duh rasanya diriku seperti butiran debu yang hinggap di antara berlian.
"Kenalin nama gue Juminten. Panggilannya J U M I." Ujar Jumi dengan suara pelan karena di depan ada Ibu Meta sedang mengajar.
Aku sedikit mengaga, hmm namanya amat sangat tidak cocok dengan wajahnya.
Gadis cantik bernama Juminten itu menatap tangannya yang tak kunjung dibalas oleh Renata.
"Gak mau kenalan?"
"E-eh maaf-maaf, kenalin namaku Renata, panggil aja Rere."
Jumi tersenyum geli
"Lo gak bisa panggil "gue-elo?"
Rere tersenyum kikuk lalu mengangguk pelan.
"Iya, soalnya masih baru di sini."
Gadis cantik teman sebangku Rere itu, hanya tertawa kecil memaklumi.
***
Bel istirahat berbunyi, bangku Rere mulai dikerubungi oleh beberapa siswa perempuan di kelasnya dengan maksud untuk mengakrabkan diri pada Rere.
Rere pun sudah mendapat beberapa teman dekat dikelasnya. Kini ia bersama teman-temannya sedang nongkrong di kantin.
"Eh, kita pulang ke kelasnya lewat lapangan basket yuk." Usul Gina dengan semangat
"Ah pasti lo mau lihat Gaga kan?" Tebak Deva
Gina menyengir sambil mengacungkan jempol tangan kanannya.
Rere tersenyum, mungkinkah cowok bernama Gaga itu adalah crush dari Gina.
"Gaga pacar kamu?"
Jumi tertawa terbahak-bahak atas pertanyaan Rere.
"Gaga mana mau sama cewek modelan kek Gina." Ledek Jumi yang dihadiahi tatapan tajam dari Gina.
Rere mengangkat alisnya kemudian menatap Gina.
"Kenapa? Gina manis kok, periang, asyik juga."
Mendengar pujian dari Rere, Gina tersenyum bangga.
"Asal lo tau aja, Gina itu petakilan gak bisa diem, suatu saat lo bakal nyesel udah muji Gina kaya gitu. Lagian juga si Gaga Gaga itu udah ada pawangnya."
"Eits, Tika sama Gaga gak pacaran ya, cuman mereka dekat karena udah temenan dari kecil." Sanggah Deva, Gina pun mengangguk setuju. Jumi memutar bola mata malas, emang susah jika berbicara dengan fans maniak Gaga.
"Ya deh, serah lo lo pada."
Melihat itu, Rere tertawa kecil.
"Eh asal lo tau Re, Gaga itu MasyaAllah tuampannya minta ampun, dari cowok-cowok yang pernah gue temui, cuman dia yang paling ganteng."
"Oh, Really?" Ujar Rere pura-pura terkejut.
Gina memanyunkan bibirnya ketika melihat respon Rere yang tak penasaran akan sosok Gaga.
"Entar lo lihat sendiri, seganteng apa si Gaga ayang beb ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Hug Me
RomanceBerkisah tentang dua orang yang berusaha bertahan dalam kerasnya kehidupan. Berawal dari hal yang tak terduga membuat mereka saling mengenal satu sama lain. Cus baca aja