epilog

5.6K 374 19
                                    

Perut Sena sudah membuncit. Usia kehamilannya menginjak bulan ke tujuh. Penderitaan Seokjin menjadi berkali kali lipat karena menghadapi orang hamil. Belum lagi Sena ngidam hal yang aneh aneh di waktu yang tidak memungkinkan.

Pernah sekali Sena menginginkan buah persik di jam dua pagi. Sangat sangat menyusahkan.

Jungkook sudah menduga ini akan terjadi. Sedangkan hoseok dan Sora masih saja tidak percaya Seokjin dan Sena menikah.

Keluarga mereka dulunya saling berteman. Namun sekarang ayah Sena mulai memusuhi ayah Seokjin, mereka praktis beradu argumen setiap bertemu. Sena dan Seokjin memanfaatkan hal ini untuk taruhan siapa yang memenangkan argumen antara dua bapak tua itu.

Ayah Sena marah, anak gadis satu satunya harus menikah muda. Dia sedikit tidak rela.

Park Chanyeol, kakak Sena, awalnya terkejut dengan berita pernikahan Sena. Pada akhirnya Sena menikah dulu daripada dirinya. Dan Kim Seokjin begitu muak saat Chanyeol menggoda dirinya, Chanyeol memaksa Seokjin mengundangnya dengan embel embel hyung. Seokjin lebih tua setahun daripada Chanyeol.

Dan soal Taehyung. Sena tidak pernah lagi melihatnya, entah di majalah ataupun di melihat langsung. Taehyung menghilang tanpa jejak, dan Sena akui dia merindukan Taehyung. Bukan, tapi sangat merindukannya.

Pernah sekali Sena berkunjung di apartemen Taehyung setelah beberapa perundingan di otak nya. Nihil, apartemen Taehyung kosong.

Sena tidak munafik, dia merindukan Taehyung walaupun Seokjin selalu ada untuknya.

Pada akhirnya Kim Taehyung adalah salah satu orang yang diciptakan Tuhan untuk mengajarkan Sena menjadi wanita yang lebih kuat. Hatinya dipatahkan saat Sena begitu larut dalam euforia jatuh cinta. Seperti menerbangkan hingga menembus langit ketujuh setelah itu diterjunkan ke jurang dalam.

Namun lihat sekarang. Kim Seokjin berhasil perlahan menghilangkan rasa sakit luka lama itu, walaupun bekas luka lama tidak akan sirna.

"Siapa nama yang cocok?" Seokjin bertanya pada Sena yang berada di sampingnya. Tangannya membelai lembut perut buncit Sena.

Untuk informasi, mereka berdua sedang bersantai di kamar apartemen baru mereka. Seokjin meminta cuti selama kehamilan Sena, dia mengarahkan semua waktunya untuk Sena.

"Kim Maekju, dia ada karena alkohol"

Lebih tepatnya, karena nafsu Seokjin. Sena tidak pernah tahu itu.

"Sinting! Carilah nama yang lebih berkelas"

Sena memutar otak nya, sebenarnya dia tidak terlalu peduli dengan nama anaknya. "Bagaimana jika rebecca? Tiffany? Stela?"

"Aku dan kau orang lokal, dan tolonglah cari nama yang benar benar baik" Seokjin memperhalus bahasanya. Biasanya dia akan mengatakan kata umpatan, dia menjaga emosi Sena.

"Terserah kau saja"

Bahaya.
Sena mulai kesal. Mengurusi wanita hamil memang serba salah.

Tubuh Sena berbalik membelakangi Seokjin. Buru buru Seokjin memeluknya dari belakang. "Sayang jangan marah, aku akan mencarikan nama yang luarbiasa untuk anak kita."

"Brisik. Aku mau tidur"

Sena menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Seokjin mempererat pelukannya. "Kau tahu? Aku benar benar menyukaimu."

Sena memilih mengabaikan ucapan Seokjin yang telah didengarnya berkali kali. Awalnya Sena mengira itu hanyalah salah satu candaan Seokjin, tapi lama kelamaan Sena sadar ucapan itu benar adanya. seokjin tulus.

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang