AU -Taehyung Sena-

1.4K 100 0
                                    

Taehyung ada pemotretan mendadak, Sena yang baru saja akan terlelap disofa empuk apartemen Taehyung, di goncangkan dengan tidak manusiawi oleh Jinwoo. "Sena jangan tidur. Ada pemotretan."

"Loh? Katanya hari ini hanya ada satu pemotretan. Harusnya jam ini senggang."

"Ini dadakan. Cepat! Cepat!"

Setengah hati Sena bangkit, wajahnya masih lelah. Baru saja mereka pulang dari pemotretan, dan mendadak ada pemotretan lagi. Jadwal padat sekali, Sena butuh istirahat, Sena butuh merebahkan diri seharian.

Memungut tas merah berisi peralatan make up. Sena dengan kaki diseret malas menuju pintu keluar apartemen. Terlihat Taehyung yang tak kalah berantakan dari Sena keluar dari kamarnya, kaki panjangnya berlari kecil untuk memeluk Sena dari belakang. "Sayang."

"Taehyung menyingkirlah! Aku sedang malas mendengarkan Jinwoo mengoceh. Telingaku bisa sakit."

Memang pada dasarnya Taehyung bebal, dia masih memeluk Sena dari belakang. Menggoyangkan kekanan kekiri, "Sena aku mengantuk." nadanya dibuat merengek seperti anak kecil. Dasar bayi besar.

"YA TUHAN! Terkutuk kalian berdua. Kita dikejar waktu dan masih sempat melakukan hal menjijikan semacam itu. CEPAT KELUAR! CEPAT!"

Nah kan. Jinwoo sudah bersabda tanpa henti seperti radio. Taehyung melepaskan pelukannya, bukan karena omelan Jinwoo melainkan Sena memaksanya.

Mereka akhirnya berada dimobil, setelah Jinwoo menggertak untuk berjalan lebih cepat bukan menyeret kaki. Taehyung dan Sena dibelakang, Jinwoo yang memegang kemudi.

"Hyung. Kenapa kau terima pemotretan mendadak seperti ini? Merepotkan."

Sena mengangguk setuju. Ini jelas merepotkan, belum lagi Jinwoo menyuruhnya memoles wajah Taehyung dimobil untuk mempersingkat waktu.

"Ini keputusan perusahaan yang artinya tidak bisa diganggu gugat. Lakukan saja."

Taehyung menggerutu kesal. Sena menjadi kesulitan mengaplikasikan bb cushion. "Taehyung diam. Aku kesulitan."

Bukannya diam, Taehyung memilih mencuri kecupan di bibir Sena.

Sena memukul keras kepala Taehyung.
"Keparat! Kita sedang bekerja bukan pacaran!"

Terdengar suara Jinwoo tertawa terbahak-bahak. Rupanya Jinwoo sangat menikmati tontonan ini.

"Jinwoo! Bisakah kau mengemudikan sedikit pelan? Aku kesulitan."

Tersentak, Sena memanggilnya dengan tidak sopan. Jinwoo ingin sekali memarahi tapi dia tidak bisa membuang-buang waktu sekarang. "Sena. Kita dikejar waktu."

"Kau pikir mudah merias seseorang didalam mobil dengan kecepatan tinggi seperti ini? Kau mau model kebanggaan ini menjadi badut mcdonald's?"

Taehyung mati-matian menahan tawa. Sena yang mengomel selalu terlihat imut dimatanya.

"Sena, harusnya kau profesional."

Kali ini Taehyung tidak setuju pendapat Jinwoo, yang benar saja! Senanya dikatakan tidak profesional. "Hyung!"

Namun sebelum Taehyung mengumandangkan protes lebih lanjut, Sena terlebih dahulu menyauti dengan jengkel. "Kau mau aku tusuk dengan brush? Mana ada yang bisa melakukan hal seperti ini kecuali orang tersebut punya ilmu hitam."

"Oke maaf. Aku tidak mau ada pertumpahan darah, akan kupelankan." Bendera putih dilayangkan Jinwoo, Sena menang telak.

"Bangsat. Kemana lip brushnya?" Tangan Sena mengaduk-aduk isi tas namun nihil. Akhirnya memilih mengaplikasikan lipstick dengan tangannya.

Kesempatan seperti ini tentu digunakan sebaik mungkin untuk menggoda Sena, Taehyung punya 1001 cara mengusili Sena.

"Aw! Taehyung kenapa tanganku kau gigit? Lepas!"

Bukan Taehyung namanya kalau seketika patuh. Dia masih menggigit pelan ibu jari Sena, bersikeras tidak mau melepaskan.

"Taehyung! Ini bukan waktunya mabuk Asmara. Lepaskan atau ginjalmu kugigit!" gertak Jinwoo dari depan ditambah lagi Sena melakukan tindak kekerasan memukul kepala Taehyung. Jari itu akhirnya terlepas. "Sena aku bisa gagar otak, kau pukul aku dua kali dalam rentang waktu kurang dari satu jam!"

"Salahmu menyebalkan." Sena masih sibuk mengelap ibu jarinya ke baju. "Ini menjijikan, sialan."

"Kau bilang ini menjijikan? Kita bahkan sudah merasakan satu sama lain."

"Taehyung. Jangan bicarakan hal semacam ini didepan Jinwoo, kasihan."

Taehyung tertawa keras, "Hyung dengarkan! Makanya jangan kelamaan menyendiri."

Salah siapa Jinwoo sampai sekarang masih sendiri? Tentu saja salah Taehyung dan pekerjaaan yang tidak memberi waktu Jinwoo untuk berkencan. Keparat memang pasangan dibelakangnya. Emosi, Jinwoo menginjak pedal gas. Kecepatannya tidak manusiawi, Jinwoo pikir dirinya harus pensiun dari pekerjaan ini dan menjadi pembalap.

"HYUNG!"

"JINWOO-SSI!"

Nahkan mereka berdua merengek. Harusnya mereka tidak mencari masalah dengan Jinwoo.[]

-
-
-

Anggap saja ini sesi gemas mereka berdua, karena aku kangen nulis mereka berdua. Tapi Sena sudah nikah sama Seokjin. :(
Ini tidak ada sangkut pautnya sama ending. Endingnya tetep begitu dan gak bakal berubah, cerita ini cuma selingan saja. :)

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang