09

5.9K 535 49
                                    

Sena harap paginya akan seperti drama picisan yang dia tonton setiap waktu senggang.

Seorang pria yang memeluknya, dan saat Sena hendak bangkit pria itu akan menahan Sena dengan pelukan erat, dengan berkata "biarkan begini, lima menit saja"

Tapi realita tidak seindah drama drama picisan itu.

Sena terbangun dengan Taehyung yang entah dimana. Jaket Taehyung masih dikamarnya, itu berarti Taehyung masih di apartemennyaa.

Pintu kamar mandi terbuka, Taehyung juga tidak ada disana. Sena memutuskan untuk mencuci mukanya terlebih dahulu. Wajahnya terlihat mengerikan dipagi hari.

Setelah mencuci mukanya, wajahnya terlihat lumayan, tidak semengerikan tadi. Sena berjalan ke dapur, tenggorokannya sangat kering.

Benar dugaan Sena, Taehyung masih berada disini. Tepatnya didapur dengan Kim Seokjin yang memasak.

"Good morning bae"
Taehyung menghampiri Sena, mengecupnya sekilas.

Seokjin hampir saja melemparkan panci kearah mereka berdua. Maksudnya, bagaimana bisa mereka bermesraan didepan pria lajang berumur 29 tahun?

Sena meneguk satu botol air dingin yang diambilnya dari kulkas. Dia menatap sebentar Seokjin, "ada apa dengan ekspresi wajahmu itu? Kau iri ya?"

Gadis itu tujuh tahun dibawahnya, dan lihatlah betapa sopannya dia berbicara dengan yang lebih tua.

Beruntunglah Seokjin penyabar, tidak juga sebenarnya. Seokjin sabar karena dia tidak mau semua hal memalukan yang dia alami tersebar didunia.

Seokjin memilih mengabaikan ucapan Sena. Dia iri? Tentu saja, siapa yang tidak iri melihat pasangan bermesraan?

Tangan Taehyung menarik tubuh Sena, agar dia terduduk dipangkuan Taehyung.

Sepertinya Seokjin salah mengunjungi Sena saat ini. Dia akui dirinya sedikit cemburu, biasanya Seokjin yang akan memperlakukan Sena seperti itu.

Keputusan terakhir Seokjin adalah meninggalkan ruangan ini setelah masakannya selesai. Seokjin rasa dia lebih mirip pembantu sekarang.

Pembantu rasanya lebih baik, pembantu digaji sedangkan Seokjin?

Memikirkannya saja sudah membuat Seokjin kesal bukan main.

"Nikmati waktu kalian, aku akan pergi"

Mereka sama sekali tidak merespon Seokjin, anak anak kurang ajar.

-
-
-

Seokjin sedang tidak ada shift hari ini. Sebenarnya menjadi bartender hanyalah untuk mengisi waktu luangnya. Uang dari orangtuanya bahkan cukup untuk menghidupi tujuh turunan.

Kaki Seokjin berjalan tak tentu arah. Biasanya dia akan merusuh di apartemen Sena, tapi untuk sekarang Seokjin memilih berjalan jalan saja daripada melihat Sena dan Taehyung berlakon drama picisan. Umurnya 29 tahun, dia iri melihat pasangan muda.

Sial sial sial.

Bukannya Seokjin tidak laku atau bagaimana, Seokjin terlalu pemilih begitu juga keluarganya.

Harus wanita dengan latar keluarga baik, harus berpendidikan tinggi, anggun, sopan, dan masih banyak kriteria yang rasanya sukar dimiliki oleh satu nyawa.

Saat Seokjin sedang merenungi nasibnya yang melajang selama ini. Suara klakson terdengar sangat panjang.

"SIALAN"

Maki Seokjin keras. Tidak, Seokjin tidak tertabrak. Dia terjatuh karena kaget dengan suara klakson.

Seseorang keluar dari mobil Audi berwarna merah.

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang