Part 13

965 97 118
                                    

HAI...HAI ...HAI... Maafkan author kalian ini yang sempat hilang kek sandal masjid dan ga balik-balik kek bang toyib... :)

Cusss langsung aja yaakkk, moga-moga masih pada ingat alur sebelumnya... BTW part ini lebih jelasin kenapa sampai Jimin dan Taehyung itu hidupnya jadi misah.

.

.

.

Setelah makan siang itu, Jimin melajukan mobilnya kerumah, di perjalanan senyuman indah terus merekah dari kedua belah bibirnya, hingga mata sipit itu terlihat segaris. Ia masih ingat dengan jalan bagaimana canda dan tawanya bersama Yoongi pada saat makan siang. Senyuman Yoongi yang terasa beriringan dengan mekaran bunga musim semi, senyuman yang menghanyutkan bagian tertentu dalam ruam hatinya.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya Jimin tiba di rumah, ia membuka pintu rumah dengan asal, lalu berjalan kekamaynya dan merebahkan dirinya dikasur, senyum indah masih terpancar di wajahnya. "Izinkan aku untuk terus menyaksikan senyuman itu di wajahmu, semua ini bukanlah kebetulan, aku dapat merasakannya, seluruh dunia akan berbeda dari hari kemarin" batin Jimin

Sedangkan Taehyung berada di kamarnya, saat ia mendengar bahwa hyung-nya itu telah pulang,  ia langsung bergegas menemui Jimin. Matanya berapi-api seolah mendengar kisah luar biasa, kepalan tangannya mengeras kuat seakan segala kemarahannya berkumpul pada kepalan itu. Ia menghampiri Jimin, dan satu pukulan mendarat begitu saja di rahang Jimin.

"berapa banyak yang kau sembunyikan dariku hyung?!, Huh!?" Taehyung mencengkram erat kerah baju Jimin

"apa maksudmu Taehyung?" Jimin menatap mata Taehyung yang memang memendam kemarahan luar biasa. Sejenak Jimin teringat kejadian sepuluh Tahun lalu, dimana Taehyung dan dirinya bertengkar karena Jimin yang dianggap hampir mencelakakan Ibu mereka.

"sepuluh Tahun yang lalu kemarahanku tak semuanya ku lontarkan, aku memendam semuanya karena saat itu ada Ayah dan Ibu. Tapi tidak kali ini." geram Taehyung dengan semakin kuat mencengkram kerah baju Jimin.

"Ahhh, rupanya kita mengingat hal yang sama dari sebuah pertengkaran"

"kau mengetahui tentang Hoseok-hyung bukan dari Yoongi, kau juga jatuh cinta pada Yoongi disaat yang sama dengan Hoseok, kau tahu itu!, kau bahkan menulis semuanya dalam buku ini" Lanjut Taehyung menghardik Jimin.

"kembalikan buku itu" ujar Jimin, seolah ia telah memprediksi hal ini akan terjadi, Jimin berbicara tak penuh emosi, ia tahu bahwa semua ini pantas ia dapatkan, ia tahu sekali lagi akan menerima sakit yang luar biasa.

"tidak sebelum kau jelaskan semuanya, brengsek!" Taehyung mendesis dalam perkataannya.

"permasalahanku adalah masalahku, jangan mencoba ikut campur"

"sayangnya sekarang bukan permasalahanmu lagi, sekarang ini menjadi permasalahanku juga. Jika kau tak mau menjelaskan maka aku akan mencari tahu kejelasannya sendiri. Ingat Hyung, dengan tanganku sendiri, aku yang akan menyeretmu ke penjara." Pekik Taehyung sambil memelpaskan cengkraman itu dengan kasar. Ia kemudian berlalu pergi meninggalkan Jimin dikamar.

Jimin mendudukkan dirinya di bagian kaki tempat tidur, dan diam membisu menatap kekosongan lantai dibawahnya. Perlahan ingatan kelam tentang kejadian sepuluh tahun yang lalu kembali menggerogot pikirannya.

Flashback

"Taehyungie!" Panggil Jimin sambil mangayuh sepeda kecilnya mengelilingi taman rumah, diikuti Taehyung dibelakangnya yang masih kelihatan susah mengayuh sepedanya.

Jiminpun menghentikan laju sepeda dan membantu Taehyung, "Sini, biar aku bantu" ujar Jimin sambil tersenyum menampakkan mata segarisnya. "terima kasih hyung!" jawab Taehyung antusian sambil menampakkan senyum kotaknya.

Sorry "I'm A Monster" ✔️ ( MinYoon) Where stories live. Discover now