Setelah menerima pesan itu, Taehyung langsung menelpon Yoongi dan meminta untuk bertemu, Yoongi pun mengiyakan hal tersebut.
-
Taehyung tiba di sebuah taman mungil tempat ia janjian akan bertemu dengan Yoongi, disana ia melihat Yoongi yang sedang asyik bercerita dengan Jungkook. Sosok yang pernah menjadi pujaan hati Taehyung, namun entah mengapa hingga hari ini, ia masih terus memuja sosok itu namun tak pernah memilikinya. "Dia bagai Kupu-kupu yang akan terbang jika aku mulai menyentuh" Taehyung merasa hatinya bergebu canggung.
Yoongi dan Jungkook duduk disebuah kursi taman bercat putih, dibawah pohon zelkova, dengan bunga-bunga yang bermekar
"Hyung" panggil Taehyung dengan suara beratnya.
Yoongi yang merasa dipanggil pun segera menoleh kearah sumber suara. "Ohh Taehyung" kata Yoongi.
Jungkook juga melihat kearah yang sama, matanya dan mata Taehyung sempat beradu untuk beberapa saat, namun Jungkook segala memutuskan kontak tersebut.
""Umm Hyung, aku pergi duluan yaa" ujar Jungkook terburu, layaknya saat berada di perpustakaan ketika Hoseok menghampiri.
"Ada apa denganmu Jungkook, bukankah tadi kau mengatakan ingin melihat Taehyung? Aku sengaja membuat janjian bertemu disini karenamu" ujar Yoongi.
"lain kali saja. aku harus pergi sekarang"
"Bahkan untuk bisa melihatnya hanya untuk beberapa saat itu sulit, terus pergi semakin jauh, dan lagi semakin jauh"
"terakhir kutatap wajahmu dibawah bintang-bintang, terbelah hatiku akan dusta dan cinta ini. keegoisan menghancurkanku, membuatku tenggelam larut dalam kebohongan. Aku terlalu muda dan bodoh." Langkah Jungkook perlahan menjauhi bayang Taehyung.
Yoongi yang melihat keduanya, merasa ada sesuatu yang terjadi. Jungkook tak seperti biasanya, begitupun Taehyung.
"ada apa dengan kalian berdua?. Kapan terakhir kali kalian berhubungan?" tanya Yoongi
"aku bahkan belum sempat mengutarakan perasaanku hyung. semua kecanggungan, jarak antara kita, semuanya seolah tercipta begitu saja. Jungkook terus menjadi jauh dan semakin jauh. Akupun tak pernah mengerti hingga saat ini" ujar Taehyung.
"ternyata hanya untuk mencintaipun sangat sulit. Kau dan Jungkook, begitupun aku dan Jimin" gumam Yoongi.
"ohh iyaaa. Mengenai terapi, aku ingin mendengar semuanya darimu hyung" Taehyung segera mengambil posisi duduk disamping Yoongi.
"baiklah aku akan menceritakan semuanya"
Yoongipun menceritakan segalanya yang ia lihat dan ia alami pada saat terapi, cerita itu mengalun-alun membawa makna sekaligus kebingungan.
"Jadi maksudmu, Jimin bukan hanya sekedar variabel yang sengaja dimasukkan oleh Seokjin untuk membantu memacu ingatanmu?" tanya Taehyung.
"iyaa benar. Rasanya Jimin memang ada dalam masa lalu ku, bahkan sampai pada saat kecelakaan Hoseok."
"kau masih ingat plat nomor mobil itu?"
Yoongi mengangguk. Iya pun menyebutkan nomor plat mobil itu, dan seolah terjadi gemuruh besar dalam hati Taehyung, garis rahang Taehyung mulai mengeras, "itu adalah mobil Jimin" gumam Taehyung, tanganya mengepal kuat, terlihat kekecewaan besar yang terpendam. "Mobil itu hadiah ulang tahun dari Ayah untuknya, jadi aku tak mungkin salah"
"Tidak!. Tidak mungkin itu Jimin. Dia mungkin memang ada dalam masalalu ku, namun dia tak akan mungkin melakukan itu. aku tak akan mempercayai semua ingatanku." air mata mulai menggenangi bola mata Yoongi, dan perlahan air mata itu jatuh untuk kesekian kalinya. Saat air mata pertama jatuh, maka air mata berikutnya keluar dengan lebih deras.
YOU ARE READING
Sorry "I'm A Monster" ✔️ ( MinYoon)
Fanfic"kau bukanlah monster tapi pria brengsek!, kau laki-laki brengsek Park Jimin!, kalian sama-sama brengsek, kau ataupun Hoseok" - Minyoongi Rank : #4 FUNFICTION [120119] . . Boyxboy BL