Kim bum baru saja tiba di Mansion 'KIM' terlihat raut lelah diwajahnya yang tercetak jelas dari kantung matanya yang sedikit bengkak serta lingkaran hitam disekitarnya, semalaman ini ia tak beristirahat sama sekali, dan menginap di kantor. Karna ia harus mengurus beberapa Berkas penting yang belum terselesaikan untuk pemindahan kedudukan jabatan Shinhwa, sangking sibuknya ia benar benar merasa bersalah pada istrinya karna tak sempat memberitahu jika dirinya tak pulang, ia menaiki tangga yang memutar untuk menuju kamarnya yang berada dilantai dua Mansion ini.
Kim bum tersenyum saat sampai didepan kamarnya, ia benar benar merinduhkan istrinya itu, padahal hanya seharian tak bertemu ia sudah merasakan rindu. Ia membuka pintu bercat hitam itu dan segera masuk kedalam, ia menelusuri sekitar kamarnya, namun tampak sepi tak ada siapapun didalam.
"Nara-ya...!" teriak Kim bum.
Ia mencari keberadaan istrinya itu, dan terus meneriakinya namun tak ada jawaban yang menyahutinya.
Reflek kakinya melangkah menuju kamar mandi karna ia sendikit mendengar suara gemercik air dari dalam sana.Cklek! Ia memutar Knop itu dan ternyata tidak terkunci, ia buru buru masuk kedalam karna takut terjadi sesuatu dengan istrinya, Kim bum langsung terkaget saat mendapati So eun berada dalam Bathup dengan mata terpejam, Kim bum langsung menghampirinya dan berniat mengangkat istrinya itu.
Ahhhhhkkk!! Belum sempat tangannya masuk kedalam bathup ia langsung dikagetkan dengan teriakan istrinya.
"Bum-ah!" pekik So eun.
Kim bum merasa kikuk dan canggung saat melihat tubuh So eun dan menelan salivanya dengan susah payah seraya menggaruk tekuknya yang tak gatal.
"Tadi aku sudah memanggilmu, namun tak ada sahutan. Saat aku mendengar suara gemercik air aku langsung masuk kedalam sini dan mendapati mu dalam bathup dengan mata terpejam, kukira kau pinsan. Jadi aku berniat ingin memindahkan mu dari sini.....ah mianhae" Jelas Kim bum panjang lebar menyesalinya.
So eun tersenyum mendengar pengakuan Kim bum, yang terdengar merasa bersalah serta raut kikuk di wajahnya tercetak jelas, padahal mereka suami istri.
"Mianhae, aku tak mendengar suara mu Bum-ah, kapan kau pulang" Ucap So eun.
"Huh..ne?....ah aku baru saja pulang, maaf tak mengabarimu" Kim bum.
"Gwaenchana" So eun.
"Geureu aku akan keluar" Ucap Kim bum dan segera keluar dari dalam kamar mandi dengan perasaan yang karuan. Karna otaknya mulai korslet berkelana kemana mana karna membayangkan tubuh polos istrinya.
"Ah kurasa aku harus konsultasi ke dokter.." keluh Kim bum, menggeleng gelengkan kepalanya.
So eun keluar dari kamar mandi dengan rasa malu, karna tadi Kim bum sempat melihat tubuh polosnya, walaupun tidak semua, karna ia berada didalam air yang berbusa.
"Maafkan aku Bum-ah" ucap So eun menghampiri Kim bum, yang sedang duduk ditepi ranjang.
" kau tidak usah meminta maaf padaku, kau tidak melakukan kesalahan chagi" Ucap Kim bum seraya menatap wajah So eun yang menunduk.
Ia mengangkat dagu So eun agar menatapnya memperhatikan wajah itu dari dekat, membuat jantungnya berpacuh Cepat.
"Apa kau sakit hm.." Kim bum.
"Ani...aku tidak apa apa" So eun.
"Syukurlah.....ah iya nanti malam adalah hari pengangkatan ku sebagai Ceo baru Shinhwa, kau harus ikut dengan ku dan mendampingiku nanti" Ucap Kim bum.
Mengingat hal itu So eun langsung gemetar dan merasa bersalah, ia jadi teringat dengan perbuatannya yang telah menukar berkas penting Kim bum.
"Mengapa kau menangis.." heran Kim bum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The MASK Lie (two different people) #1 COMPLETE
Fanfiction"Kehidupanku berubah seratus delapan puluh derajat, karna pria sialan itu, aku benci dirinya, aku benci dengan kepura- puraan ini, aku tidak ingin menyakiti seseorang yang sangat baik padaku, hanya karna pria brengsek itu!! Aku ingin mengungkap semu...