The Mask Lie 41

1.8K 209 45
                                    

Suasana yang begitu menyakitkan, saat semua orang yang berdatangan memakai baju serba hitam mengucapkan bela sungkawa atas kepergian perempuan ceria yang selalu tersenyum, tidak sedikit orang yang merasa kehilangan atas kepergian So eun yang tak disangka.
Mereka yang datang semua menangis haru, tak terkecuali Nara yang melihat dari kejauhan dengan kaca mata hitam yang membingkai matanya, ada rasa sesak dihatinya saat ia tahu So eun merupakan saudara kandungnya, saudara yang dulu sangat ia sayangi.

"Apakah kamu puas sekarang dengan perbuatanmu!" Nara menengok saat suara yang ia kenal seperti berbicara kepadanya.

"Appa!" Nara tersentak saat mendapati tuan Go yang berada di belakangnya.

"Apa kau senang sekarang Nara-Ya! Tanpa sengaja kau sudah menghancurkan kebahagian keluarga kecil ibumu!" Sentak Tuan Go masih dengan suara dinginnya.

"Aku sungguh tak mengenali Eomma, Appa! Ibu yang dulu sangat berbeda dengan sekarang! Bahkan ia tak mencariku sama sekali" Nara mencoba membela dirinya.

"Bukankah sudah saya jelaskan! Ibumu mengalami Amnesia permanen akibat kecelakaan dulu hingga memori dalam otaknya hilang dan hanya mengingat beberapa hal!" Jelas Tuan Go.

"Tapi tetap saja mereka tidak adil padaku, So eun yang mendapat kasih sayang seorang ibu sepenuhnya sedangkan aku? Ck!" Desis Nara masih dengan pembelaannya.

"Apa kau tau Nara-ya kehidupan ibumu seperti apa?! Kau yang seharusnya bersyukur hidup dengan bergelimang harta, tapi kau yang tamak terus serakah! Sedangkan ibumu harus banting tulang bersama So eun hanya untuk sekedar mencari makan! Apa kau bisa bayangkan itu?! Renungkanlah kesalahanmu, kali ini saya tidak bisa membelamu, kesalahanmu sangat fatal! Kau harus bertanggung jawab atas semua kejahatanmu!" Terang Tuan Go sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Nara yang berdiri mematung dengan tubuh bergetar.

Sungguh suasana yang tak dapat dibayangkan akan terjadi di kehidupan mereka, mengapa tuhan sangat cepat mengambil kebahagiaan ditengah-tengah mereka, baru saja mereka merasakan kebahagiaan bersama, namun kini mereka harus menelan pil pahit bulat-bulat melihat betapa sakitnya hati yang ditinggalkan.

"Hiks! Ini semua salahku! Aku seorang Appa yang buruk, aku hanya bisa menyusahkan putriku hingga menderita seperti ini!" Pil Ho terus menangis bersimpuh dengan memeluk foto So eun dalam dekapannya.

"Berhenti menyalahkan dirimu paman! Ini semua sudah takdir tuhan, kita ikhlaskan apa yang sudah terjadi" Siwon berusaha menenangkan Pil Ho yang menangis tersedu-sedu.

"Aku benar-benar seorang Appa yang buruk! Hiks....aku benar-benar buruk untuk putriku hiks..."

"Sebaiknya kita berdoa setidaknya mayat So eun dapat kita ditemukan" Jelas Siwon seraya terus mengelus punggung rapuh Pil Ho.

Sedangkan disudut lain, Kim bum duduk termenung menyenderkan tubuhnya pada dinding kayu seraya memejamkan matanya namun air mata terus mengalir deras di pipinya, dadanya naik turun menahan perasaan yang begitu teramat sesak.

Hatinya teramat hancur, perasaannya terasa mati. Ia merasa separuh jiwanya pergi. Bukankah dengan begitu tidak ada gunanya ia bertahan lagi jika hatinya saja dibawa pergi?!

Kim bum berdiri dari duduknya dan keluar dari rumah duka, ia melangkahkan kakinya entah kemana, tidak ada arah untuknya pulang sekarang, pikirannya terlalu kacau.

Woo bin yang melihat Kim bum dari kejauhan merasa curiga dan segera berlari mengikuti Kim bum, karna ia merasa begitu khawatir jika Kim bum melakukan hal nekat yang membahayakan nyawanya.

Woo bin yang melihat Kim bum dari kejauhan merasa curiga dan segera berlari mengikuti Kim bum, karna ia merasa begitu khawatir jika Kim bum melakukan hal nekat yang membahayakan nyawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The MASK Lie (two different people) #1 COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang