Kim bum berserta pengacaranya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan yang dilakukan oleh Jihyun beserta Nara yang sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan, karna Siwon beserta tuan Go sudah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan mereka jauh sebelum hari ini terjadi, jadi tinggal persidangan keputusan saja yang akan mereka lakukan, setelah kurang lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap Nara yang melarikan diri di Amerika, dengan banyaknya koneksi yang keluarga Shinhwa miliki, keberadaan Nara akhirnya terlacak, dan mereka akan melakukan persidangan secepatnya walaupun kondisi Jihyun yang belum sadar namun dengan adanya bukti-bukti yang memberatkannya hukuman tersebut tidak dapat terelakan.
Walaupun awalnya Kim bum sempat terkejut dengan keputusan Tuan Go yang ingin membantunya menyelesaikan masalah ini, karna bagaimana pun Nara putrinya namun dengan bijaknya tuan Go mengambil keputusan, 'penjahat tetaplah penjahat ia tidak akan bisa berubah menjadi malaikat. Begitu pun dengan Nara walaupun ia putriku namun jika ia bersalah aku tidak bisa melindunginya karna ia harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia lakukan!'
Sungguh seorang Ayah yang luar biasa, berpikiran terbuka dan tidak hanya memikirkan dirinya saja, Kim bum kagum dengan keputusan bijak Tuan Go dan berterima kasih pada Ayah mertuanya itu, karna ia tau So eun adalah anak kandung dari Tuan Go yang dulu sempat menghilang dan dikabarkan meninggal bersama ibunya.
Ah mengingat nama So eun kembali hatinya terasa begitu sesak, sampai kapanpun tidak akan ada satu pun yang bisa mengisi hati kosongnya selain pada siapa pembawa hatinya pergi. Hanya So eun lah yang dapat mengisi kekosongan itu, Kim bum janji akan hal itu.
"Semoga berhasil, saya berdoa untuk putriku So eun dan juga menantuku, saya yakin kau pasti bisa Kim bum!" Ujar Tuan Go hingga Kim bum mengangguk mantap, ia merasa ada So eun disisinya dan menguatkannya untuk tetap berdiri ditengah kesedihannya.
"Terima kasih abeonim!" Kim bum.
"Ahh saya lupa memberitahumu mengenai apa yang sudah saya janjikan dulu!" Ucap Tuan Go dan menyuruh pengawalnya untuk membawakan sebuah kotak yang sudah ia sediakan sebelumnya.
"Apa ini!" Kim bum terlihat bingung saat Tuan Go memberinya kotak itu.
"Buka saja, tapi sebelumnya saya mohon dengan adanya hal ini kamu bisa tersenyum dan selalu mengingat putriku dan calon cucuku!" Jelas Tuan Go.
Kim bum segera membukanya dan menemukan sebuah foto USG yang cukup besar, serta beberapa foto So eun yang tengah mengelus perutnya bahkan foto saat senam hamil dan wajah cemberut So eun saat melakukan pemeriksaan kandungannya, melihat hal itu Kim bum menangis tak sanggup menahan air matanya, kini yang ada dalam benaknya hanya kata 'Andaikan'.
"Saya memberikan ini bukan untuk membuatmu menangis Kim bum, tapi agar kau tersenyum!" Terang Tuan Go, membuat Kim bum menghapus air matanya dan tersenyum paksa, untuk meyakinkan mertuannya bahwa ia baik-baik saja.
"Baguslah besok persidangan keputusan akan dilaksanakan sebaiknya kau istirahat agar persidangan tidak ditunda lagi" Terang Tuan Go dan melenggang pergi meninggalkan Kim bum yang masih sibuk dengan foto-foto ditangannya.
"Aku pasti akan menemukanmu!" Gumam Kim bum dan setelahnya pergi mengendarai mobilnya.
***
Malam yang begitu berat untuk dilalui, dentingan piano terdengar mengalun lembut di tengah ruangan yang terasa sepi, orang-orang yang mendengarkannya dari luar bahkan tak kuasa menangis, Chooja pula terlihat sudah tak bisa melakukan apapun untuk menghibur Kim bum, karna tidak ada yang dapat menghiburnya kecuali dirinya sendiri.
Lagu yang Kim bum mainkan cukup mewakili perasaannya sebagai seorang pria yang kehilangan, semua orang sudah tahu lagu apa yang sedang Kim bum mainkan didalam sana dengan begitu sayu. Bahkan suara Kim bum yang serak terdengar mendayu-dayu saat bernyanyi seakan ia tengah menyampaikan perasaannya pada So eun lewat lagu yang dimainkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The MASK Lie (two different people) #1 COMPLETE
Fanfiction"Kehidupanku berubah seratus delapan puluh derajat, karna pria sialan itu, aku benci dirinya, aku benci dengan kepura- puraan ini, aku tidak ingin menyakiti seseorang yang sangat baik padaku, hanya karna pria brengsek itu!! Aku ingin mengungkap semu...