ke-11

1.4K 40 3
                                    

Diya ternganga dengan apa yang dikatakan faisal, mengajak aulia pulang bareng, diya pikir kemarin faisal mengantarnya karna sekalian pulang, tapi melihat ini dia terasa aneh, seperti ada sesuatu entah itu apa

"ayuk" ajak faisal ke aulia

"enggak, gue sama diya aja pulangnya" tolak aulia

"udahhh, aulia bareng gua aja, terus ngapain lo paksa-paksa aulia?" ujar diya ke faisal

"nggak papa kali diy, gue cuma pengen deket aja kok sama aulia, gue sama aulia kan pertama kenal ribut mulu pengen gue punya hubungan baik sama aulia" kata faisal dengan santai dan tersenyum merayu.

Aulia mengambil tangan diya menggandengnya lalu berjalan menghiraukan faisal, berjalan keluar dari kelas, faisal hanya diam melihat mereka berjalan keluar

Nanti gue bakal dapetin lo

Batin faisal dengan menggerakan bibirnya keatas

****

Diya membaringkan tubuhnya dikasur minion kesayangannya menatap langit-langit atap, melihat tembok yang dihiasi lampu berwarna warm white, yang tergantung foto-foto masa SMP bersama temannya

Rindu satu kata yang menggambarkan dirinya sekarang, merindukan teman-teman SMPnya, apalagi faisal, pria yang diya sukai sejak kelas 7, diya selalu memendam perasaannya, entah kenapa diya suka dengan faisal, yang pasti saat diya bersama faisal diya merasakan nyaman, tapi sejak memulai SMA faisal dan diya tidak sedekat dulu

*Flashback*

Saat itu ibu diya tidak bisa menjemput diya pulang sekolah karna ada urusan mendadak, terpaksa diya harus naik angkot.

Diya sedang menunggu angkot didepan gerbang sekolah, menunggu sendirian? Itu adalah hal yang tidak disukai oleh diya, karna sendirian itu seperti orang yang bingung, aneh, tidak ada kejelasannya, tidak ada yang bisa diajak bicara, itu yang membuat diya benci dengan sendirian, tapi sendirian yang diya benci itu saat diya sedang di luar rumah, beda dengan dirumah diya lebih senang menyendiri dikamarnya

Tiba-tiba diya terkejut melihat seseorang datang tanpa diya sadari yang sudah ada disampingnya

"nunggu jemputan?" tanya faisal yang baru datang

"nunggu angkot" jawab diya pelan tapi pasti

"kenapa?biasanya juga dijemput" faisal dengan lantang

"mama ada urusan mendadak" kata diya

"pengen bareng gue nggak? Gue udah pesen taxi, dari pada lo lama disini nunggu angkot" ajak faisal ke diya pulang bareng naik taxi

Kendaraan berwarna biru datang didepan mereka, tidak lain adalah taxi yang sudah dipesan oleh faisal

"gimana mau apa nggak? Apa gua tinggal lo sendiri disini" lanjut faisal membuka pintu taxi yang sudah didepannya

Tanpa berpikir panjang diya mendekati faisal yang berada disamping taxi, tanda bahwa diya mau pulang bersama faisal, iya tidak ada pilihan dibanding diya harus sendirian didepan gerbang menunggu angkot yang tak kunjung datang, diya masuk kedalam taxi, disusul dengan faisal.

Didalam taxi faisal fokus memainkan ponselnya, di sisi lain ada diya yang  diam, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, diya yang merasa canggung dengan keadaan sunyi, hanya terdengar suara Kendaraan-kendaraan dan suara klakson

awal cinta SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang