Satu pukulan mendarat mulus di pipi mario. hingga pria itu tersungkur jatuh kelantai, dia meringis dengan senyum di bibirnya
"Kamu nyindir aku!"sergah Dareen tajam,emosinya sudah tidak terkendali lagi saat mendengar kata-kata mario yang menyinggungnya
Mario tertawa sumbang sambil mengelap darah disudut bibirnya,lalu dia berdiri menatap sahabat bodohnya itu
"Kamu tersinggung ya?padahal aku nggak nyebut nama kamu loh,ah... aku tahu,jangan-jangan benar tuh"ujar Mario sok polos,selang beberapa saat pria terbaha-bahak seperti jangguan jiwa
Mario melangkah mendekati dareen yang terpaku ditempatnya,hingga dia berada di hadapan sahabatnya
Bugh
Mario membalas memukul Dareen dengan sangat kuat,pria itu terjatuh dilantai. Hingga aksi pukul memukul terjadi,beruntung tempat mereka dipojok ruangan, hingga hanya beberapa orang yang melihat aksi mereka
"Nggak usah ditanggapin,sini aku bersihin lukanya"ucap Talia,lantas mengusap ujung bibir Dareen menggunakan kapas lalu mengecupnya
"Kak?"
Suara lembut itu membuat semua yang berada di sekitar mereka menatap asal suara lembut tersebut dengan cengo. Termaksud Dareen melihat gadis kecilnya berada di pesta itu,apalagi ini?gumam Dareen geram melihat gaun yang gadis itu pakai membuat napasnya memburu karena emosi yang telah di ubun-ubun,namun dia tidak bisa apa-apa
Rasanya dia ingin menyeret gadis itu keluar. Namun disisi lain dia menjaga perasaan Talia, karena ini juga salahnya mengajak wanita itu di pesta ini
"Wah,gadis kecil kakak sudah dateng?"tanya Mario tanpa menghiraukan dareen. Pria itu berjalan mendekati Cilla yang masih terpaku ditempatnya. Untuk saat ini,dia tidak ingin membuat hatinya sakit
Apa lagi ini!!
"I-iya kak,maaf yah kak aku lama datangnya"ucap Cilla merasa bersalah,dia membuang pandangannya dari Dareen
"Nggak papa kok"sahut Mario dan mengiring Cilla untuk duduk dikursi bersamanya
"Gila,kayaknya mata aku katarak deh,kok ada bidadari di tempat ini?"celetuk pria berkacamata itu yang tidak lain adalah angga
"Cantikan aku kemana mana kali. Yakan sayang?"ujar Talia sambil memeluk tangan Dareen mesra,ingin menunjukan kepada gadis itu bahwa dareen hanyalah miliknya
Cilla meresa sesak. Ingin rasanya dia menagis namun dia masih punya malu, menagis tanpa sebab
Dareen menunggu respon cilla,namun gadis itu sepertinya biasa-biasa saja
"Yuk aku kenalin kamu,keteman-teman kakak"ujar Mario semangat
Cilla mengangguk mengiyakan
"Kenalin aku angga"kata pria bermata sipit itu menjulurkan tangannya
"Cilla kak"sahutnya menerima uluran tangan angga
"Kenalian aku Rendy"ujar pria berkacamata sambil mengedipkan matanya
"Kenapa kak?kelilipan?"tanya Cilla polos,dia akan menikmati permainan ini. Permainan yang telah melukai perasaannya
"Ih,bikin gemesin deh"seru Rendy mencubit pelan pipi gadis manis itu
"Jangan sentuh-sentuh"desis Dareen dingin menatap pria itu tajam
Mereka menatap Dareen kebingungan, namun setelahnya, mereka tidak memperdulikan sahabatnya kerena yang difokuskan adalah gadis yang dihadapan mereka
"Yasudah,aku ambilin minum dulu"ujar Mario sambil mengacak rambut Cilla
Cilla memayunkan bibirnya
Mario terkekeh pelan
* * *
"Sayang,kamu udah mabuk,udah jangan lagi"ujar Talia khawatir
Ciila tidak menghiraukan mereka yang tengah bermesraan. Dia sibuk mendengar ocehan Mario dan teman-temannya
Dareen sudah tidak tahan melihat dan mendengar tawa Cilla karena sosok Mario. Dareen bangkit berdiri dari kursinya lalu menarik tangan gadis itu keluar dari Club tersebut. Dia tidak lagi mendengar Talia yang sedang memanggilnya
"kak,sakit"Cilla meringis merasakan pergelangan tangannya perih
"S-sakit"Dareen tidak lagi mendengar ringisan gadis itu. Dia mendorong gadis tersebut masuk ke mobilnya dan menancap pedal gas segera melaju menjauh dari Club itu
*
Dareen kembali menyeret cilla dan membanting tubuh itu ranjang dengan kasar. Dareen menindih dan menciumnya kasar dan menggigitnya keras. Cilla menjerit tertahan karena bibirnya terasa sakit hingga dia merasakan cairan asin di bibirnya
Dareen merobek gaun laknak yang masih melekat ditubuh istrinya. Kemudian terpampanglah tubuh indah itu. Dareen menaggalkan pakaian yang dia pakai dan Cilla, hingga mereka sama sama tanpa sehelai benangpun. Lalu Dareen memperkosa Cilla tanpa perasaa
Jeritan demi jeritan. Isakan demi isakan, kesakitan Cilla mencoba memberontak namun kalah tenaga, Dareen lebih besar darinya,dia pasrah. Cilla merasakan cairan milik Dareen memenuhi kedalam rongga rahimnya
Dareen merebahkan tubuhnya kesamping Cilla lalu napasnya teratur,dia terlelap. Gadis itu menangis dalam diam maratapi nasib buruknya. Bukan ini yang dia inginkan,andai waktu bisa di putar maka dia tidak akan menerima perjodohan itu,biar dia sedikit egois. Namun andai tinggalah andai
Dengan perlahan dia menuruni ranjang,namun tubuhnya lunglai terduduk dilantai akibat bagian selangkangnya sakit dan perih. Dengan sisa tenaga yang dia miliki, gadis itu berdiri dan memakai pakaiannya lalu keluar dari kamar yang menjadi saksi bisu kesakitannya. Kamar itu terkutuk!
Membuka pintu kamar mandi dengan tertatih-tatih dan menanggalkan semua pakaiannya lalu menyalakan shower. Dia menangis dibawah gujuran air yang terasa sangat dingin itu.
"Tuhan,kenapa?kenapa harus aku?"teriak Cilla dalam hati,terisak pilu. Kenapa harus dia!, Kenapa harus dirinya menerima kesakita itu!dia bahkan tidak memikirkan ini akan terjadi padanya,apa kesalahannya?
Dia sangat lelah menangis dibawah air dingin itu,tidak terasa dia tertidur di gujuran air shower
*
Satu jam dia tertidur di bawah shower. Dia terbangun,kepala dan semua anggota tubuhnya menjadi sakit dan kulitnya pun juga sudah pucat dan keriput. Dengan susah payah dia meraih handuk dan melilitkan menutup dada dan setengah pahanya. Gadis itu tidak memperdulikan jika dia tidak mandi bersih karena terlalu sakit jika tubuhnya banyak digerakan
Pria itu menyetubuhinya dengan kasar!
Tidak lama gadis itu merebahkan tubuhnya, tanpa memakai pakaian. pasalnya di bagian selangkangnya terlalu sakit dia sulit berjalan.
"Apakah cinta sesakit ini?"gumamnya sebelum terlelap
Tbc
Jangan lupa vote+coment
