Sebuah perdebatan kecil telah terjadi di tengah ruangan keluarga. Perdebatan ringan namun,begitu menyakitkan bagi sosok gadis manis,matanya telah berkaca kaca"Aku nggak mau ma"gadis itu menggelengkan kepalanya tanda penolakan darinya. Dia bahkan tidak menyangka hal ini akan menimpanya
"Mama mohon sayang,demi mama"wanita paruh baya itu menatap putrinya sendu
"Tapi ma,aku nggak kenal dia sama sekali,aku mohon ma"berlutut. Dengan cara itu yang bisa dia lakukan. Semua begitu terasa sulit baginya,apakah sang mama tidak mengerti arti dari ucapannya?
"Nggak sayang,ini demi kamu,demi kebahagiaan kamu. Mama mohon,dengan cara ini mama bisa melihat kamu bahagia"wanita itu ikut berlutut dan memeluk gadis kecilnya,dia bahkan tidak yakin dengan ucapannya"Mama mohon sayang"
Suara isakan gadis itu tidak terbendung lagi,akankah dia bahagia seperti ucapan sang mama, atau hanya kesakitanlah yang akan dia dapatkan dan yang lebih menyakitkanlagi jika suaminya nanti akan menyiksanya,hingga hanya napas teraturnya yang tersisa darinya
"Iya ma,demi mama dan papa"terlalu lelah untuk menuntut agar kedua orang tuanya tidak menjodohkannya dengan usia masih terbilang muda,bahkan bulan lalu dia baru saja menginjak 18 tahun, yang artinya dia baru lulus dari masa SMAnya
"Terima kasih sayang"ujar layla
Sedangkan Burhan, hanya tersenyum dan ikut memeluk putrinya. Dia telah merebut kebebasan sang putri. Tapi,bukankah keinginan seorang ayah,hanya ingin melihat putrinya tidak melakukan hal-hal di luar dugaan? Seperti apa yang telah terjadi pada gadis-gadis sekarang?
* * ,
Pria tegap itu menatap wanita setengah baya itu dengan gusar"Ma aku sudah bilang,aku ingin menikah. Aku hanya ingin menikahi wanita yang aku cintai,bukan gadis ingusan ma"ujar suara bariton itu menolak
Wanita tersebut menggeleng, tidak menerima sebuah penolakan dari mulut putranya"Tapi sayang,ini demi kebaikan kamu,mama nggak mau kamu menikahi wanita itu hanya karena harta,mama nggak terima penolakan!"sergah Madie dengan keras
"Tapi ma,kita tidak tahu juga kan? gadis yang akan aku nikahi itu,tulus atau hanya harta"ujarnya tetap pada pendiriannya. Oh astaga!dimana harga diri seorang pria tulen sepertinya? Ini sangat sulit dan memalukan
"Mama sudah bilang,mama nggak terima PENOLAKAN"ujar Madie dengan menekan sebuah kata terakhir dengan keras
Pria itu menghela napas beratnya,jika dia berdebat dengan mamanya, tidak akan ada akhirnya lebih baik dia mengiyakan. Hei, ini hanya perjodohan. Artinya dia masih bisa berhubungan dengan sang kekasih
"Oke,fine"ucapnya dan berlalu meninggalkan Madie yang telah tersenyum lebar. Rasanya dia begitu puas
"BESOK JANGAN LUPA,BELI CINCINNYA SEBELUM NGELAMARAN"teriak membahana Madie membuat putranya geram
"IYA"sahutnya kesal
Dareen Nataniel wiranata,pria bertubuh tegap namun luwes.Wanita mana yang tidak tergila gila dan terpesona akan seorang Dareen,hanya wanita bodoh yang tidak ingin jika, dareen menjadi suami atau kekasihnya,hanya satu kekurangan pada pria itu,bermain wanita yang berada diluar sana
Seperti saat ini,pria itu sedang duduk di kursi yang berada di pojok Club,suara musik berdentuman keras,pria dan wanita berjoget di lantai dansa,suasana club itu makin malam semakin ramai. Banyak wanita berpakaian Eksentrik yang menatapnya dengan tatapan seperti akan menerjangnya saat ini juga
Namun pria itu tidak ingin memperdulikan sekitarnya,semua teman-temannya sedang bercumbu di kursi samping dengan wanita jalang
Ponselnya berdering pertanda ada yang menghubunginya,namun tidak ada niatan ingin menjawabnya. Dia akan membuat alasan jika dia bertemu dengan sosok penelpon itu
"Kenapa bro?"tanya sosok pria,yang tidak kalah tampan. Walaupun masih diatas dia
"nggak apaapa"jawabnya acuh,tanpa berniat melihat lawan bicaranya
"Kau bisa cerita sama aku,jika kau mau"tawar pria itu. Sedari tadi,dia melihat sahabatnya merenung. Bahkan itu membuatnya bingung dengan sikapnya seperti itu,tidak sebiasanya
Dareen menghela napas,dia masih ragu jika menceritakan masalahnya kepada sahabat laknatnya,pria itu akan menertawakannya,dan akan membuatnya malu. Dia tahu sekali mulut,sahabatnya yang tidak bisa di ajak diskusi
"Kalau aku cerita,tapi kamu jangan menertawakan aku"ujarnya datar
"Selow bro,aku nggak akan menertawakan kamu. Tapi tergantung dari topiknya sih"balasnya dan dihadiahi tatapan jengkel oleh dareen
"Oke,mulai"instruksi pria itu,dia bahkan melebarkan telinganya. Mendengarkan keluh kesah dari mulut sahabatnya
"Aku di jodohkan"ujarnya singkat,padat,dan jelas. Bahkan dia menunduk malu
"Apa kau bercanda?"Fareen Galih Sarbino. Pria itu tidak percaya atas penuturan sahabatnya barusan, pasalnya pria sejuta pesona dihadapannya akan dijodohkan? dan parahnya lagi meteka tidak pernah bertemu?. Ini sangat membingungkan
"Tidak,aku tidak sedang bergurau sekarang. Ini sangat memalukan bagiku,sangat-sangat memalukan?"ujar dareen kesal,dia sedang di fase tertekan sekarang
"Mungkin dia sudah ditakdirkan untukmu,well dia adalah jodohmu"ujar Fareen terkekeh geli, melihat kekesalan sahabat biadapnya itu
"Jodoh,jodoh palamu peyang,bahkan aku membencinya"dareen mendecak kesal. Dia mengacak rambutnya frustasi
"Benci dan cinta itu memiliki perbedaan yang tipis,kau harus tahu itu"ujar fareen tersenyum miring"lihat saja aku,aku tidak jauh darimu. Dan sekarang..."pria menjeda ucapannya,sembari menghelah napas"aku menikmatinya Reen,kami bahkan saling mencintai"kekehnya dengan ucapannya,itu adalah sebuah kenyataan!
"Itu bagi dirimu,dijodohkan malah dihamilin"ujar Darren tersenyum mengejek. Namun,dalam benaknya,dia membenarkan ucapan sahabatnya itu
"Eh bangke,cowok mana yang nahan jika diberi lampu hijau"Fareen membela diri,tidak mau jika dicap sebagai penjahat kelamin
"Semerdeka kamu saja"ujar Dareen mengalah,bahkan dia menghelah napas. Entah sudah kesekian kalinya dia menghela napas
"Kau tidak memesan minuman?"tanya Fareen setelah perdebatan singkat mereka
"Kau tidak lihat,sudah kelima gelas ini"jawab dareen ketus,menatap jengkel sang sahabat
"Hehehe,selowmation bro"ujar Fareen mencerahkan suasana
"Nyeng-"ucapan Darren terhenti oleh suara dari arah belakang mereka,otomatis kedua pria tampan itu menoleh ke sumber suara
"Gila bro,nyerah aku"Mario Seon Dallas berucap dengan napas terengah. Pria itu membuang tubuhnya di sofa berlengan
"Dasar,cowo Omes"sinis fareen menatap jengkel Mario,pria yang tengah mengatur napasnya
"Kalau sirik bilang aja!"sergah mario tidak kalah jengkelnya
"Ngapain juga sirik,bini dirumah juga ada noh"Fareen mendengus kesal,bagaimana dia tidak kesal,dia sudah mempunyai istri dirumah,bahkan sudah stay stand gigi tiga!
"Udah-udah,lebih baik kita pada pulang,kepala aku sakit banget mendengar kalian berdebat hal yang tidak berfaedah,tidak pernah akur"lerai Dareen mendekap mulut mereka dengan tangannya
"Tanganmu bau bangke biadap!"teriak membahana kedua pria tampan itu, menatap Dareen kesal. Pasalnya tangan Dareen sangatlah menyengat
"Hahaha"tawa Dareen pecah"makan tuh bau kentut"tawanya tidak pernah berhenti sampai mereka pulang
Tbc