Keesokan paginya, berita mengenai kecelakaan dmana hari itu menjadi berita terhangat di berbagai media,tv,radio maupun di media sosial lainnya
Layla menatap televi itu diruang keluarga dengan tatapan serius,entah mengapa perasaannya tidak enak dan dibagian dadanya sesak dan sakit,tapi dia tidak memiliki riwayat sakit jantung
"Di depan saya,kita semua saksikan kecelakaan masal ini sangat mengenaskan. Kita bisa lihat mobil itu hancur terbakar.pihak kepolisian menemukan gadis berindentitas PRICILLA LAUREN LANDITO hangus terbakar tak berbentuk, waj-"
"Tidak!!!!"Layla tidak bisa bendung lagi, tangisnya pecah"tidak mungkin!"racaunya
Burhan berlari dari ruang kerjanya menuju arah di mana suara teriakan istrinya"astaga,kenapa ma?ada apa?"tanya pria itu terkejut saat melihat keadaan istrinya
"Pa....Cilla,putri kita.."ucapnya tergagap-gagap dengan isakan tertahannya
"Iya cia di bali,masa mama lupa"pria bahkan masih ingat jika putrinya telah berbulan madu,tapi dia juga telah merasakan kegelisahan pada dirinya
Layla menggeleng"cia kecelakaan pa,dia dirumah sakit"lirihnya lagi,wanita itu memeluk erat sang suami
Burhan terkejut,jantungnya seketika berhenti berdetak,putrinya...putrinya. Dia tidak akan percaya jika itu putrinya yang kecelakaan. Suaranya tertahan di tenggorokannya, airmatanya pun tidak bisa di tahan. Hari ini,dia merasakan telah di jatuhkan sebuat atmosfer dan di sirami oleh abu Vulkanik,entah bagaimana rasanya setelah kedua benda keras mengenainya. Sakit! Dan kecewa pada dirinya "Kita kerumah sakit sekarang"
*
Layla menggeleng tidak percaya jika ini kenyataan bahwa putrinya pergi untuk selamanya. Semua keluarga terpukul oleh kenyataan yang begitu menyakitkan. Wanita itu seketika,melihat bayangan kecil dari putrinya. Senyum manis,tawa,dan wajah ceria telah memenuhi pikirannya. Dan kini,telah berubah duka baginya. Dia tidak akan melihatnya lagi
Naila dan Madie histeris, tidak menyangka sahabat dan menantunya meninggalkan mereka dengan cara tidak normal,dan secepat ini. Fareen sama terpuruknya akan kepergian gadis itu,gadis kuat. Bahkan dia telah menyalahkan semua ini ke pada suami yang tidak bertanggung jawab sama sekali
"Sayang udah yah,kasian bebinya"nasihat Fareen kepada istriya. Naila mengangguk dan memeluk suaminya
Mario menunduk menatap kosong ke arah laintai dihadapannya. Dia menangisi kepergia gadis kecilnya. Seadainya dia tidak menyuruhnya pulang,seandainya dia tidak mementingkan pekerjaan ketimbang gadis kecilnya. Pasti mereka akan mati bersama,itu lebih baik daripda harus melihat gadisnya pergi sendiri. Dia berjanji, dia akan mencari siapa yang tega mensabotase mobilnya hingga mengakibatkan gadisnya pergi. Siapapun dia,orang itu harus mendapatkan pembalasan yang sangat menyakikan!
Sehabis di fisum,mereka terkejut bahwa kecelakaan itu tidak murni melainkan disengaja. Mungkin lebih tepatnya,kecelakaan itu sudah di rencanakan oleh seseorang
"Nidak mungkin..."Naila sesunguhkan di dekapan Fareen"Cia,terluka..dia..sangat terluka.."lirihnya
Mario menatap sengit kearah Dareen yang sedang menatap kosong. Pria itu mencibikan bibirnya sinis. Sahabatnya sedang bersandiwara"Dasar drama"gumamnya
Mario berjalan kearah Dareen"berdiri"pintanya. Dareen mendongak menatap kearah Mario, lalu bangkit"kau senangkan hah! dia sudah pergi,nggak usah nyembunyiin senyum kebagiaanmu,kau berhasil meluluhlatakan hati yang utuh hingga retak. Jika kau tidak menginginkannya tinggal nolak aja!dia sakit Ren! dia sakit!dia rapuh dan kapan saja akan runtuh,dan semua itu kesalahanmu!"bentak Mario,dia mengeluarkan unek-uneknya didepan wajah Dareen. Hari ini,mereka sudah tidak lagi bersahabat,semua telah pergi bersama gadis itu
Bugh
Mario meluncurkan kepalan tinjunya kearah wajah Dareen. Semua orang terkejut atas tindakan pria itu
"Mario apa yang kau lakukan?"tanya Maisa membentak. Dia berjalan ingin melerai aksi putranya itu
Bugh
Mario kembali meninju wajah Dareen yang tidak ada balasan dari pria itu"kenapa hah?nyesal?nggak ada gunanya. Cillaku pergi... gadisku pergi"Mario menahan tangisnya, namun satu bulir air matanya jatuh ,dia tidak peduli jika dia dicap sebagai pria cengeng. Dia kehilangan gadisnya
"Jangan seperti ini,dia tidak akan tenang. Kita semua terpukul bukan hanya kalian berdua"bentak Fareen marah kepada kedua pria itu,dia jengah melihat mereka
Layla hanya diam menatap kosong kearah tembok,air matanya tak henti-hentinya berjatuhan dari pelupuk matanya. Dalam pikirannya,hanya ada wajah putri kecilnya. Seandainya dia tidak menjosohkan putrinya...mungkin dia masih melihat senyum dan tawanya
"Ma!!!!"sebuah suara berat membuat mereka berbalik menatap sumber suara tersebut, termaksud Layla
"Rey?"lirih Layla,wanita itu mulai terisak lagi
"Ma,Cia mana ma?kenapa begini..."Pria itu melihat sekelilingnya dan menatap Layla"Cia! kakak disini sayang,kakak datang,kakak nepatin janji kakak,kemarilah sayang,kakak disini...kakak disini.. apa kamu tidak merindukan kakak,hm?kakak merindukannmu...ma Cia mana ma?papa Cia mana?"ujar Reyhan kesetanan. Pria itu telah terbakar rasa putus asa,dia telah kehilangannya. Sosok yang di cintainya,gadis yang telah membuatnya merasakan jatuh cinta
"Sabarlah Ray,Cia ada. Dia disini"ujar Burhan menunjuk dada putranya
Pria itu menggeleng kuat"nggak pa....aku akan mematahkan leher siapa pun yang menyakiti gadisku"ancam reyhan sambil menatap semua orang
Semua yang berada di lorong itu menegang mendengar ancaman dari Rayhan
"Nyonya,jenazah akan dipulangkan dirumah duka sejam lagi"ucap sosok Dokter,hingga membuat mereka menoleh kearahnya
"Candaan dokter tidak lucu,Ciaku tidak akan pergi,ini kesalahan... ini kesalahan...Cia!!"Reyhan tidak bisa lagi membendung isakannya,dia tidak perduli lagi di sekitarnya
"Mas harus mengiklaskan kepergian nona Cilla"ujar Dokter itu lagi,Nick mencoba menengkan pria yang seperti orang kerasukan setan. Pria itu terlihat kacau dan mengenaskan
Diam,pria itu diam tidak berbicara lagi. Semua kenangan indah disaat mereka masih kecil bagai kaset rusak yang di nyalakan lagi. Kengangan yang begitu indah,dan dia tidak akan bisa mengulangnya lagi
* * *
Gereja itu sedikit desak-desakan, karena orang-orang maupun wartawan memenuhi tempat tersebut. Sebuah peti indah berukiran bunga mawah terdapat seorang sosok gadis dengan wajah hancur
Dareen terus menitihkan air matanya,pria itu membayangkan kesalahannya dan penyesalan seperti kaset rusak. Gadisnya sakit tidak kasat mata, luka yang dia torehkan bahkan dia belum sempat mengucapkan kata maaf untuk kesalahannya
"Maafkan aku. Aku tahu kakak salah...kakak nyesal,maafkan kakak sayang..ya kakak mencintaimu juga..maafkan kakak..."lirih dareen dalam hati
Namun penyesalan itu telah menenggelamkan seorang Dareen. Pria tegap dengan sejuta pesona itu,telah luluhlatah dengan sikap yang begitu miris. Hidupnya kini tidak berwarna lagi,kehancuran,kekecewaan,dan lenyesalah telah dia rasakan. Hingga rasa itu begitu menyakitinya
Tbc