Pemakaman TPU dipenuhi orang-orang yang ingin mendoakan Cilla. Layla memeluk nisan itu dengan erat,isakan demi isakannya terdengar pilu"hidupku hancur,aku kehilangan putriku dan itu kesalahanku. Maafkan aku tuhan!aku tidak bisa memberikan dia kebahagiaan. Aku egois,tidak perduli dengan perasaaannya"gumamnya lirih,wanita itu tidak lagi merasakan gairah hidup. Semua telah terkubur bersama putrinya
Sedangkan Reyhan,hanya diam dengan tatapan kosong. Ia berjanji akan menyelidiki atas kecelakaan sang gadis kecilnya. Perihal hasil fisum itu jika kecelakaan itu disengaja. Sampai kapanpun,dia tidak akan mengiklaskan kepergia gadis itu,cintanya
"Marilah kita mendoakan agar dia tenang disisinya"ujar sang pendeta itu
Semua orang menunduk,pendetapun memanjatkan sebuah doa untuk seseorang yang telah terkubur oleh tanah. Setelah mengucapakan doa, Orang-orang berhamburan pulang,hanya menyisahkan keluarga-keluarga yang sedang kehilangan
"Sayang yang tenang yah disana,mama nggak nemanin kamu. Kamu jaga diri disana,jangan nakal yah. Mama sayang banget sama Cia"lirih Layla lagi,sembari mengusap kasar wajahnya
Madie menyentuh bahu Layla sambil mengusapnya"sudalah La,iklaskan Cilla,jika kamu bersedih maka dia tidak akan tenang"ujar Madie menenangkan seperti menenangkan anak remaja
Layla mengangguk"aku tidak bisa lagi melihatnya "lirihnya. Itulah perasaan seorang ibu,terasa amat sangat sakit,kehilangan putri yang di cintainya
"Lebih baik kita pulang,cuaca juga mendung"ujar Madie lagi,wanita cantik itu bangkit
Mereka jalan beriringan, namun kedua pria tampan itu tidak bergeming dari tempatnya. Hanya menatap kosong gundukan tanah itu dengan tatapan sedih,kecewa,terluka,dan penyesalan. Hingga di satukan menjadi satu rasa
"Sayang,yuk pulang udah mau hujan"seru Madie memanggil putranya
Pria itu mengangguk,dan menyusul yang lain,edangkan Reyhan masih tetap pada posisinya
"Rey,kamu nggak pulang?"tanya Layla dengan suara serak
"Nggak ma,mama dan yang lain deluan aja"sahutnya datar
Layla mengangguk. Ia tahu bahwa putranya masih belum rela jika sang adik meninggalkannya. Apalagi jika gadis yang sempat dicintainya,maka dari itu mereka dipisahkan jika hubungan mereka hanya sebatas adik kakak jika lebih dari itu,itu artinya melanggar aturan agama dan negara
Maafkan kaka sayang,kaka janji akan selalu mencintaimu,kamu jangan merasa sendiri karena kakak akan slalu menemanimu di mimpi kakak.
* * *
Dikediaman Landito,sudah di penuhi oleh orang-orang yang ingin datang memperingati hari pertama setelah kepergian gadis itu
Photo cilla terpajang indah di meja kayu berukiran bunga mawar. Dikelilingi juga bunga mawar merah cerah. Cilla menyukai bunga mawar itu
Pukul 10:23 pagi. Peringatan hari pertama Cilla dimulai. Pak pendeta memulai dengan berbagai macam yang di anjurkan agama mereka. Peringatan ini di lihat sangat berlebihan seperti penjabat atau setaranya namun,peringatan ini di mintai seluruh anggota keluarga Landito
Peringatan berlangsung dengan duka. Layla dari tadi sudah histeris mengenang putri kesayangannya. Begitupun juga yang lainnya
Sedangkan Reyhan,Dareen dan pria lainnya hanya diam menatap kosong kearah photo itu. Reyhan tidak bicara kepada Dareen sepatah kata pun. Ia tidak sanggup,jika dia melihat wajah pria itu maka,bawaannya ingin memukul pria tersebut sampai ikut terkubuh oleh tanah
* * *
"Nona,dia sudah mati hangus terbakar"ujar suara diseberang sana dengan datar
"Oke,saya akan menstransfer uangnya kerekining anda"ujarnya dengan senyum licik
"Iya nona,dan semua bukti kami sudah mengamankannya,nona jangan khwatir"terdengar suara itu lagi
"Bagus,awas jangan sampai bukti itu jatuh ketangan orang lain,jika bukti itu jatuh ketangan orang selain kalian maka kalian tanggung resikonya,mengerti"ancamnya kepada suara di seberang sana
"Mengerti nona"ujar seberang sana lagi dengan nada yang sama
Sambungan telepon terputus oleh wanita itu,wanita tersebut tersenyum licik disusul oleh tawa kemenangannya. Sungguh,dia tidak mampu untuk mengutarakan rasa kemenagannya dengan kata-kata. Yang jelas,dia sangat amat bahagia
"Bey,bey Cilla,kau tak bisa lagi menganggu Dareen ku,dan kau udah mati"ujarnya sumringah"Huh,Dareen baby,you mine and only mine"wanita itu makin terbahak bahak
* * *
"Sayang,makan dulu yuk,dari kemarin kamu nggak makan,sayang loh kesehatan kamu"Madie tidak tahan lagi melihat putranya,yang tidak kunjung makan walau hanya meminum air saja
"Sayang,jika kamu seperti ini terus,Cilla tidak akan tenang di sana,semua orang akan terpuruk,tapi lihatlah mereka bangkit dan mengiklaskan apa yang mereka sayang pergi,maka suatu saat akan baik-baik saja"nasihat wanita itu dan membuat putranya menoleh kearahnya
Madie mengelus puncak kapala putranya"sesuatu yang hilang akan ada penggantinya"ujar Madie lagi sambil tersenyum menenangkan
Dareen memeluk mamanya"menangislah nak,mama akan menjadi tempat sandaranmu"
"Ma...apakah aku sangat jahat?gara-gara aku,Cilla pergi...dia tidak akan maafkan aku.."ujar Dareen serak
"Sssttt,Cilla gadis yang baik,sabar dan penyayang,maka dari itu mama menjodohkanmu dengannya"sahut Madie lembut,serta senyum hangat terus tersungging di bibir renumnya"Makanlah sayang,dan istrahat"lanjutnya sebelum keluar dari kamar Dareen
*
Reyhan menatap kearah langit dari balkon kamar Cilla. Entah mengapa dia ingin mengihirup wangi ruangan kamar gadisnya. Aroma yang begitu dia rindukan,saat masih tertawa bersamnya,dia selalu mencium rambut gadis itu. Dan aromanya membuatnya mabuk hingga rasa itu perlahan mulai tumbuh menjadi lebih dari rasa seorang kakak. Membayangkah hal itu,Rayhan terkekeh pelan
Pria itu tidak kunjung berbalik kedalam kamar, ini sudah lima jam dia duduk menatap langit yang kelihatan cerah yang bertaburan oleh bintang"Sayang,kaka merindukanmu"gumamnya lirih. Jika keadaan sepi seperti ini, dia akan babas mengeluarkan air matanya
Setetes air mata lolos di pelupuk matanya dan membasahi pipinya"aku merindukanmu"dia terus menggumamkan kata-kata itu sampai berjam-jam
Layla tidak bisa menyembunyikan lagi air matanya,dia juga merindukan putrinya namun takdir sudah ada yang mengatur,manusia hanya menunduk jika berhadapan dengan maut maupun takdir"Rey sayang,makan yuk,mama udah masakin makanan kesukaan kamu loh"ujar Layla mendekati putranya lalu ikut duduk disebelahnya
"Sayang,jangan gini terus yah,nanti Cianya tidak tenang"ujarnya lirih
"Ma,aku merindukannya"ujar Reyhan dengan bibir bergetar
"Menagislah sayang,menangislah,mama siap mendengarkan isakanmu"ujar Layla bergetar
"Aku janji ma,aku akan menyelidiki semua yang membuat Ciaku pergi,dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal"tekat Reyhan tegas
"Ini baru anak mama,mama akan selalu mendukung kamu,asal tidak merugikan orang lain"wanita itu tersenyum
"Terimakasih ma,Rey sayang mama,papa dan Cia,maafkan Rey jika pernah mebenci kalian tapi,Rey janji akan menjaga kalian hingga kapanpun"sebuah ketekatan telah tersulut di mata tajamnya
Layla menangis sambil memeluk putra satu-satunya dengan kasih sayang. Kini tinggalah pria itu yang menjadi kebahagiaannya
Tbc
Tega bangat yah yang menbuat cilla gitu....hiks...terharu akuh..huuueeee