Naila geram dibuatnya,pasalnya sahatnya ini sangat bodoh,seharusnya dia melarang mereka. Jika dia yang berada diposisi cilla, dia akan mencakar-cakar wajah wanita itu,tentunya dareen juga!
"Kamu punya alasan,menentang mereka,kamu itu istrinya!"sergah Naila meninggikan suaranya. Gadis itu tidak percaya apa yang telah terjadi,sahabatnya ini mempuyai hak atas tindakan mereka
"Aku nggak bisa berbuat apa-apa,jika kak Dareen bahagia,maka aku nggak bisa melarangnya,aku hanya istrinya yang terpaksa dia nikahi"ujar Cilla lirih. kenyataannya memang seperti itu,pria iru terpaksa menikahinya hanya karena perjodohan yang kedua orang tuanya lakukan
"Justru itu Cia,kamu harus keras menentang mereka. Harusnya Dareen tahu dong,kamu ini istri sahnya,walau hanya terpaksa dia nikahi di mana perasaannya?di mana rasa tanggung jawabnya?"Naila tidak bisa memendung lagi air matanya"kamu sahabat aku yang baik,kamu rela melakukan kebahagiaan orang lain,aku bersyukur punya sahabat seperti kamu"
Cilla tersenyum"Aku rela asal kak dareen bahagia"
"Apa kamu mencintainya?"tanya Naila,dan mampu menohok relung hati seorang Cilla
Apa aku mencintainya?Entalah,pengucapan cinta tidaklah mudah. Ada dua rasa yang harus dipersatukan. Tapi,bukankah tugas seorang istri harus mencintai suaminya? Apa mencintai sendiri begitu mudah? Tidak! Cilla tidak merasakan sebuah cinta dari pria itu. Dia hanya merasakan kesakitan yang luar biasa
* * *
Dareen gelisah sedari tadi,pasalnya dimall ini dia melihat gadis kecilnya menatapnya yang tidak bisa dia artikan,kegelisahannya diketahui oleh Talia
"Sayang kamu kenapa?"tanya Talia heran menatap wajah kekasihnya
"Ada yang ingin aku bicarakan"sahut Dareen asal mengalihkan pertanyaan wanita itu
"Apa?"tanya Talia lagi tidak sabaran
"Dua hari lagi aku dan istriku,akan ke bali"jawabnya sambil menatap sekelilingnya,dia berharap gadis itu tidak melihatanya lagi dengan tatapan terlukanya
"Apa! nggak sayang aku harus ikut,aku nggak mau kamu berduaan,nanti dia cari kesempatan lagi"Talia tidak terima jika kekasihnya ini bersama wanita lain. Dia tidak rela jika pria itu bersama istrinya!
"Tapi,ini kemauan papa"pria itu menatap sendu kearah wanita dihadapanya,entalah didalam pikiran pria itu hanya ada wajah yang kini telah pergi bersama sahabatnya
"Nggak,aku akan tetap ikut,TITIK"
Dareen menghela napasnya berat"ya sudah,tapi ingat jangan sampai papa tau"ancam Dareen menatap wanita itu tajam
"Iya,sayang"ujar Talia manja
Sedari tadi Cilla tidak bisa konsen kelayar laptopnya. Pikiranya menerawang ke arah pembicaraannya dengan kakaknya. Dia tahu kakaknya tidak pernah main-main dengan ucapannya
Flashback
Ponsel cilla berdering saat dia sampai ke rumahnya . Setelah melihat tidak ada nama yang tertera di layar ponselnya. Dengan penasaran dia mengangkat telepon tersebut
"H-hallo"ujar cilla takut-takut
"Hallo"sahut suara berat diseberang sana membuat cilla merinding
"Iya,ini siapa?"cilla memberanikan diri bertanya dengan segenap keberaniannya
"Sayang,ini kakak. Kakak merindukanmu"ujar suara diseberang sana dendan lembut
"Kakak?apakah ini kak reyhan?"cilla merasa sangat bahagia jika benar ini adalah kakaknya
"Ia sayang,apakah gadis kecilku tidak merindukan kakak?"tanya reyhan dibalik telepon
"Tentu aku merindukan kakak,kapan kakak pulang?"tanya cilla bersemangat
"Entalah,kakak usahakan lima bulan lagi,kakak nggak tahan ingin memeluk gadis kecil kakak"sahut reyhan lirih
"Aku,akan menunggu kakak,asal kakak pulang"
Reyhan mengangguk walau cilla tidak melihatnya"aku akan pulang,sabar yah"
"Iya kak,aku belajar dulu,masih banyak tugas"ujar cilla
"Iya,jangan lupa belajar yang benar,jika suami kamu menyakiti kamu,bilang kekakak,kakak akan mematahkan lehernya,dan membuangnya jauh-jauh dari kamu,perlu kakak akan membawa kamu ke tempat kakak"ancam reyhan"Kakak nggak pernah main- main,kakak nggak perduli mama,dan papa. Mereka jahat sama kakak pisahin aku sama gadis kecilku"
"Aku mencintaimu cia,sangat mencintaimu,demi janji aku. Aku akan lakukan yang kamu mau,yaitu melupakan rasa ini"ujar reyhan sebelum menutup teleponnya
Flash off
setelah dia menyelesaikan tugasnya,segera beranjak ke kasurnya. karena sudah larut malam, dia tidak akan menunggu kepulangan suaminya seperti di hari-hari sebelumnya. Dia lelah harus menunggu karena itu membuatnya semakin tidak dihargai
* * *
Tidak ada yang spesial hari ini,semuanya terasa membosankan. Cilla menghela napasnya sesekali dia menatap jam dipergelangan tangannya, menunggu waktu mata kuliahnya berakhir
Naila tidak hadir,membuat hari ini semakin buruk saja. Cilla tidak memiliki cukup banyak teman dekat. Hanya Naila teman yang paling dekat dengannya
Cilla menopong dagunya dimeja. Tangannya bergerak mencoret coret kertas dimejanya dengan bosan. Sebentar lagi,sebentar lagi dan cilla akan keluar kelas
Akhirnya jam matakuliah berakhir. Dosen dan semua mahasiswa keluar kelas,hanya menyisahkan dirinya seorang
Perlahan dia memasukan laptopnya kedalam tas punggungnya,dan keluar menuju pulang tapi sebelum itu, dia menunggu angkutan lewat
* * *
Musik berdentuman di seisi ruangan dengan keras. Ruangan itu di hiasi sedemikian rupa namun tidak terkesan berlebihan. Semua undangan sudah berkumpul di acara itu
"Selamat malam semua"ujar Mc membuka acara tersebut"Malam ini kita mengadakan party,yang di buat oleh teman kita sendiri,kalian pasti udah tahu dong,acara ini tentunya akan membawa pasangan"
"Nggak usah panjang yah,kita mulai saja,PARTY" semua orang bersirak he
"Eh,bro sendirian aja?nggak punya pasangan?"tanya seorang pria namun terdengar seperti ledekan
"Bentar juga datang kok"sahut pria itu,Mario tersenyum misterius
"Eh,bro sini ngumpul aja"seru pria berkacamata kepada pria yang baru tiba di acara itu
Dareen duduk disofa sebelah yang di ikuti sosok wanita yang bersamanya
"Langgeng amat bro"goda pria bermata sipit
"Iyalah,kan cinta sepanjang masa"ledek Mario tanpa menoleh kepada sepasang kekasih itu
"Iya dong,kan kita saling cinta"sahut Talia sinis,menatap Mario tidak suka
Dareen hanya diam tidak menanggapi ocehan sahabatnya itu
"Sayang,aku haus"rengek Talia
"Manja amat neng,kan punya kaki"ketus Mario disusul kekehan kecilnya
"Kok, kamu sewot sih"sahut Talia geram
"Betulkan,punya kaki"ujar Mario lagi mencari pendapat kepada temannya yang diagguki oleh mereka
"Udah,aku ambilin"ujar Dareen datar lalu berdiri mengambil minuman untuknya dan Talia
"Enak bangat yah,punya dua wanita. Yang satu setia menunggu dirumah,eh satunya teman kencan"ujar Mario terkekeh, sambil menggelengkan kepalanya
Bugh
Tbc
Maaf yah,guys aku gantiin london menjadi bali,soalnya susah mendeskripsikan
Jangan lupa Vote+Coment