018- Tarik Ulur

17.9K 2.8K 39
                                    

"Emangnya kenapa?"

Wonwoo memilih natap Mingyu datar, walaupun aslinya Wonwoo benar-benar kaget.

Kok dia tau tentang Jun?

Wonwoo kepo setengah hidup kenapa bisa Mingyu tiba-tiba tau tentang mantan pacarnya dulu.

Ga mungkin kan dia ngepoin masa lalu gue?

Ga.. ga mungkin. Mingyu ga segaje itu buat ngorek-ngorek masa lalu gue!

Perang batin Wonwoo terhenti ketika Mingyu angkat bicara.

"Bapak tinggal jawab pertanyaan saya." sela Mingyu sambil mandang Wonwoo nuntut penjelasan.

Jantung Wonwoo emang berdetak keras sampai rasanya dia ngira Mingyu bakal denger itu. Tapi si bapak kekeuh memandang Mingyu dengan tatapan dingin dan emo nya.

"Kamu nggak perlu tau tentang masalah pribadi saya. Itu bukan urusanmu!" Jawab pak Wonwoo tegas, kemudian si bapak berdiri dan ngeletakin kotak p3k ditempatnya.

"Kembali ke kelas. Setelah ini jam saya masuk ke kelas kamu." Wonwoo jalan ke pintu berniat keluar dari ruangan BK namun kakinya berhenti saat tiba-tiba suara dingin Mingyu dari belakang yang entah kenapa bikin jantung Wonwoo tidak tenang.

"... oh iya, saya lupa"

"Setelah perjuangan mati-matian saya demi bapak dari dulu sampai sekarang, bapak kan cuma nganggap saya sebagai murid bapak doang"

"Bodoh nya saya berharap lebih dari bapak."

Mingyu natap kecewa punggung Wonwoo yang tidak menunjukan tanda-tanda bahwa dia bakal berbalik menghadap Mingyu.

Tapi nyatanya Wonwoo memilih diam dan segera meninggalkan ruangan itu.

🐱🐱🐱

Kalo ditanya apa-apa aja perjuangan Mingyu selama Wonwoo ngajar di sekolah ini, itu banyak banget.

Salah satunya waktu Mingyu kelas 11, pak Wonwoo pernah diboikot guru-guru honorer karna merasa ga adil atas pembagian gaji.

Mereka bilang pak Wonwoo dapat gaji yang lebih tinggi padahal dia cuma ngajar satu mata pelajaran dibanding para honorer lainnya yang paling banyak ngambil 3 mata pelajaran buat ngajar. Kasus kecil yang dibesar-besarin itu sampai ke telinga Mingyu.

Guru-guru semuanya nyalahin kepsek dan jadi ga suka dengan pak Wonwoo.

"Sementang pak Wonwoo anak CEO terkenal, dia yang paling di istimewakan."

Padahal sedikitpun si bapak sudah tidak mempedulikan lagi ayahnya yang udah ninggalin dia dari SMP demi bisnisnya disana-sini.

Wonwoo benar-benar tertekan sampai akhirnya Mingyu datang dan menghentikan aksi Wonwoo yang berniat resign waktu itu.

Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata pak Wonwoo menerima 'uang terimakasih' dari ayahnya Mingyu.

Ayahnya Mingyu berterima kasih karna udah bikin anaknya sedikit berubah dengan kehadiran pak Wonwoo sebagai guru di sekolah itu.

Salahkan Mingyu yang tiap ditanya kenapa ke sekolah pas hari libur dia dengan santainya jawab,

"Mau liat pak Wonwoo ngajar anak-anak olimpiade "

Di jawab begitu, ayahnya Mingyu mengira anaknya itu ikut olimpiade, padahal mah modus doang.

Setelah para guru-guru tau sebab kenapa pak Wonwoo dapat laporan keuangan dengan gaji besarnya, semua guru--dan yang menjelek-jelekan pak Wonwoo--meminta maaf.

Dan semua itu berkat mingyu.

"Pak Wonwoo itu sok kuat diluar. Padahal hatinya lemah. Karna keegoisan dia makannya jadi sok kuat gitu. Pak Wonwoo butuh seseorang buat ngejaga dia dalam situasi apapun."

🐱🐱🐱

Sepanjang pelajaran matematika, Mingyu sedikit pun tidak memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh pak Wonwoo.

Mingyu nggak lagi heboh ataupun mempertanyakan hal-hal ga penting selama pelajaran.

Yang biasanya dia rebutan kursi dengan Jungkook yang duduk di depan, sekarang Mingyu lebih milih menetap duduk di kursinya--paling belakang--seperti biasa.

Dia memilih diam, melihat keluar jendela, dan tidur tanpa memperhatikan Wonwoo sedikit pun. Mingyu berusaha menulikan telinganya dan berdoa semoga guru piket lagi khilaf dan membunyikan bel pulang lebih awal.

Melihat kejadian langka ini Wonwoo sedikit bernafas lega karna dia bisa dengan tenang menjelaskan materi kepada muridnya.

Namun di dalam hati kecilnya Wonwoo benar-benar nggak tenang ngeliat perubahan Mingyu.

.
.
.

Doa mingyu terkabul. Bel pulang berbunyi dan bikin satu kelas langsung bernafas lega.

Dasar, giliran bel pulang langsung lancar nafas lo. Pas belajar aja pada langsung sesak nafas. Apalagi kalo udah belajar MTK, hampir kejang-kejang kali.

Untuk ngeliat si bapak ngajar bisa sekalian cuci mata.

Dasar ya kalian!

Mingyu menegakan kepalanya begitu dengar bel berbunyi dan setelah melakukan perdebatan singkat sama si Yugyeom dengan tema 'Lo yang siap-in' (untung Yugyeom penyabar jadi dia yang ngalah buat nyiapin kelas) Mingyu langsung ngambil tasnya dan berjalan keluar kelas.

"Kim Mingyu."

Panggilan Wonwoo bikin kaki Mingyu berhenti ngelangkah dan sekarang dia masih berdiri di depan pintu kelas.

"Karna bukan kamu yang nyiapin kelas tadi, tolong antarkan buku-buku ini ke meja saya. Sekalian letak tabel grafik ini ke gudang."

Mingyu menghela nafas dan memutar bola matanya. Dia melengos dan mau nggak mau ngelakuin perintah si bapak.

Dan sekali lagi, dengan ga ikhlasny, Mingyu ngambil buku-buku itu dan gulungan tabel di meja guru.

"Sini gue bantu ming, si bapak mah tega nyuruh Mingyu yang lagi bonyok gini." bisik Seokmin yang tiba-tiba datang dari belakang dan ngambil setengah dari buku yang dibawa Mingyu.

"Lakukan sendiri! Ini hukuman kamu karna berkelahi Kim Mingyu!"

"Dan kamu Lee Seokmin, biarkan dia selesaiin hukumannya!" Ujar pak Wonwoo tegas dan bikin Seokmin natap Mingyu ragu.

Mingyu cuma senyum maksa dan mengangguk pasti diikuti Seokmin yang mengembalikan lagi buku-buku yang ia pegang pada Mingyu kemudian berlalu sambil nepuk bahu sohibnya itu.

Seokmin ga tahu apa yang akan guru dan temannya itu lakukan sepeninggalaan dirinya dari kelas.

🐱🐱🐱

(✔) Math Teacher × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang