020- Sebuah Pelukan

20.3K 2.9K 296
                                    

Mingyu ga bisa woles begitu orang di dalam kamar membuka sedikit pintu kamarnya.

Sebelum Mingyu mendorong pintu itu biar mengangkang lebih lebar lagi, Wonwoo lebih dulu menarik pintunya dan melihat Mingyu yang kini berdiri di depan kamarnya.

Keduanya sama-sama terdiam, bedanya kali ini Wonwoo menunduk dalam tidak membiarkan dirinya untuk membalas tatapan Mingyu.

Kondisi Wonwoo yang saat ini benar-benar kacau bikin Mingyu nggak tega dan jadi pengen meluk badan Wonwoo itu.

"Won," bisik Mingyu melangkah mendekat kearah Wonwoo yang masih menunduk. Tapi sebelum itu, Wonwoo langsung bergerak mundur menghindari gapaian Mingyu.

"Selagi gue ngomong baik-baik tolong balik ke sekolah sebelum gue panggil satpam buat ngusir lo." ancam Wonwoo dengan suara dingin ciri khasnya.

Mingyu nggak peduli, dia semakin melangkah maju sampai jarak diantara mereka hampir nggak terlihat.

Diamnya Wonwoo bikin Mingyu senyum kecil dan menundukan sedikit badannya supaya dia dapat akses untuk saling bertatapan.

"Kenapa ya gue dengarnya lo nyuruh gue buat tinggal disini dan jangan balik kesekolah?"

Wonwoo memberanikan diri menatap Mingyu tajam. Nyatanya Mingyu sama sekali nggak takut dengan tatapan maut Wonwoo itu.

"Ngerti bahasa manusia nggak sih lo? gue muak liat muka lo terus! Gue capek ngeliat lo! Kenapa lo suka ganggu hidup gue?! Jangan bikin gue jadi benci ya sama lo sebelum lo keluar dari rumah gue!" nada serius dan penekanan dari setiap kata-kata Wonwoo membuat senyum Mingyu pudar.

"Dia serius."

Mingyu kembali menegakkan tubuhnya dia memandang Wonwoo yang masih menatapnya tajam. Sejenak Mingyu terdiam kemudian mengangguk random dan menjawab singkat.

"Oke.."

"Sori kalo gue ganggu"

Nada Mingyu nggak kalah datar, dia berbalik dan berjalan semakin mendekat kearah pintu keluar apartemen gurunya itu, ninggalin Wonwoo yang cuma menatap datar punggung Mingyu yang udah hampir menghilang.

Deg
Deg

Wonwoo terdiam ngerasain jantungnya yang berdetak keras tidak seperti biasanya, muncul penyesalan tak terduga dari hati Wonwoo.

"Kejar goblok!" -hati jww-

"Biarin goblok!! Jangan bikin gue jatuh!" -harga diri jww-

"Iya gue goblok! Mau apa lo!" -otak jww-

Kali ini hatinya menang, tanpa memikirkan harga diri dan otaknya, dia langsung berlari menyusul Mingyu yang sudah hampir meninggalkan kediaman Wonwoo.

Wonwoo menubruk punggung Mingyu dan memeluk bocah tinggi itu dari belakang. Mingyu auto kaget.

"Goblok! Bego! Bodoh! Dungu! Autis! Idiot! Anjing! Gue benci sama lu bangsat!"

Segala jenis hinaan dan umpatan keluar dari mulut Wonwoo yang kini tengah mengeratkan pelukannya, tidak membiarkan Mingyu lolos darinya.

"Anjing! Gue benci sama lo! Mati aja jangan pernah liat-liat gue lagi brengsek!"

Jangan pergi gue butuh elo

(✔) Math Teacher × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang