Eight

20 1 0
                                    

"Jeon Jungkook!?"

Gue kicep. Diem disitu ga gerak sedikit pun. Ya ampun ini beneran Jungkook bias gue? Gue mimpi apa hari ini? Konsernya besok kan anjir? Kok gue ketemunya hari ini.

"Yak?"
"Panda-ya?"
"Yak! Jangan mendiamkan ku"

"Eoh? Ah maaf. Neo..."
"Seagull?"

"Eoh. Wae? Kau terlihat sangat kaget"

"Aniya"
"Aku butuh udara"

"Geure, ayo keluar bersamaku"

+++

Gue sama Jungkook pergi ke swimming pool hotelnya. Duduk disini. Diem-dieman. Gue masih dugun-dugun soalnya kan dia ultimate bias gue anjir.

"Panda-ya"

Dia membuka percakapan duluan. Hamdalah.

"Eoh?" jawab gue.

"Apa kau masih syok?"

Si anjing masih nanya.

"Aniya. wae, oppa?"

Iya gue manggilnya oppa. Soalnya dia 5 taun lebih tua dari gue kan. Maaf oppa selama ini aku tydac sopan:(

"Mworago? Oppa? HAHAHA"

"YAK! Waeire?"

"Kau memanggilku oppa? Bukannya kau yang tak ingin memanggilku oppa?"

"Ah itu. Mian. Aku kan gatau"

"Gwenchana. Ngomong-ngomong..."
"Nama aslimu..."

"Aish. Aku lupa. Zee. Stephanie Zeera. Panggil aku Zee"

"Ji?" (Hangul ga ada z jadi bacanya jira)

"Eoh. Jira"

"Arraseo, Jira-ya"

Gue udah mulai menggigil disini. Udaranya dingin banget sialan.

"Ayo masuk. Kau kedinginan. Ke kamarku ya? Kita ngobrol lagi"

Gue cuma ngangguk terus ngikutin doi dari belakang. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan.

+++

"Ayo masuk"

Gue mulai melangkah memasuki ruangan 1124 sambil memegang cangkir cokelat gue. Jungkook mempersilahkan gue buat duduk. Gue langsung duduk aja di kasurnya. Kaga ada sopan santun nya emang.

"Hyung pergi. Mungkin kau bisa menunggu sebentar. Pintunya akan kubuka sedikit"

Gue ngangguk doang. Terus dia ngoceh lagi.

"Jira-ya, aku tak menyangka kau benar-benar menonton"

"Aku lebih tak menyangka bisa bertemu dan berbicara seperti ini denganmu, oppa"

"Jangan panggil aku oppa, bodoh"

"Arraseo, kook-ah"
"Eoh? Itu cocok untukmu haha"

"Cih. Anak ini"

"Ngomong-ngomong, bagaimana suasana di bandara tadi? Kudengar sangat ricuh. Apa kau baik-baik saja?"

"Nan gwenchana. Aku tau mereka terlalu excited bertemu dengan kami. Tapi tadi itu menyenangkan"

Gue ngangguk doang. Ga ada topik lagi. Baper guenya.

"Hal mariseo*"

"Mwoga?"

*Ada yang ingin aku bicarakan
Dia diem aja. Otomatis gue juga diem kan? Tapi gue penasaran dia masuk ngomong apa sama gue. Gue liatin aja. Mukanya dia kaya orang gugup gitu. Aduh apa yang salah sama gue nih.

"Mwoga?"

.
.
.

Silahkan hitung titik-titik diatas biar tau kejadiannya selang beberapa detik:") -author

Jeon Jungkook. Baru saja. Menyosor. Bibir indah. Milik. Stephanie Zeera.

"Anjing" umpat gue dalem hati.

Gue masih dalam posisi megangin cangkir gue. Gue eratin pegangan ke gagang cangkir itu. Demi Tuhan gue nge freeze. Ini gue dicipok bias anjir. Ini first kiss gue.

Jungkook ngejauhin bibirnya dari bibir gue. Deru nafasnya masih kerasa banget di kulit gue.

"Nan neol joahae, Jira-ya" kata Jungkook di posisi ekstrim yang bibirnya cuma 2cm an dari muka gue. Hidung aja nempel.

"Jungkook-ah, nan--"

Cup.

"Kalo bingung gausah dijawab sekarang. Tapi, ku pikir kau tak akan menolakku. Akukan biasmu. Mana mungkin kau menolak biasmu?"

"Karena kau biasku, ini sulit"

"Gwenchana. Semuanya akan baik-baik saja, Jira-ya"

"Geunde--"

Cup.

Iya udah cipok gue aja terus.

Emang sih dia cuma sekedar nempelin bibirnya di bibir gue. Tapi rasanya tuh, asdfghjkl.

Dia menciptakan jarak diantara bibir dia dan gue. Tiba-tiba

"Jeon Jungkook, apa yang baru saja kau lakukan?"

"Hyung?"

--------------------------------------------------------------

Merusak suasana aja - Zee
Aku harus ottoke ni ketauan - Jk
Udah besar ya adekku - si Hyung

Hayo kira kira Hyung nya siapa😎

Lovesick -jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang