Heart. 13.5

40 10 0
                                    

Flashback..

Eleazar Christian // 0354
24 tahun, pria
35 baker street
170 cm; 57 kg
No criminal record
Deadline: Agustus 2016

Aku mengangkat sebelah alisku, agak bingung dan tersentak ketika melihat 2 baris kata terakhir. Tidak setiap hari aku mendapat request orang yang tidak memiliki rekor kriminal.

"Siapa yang me-request ini?" Aku bertanya pada six, temanku yang baru saja memberikan dokumen target selanjutku.

"Request pribadi big boss." Jawab six, tidak mengalihkan pandangan pada pistol yang sedang di bersihkannya, "You better take it seriously, one~"

Aku berbalik dari six, mempersiapkan amunisi untuk misi ini, "I don't plan to mess it.. orange"
'As soon as this is done, i will rip that underestimate face of him..'

"37

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"37.. 37.. 37.." Aku meloncat dari satu atap ke atap yang lain, sambil mencari rumah target ku selanjutnya ini.

'Cih.. dasar chigi.. aku ingin memukulnya.' Bayangan six muncul di kepalaku. Dari awal aku tak pernah membencinya, hanya saja dia terlalu sombong dan itu membuatkan bukan membenci, tapi sangat membencinya.
Mungkin rasa benciku padanya lebih dalam dari pada rasa benciku pada Greel.

'Tunggu saja dia, saat ini semua selesai. Aku akan..'

"37!" akhirnya aku mendapat apartemen orang ini. Well, tentu saja aku tak akan membunyikan bel atau mengetuk pintunya, memang aku ingin apa? Bertamu?

Jadi, langkah pertama yang aku buat adalah mencoba menjebol salah satu jendelanya. Tentu saja akan beresiko jika targetnya melihat. Jadi, aku mencari ruangan yang lampunya mati dimana tentu saja, tidak ada orangnya.

Beruntung saja, targetku tinggal sendirian. Sehingga menyembunyikan tubuhnya jauh lebih mudah.
Hal ini sebenarnya tidak diperlukan, aku hanya ingin bermain hide and seek dengan polisi.

"Yosh!" Aku berteriak dalam hati, menyuarakan kemenanganku setelah berhasil menjebol jendela apartemen kurang lebih 45 detik.

Eh? Apakah hal seperti itu memang ada? Hh, aku tak peduli.
Kembali ke cerita, aku sekarang sudah berada di sebuah ruang yang nampaknya gudang.

"Siapapun orang yang tinggal disini, dia sangat jorok." Aku tak mengatakan hal itu tanpa alasan. Baru saja aku memasuki gudang apartemen ini, aku langsung disambut dengan jaring laba-laba yang entah berapa lama tidak di bersihkan.

"Sekarang.." Aku memperbaiki diri, menepuk sisa debu yang ada dan mengambil posisi siaga sambil berjalan menuju pintu gudang yang beruntungnya tidak terkunci.

'Aneh..' Tempat ini begitu kotor dan tak terurus. Namun, pintunya tidak terkunci dan—
Tunggu dulu, kuncinya ada disini!

Tunggu,,
Itu artinya—

"BANG!"

3rd POVBangun dari tidurnya, Eleazar merasakan bunyi-bunyi gerakan lalu berbalik melihat sosok di sofanya sudah siuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3rd POV

Bangun dari tidurnya, Eleazar merasakan bunyi-bunyi gerakan lalu berbalik melihat sosok di sofanya sudah siuman.

Beberapa saat yang lalu, ia ingin membersihkan gudangnya yang rencananya akan digunakan sebagai kamar Aria 3 bulan depan ketika dia mendengar suara ketukan dari jendela gudang tersebut. Dengan cepat, ia mengambil panci penggorengan didekatnya, yang belum sama sekali ia pakai, di salah satu kotak di gudang tersebut.

Eleazar, yang sering menonton film bergenre ansatsu, sangat berhati-hati layaknya ninja-ninja di film Jepang. Sharp and fast.

Tentu saja, jika keliru, nyawa menjadi taruhannya. Dari pakaian orang ini, ia tahu bahwa dia adalah mafia, bisa saja dengan ranking tinggi.

Setelah menangkap orang ini, dia hanya meletakkan dia di sofa ruang tamunya, tanpa diikat dan tak melakukan apapun bentuk kekerasan padanya. Hanya, membaringkannya di sofa coklat apartemennya. Aksi yang nekat tapi Eleazar tak ingin peduli lagi. Toh, walaupun dia bangun dan membunuh Eleazar, dia tidak peduli amat.


"Sei sveglio?" (You're awake?) Eleazar melangkah mendekati orang itu, membuatnya tersontak dan mundur beberapa langkah.

'Heh? Dia ketakutan?' Eleazar bingung. Ya, bagaimana tidak? Orang di hadapannya ini adalah salah satu mafia yang sepertinya high-rank dan  hampir ingin membunuhnya setengah jam sebelumnya lalu  ia ketakutan? Pfft.

Ini sama seperti skenario novel-novel. Terlalu fiksi untuk menjadi nyata. Namun, itulah kenyataannya.

"Perché sei qui? Chi ti ha mandanto?" (Why are you here? Who sent you?) Eleazar mulai bertanya serius pada mafia didepannya ini membuatnya agak taku dengan hawa intimidasi Eleazar. Eleazar yang melihat ini, mulai melunak dan menghela nafas panjang.
"Il mio nome è Eleazar"(My name is Eleazar) Dia memutuskan untuk mulai dari awal, dengan santai dan damai, "Qual è il tuo nome?" (What is your name?)

Lagipula, terlalu tidak sopan baginya untuk tidak memperkenalkan diri, pikirnya.

Pembunuhnya a.k.a calon-pembunuhnya-sebelum-ia-hentikan menatapnya dengan tatapan bingung anak kecil, soo innocent.

"Nome?" Dan ini membuat Eleazar facepalm... (Name)

"Oh Mio Dio! Non si dispone di un nome?" (Oh My God! You dont have a name?)Orang di depannya hanya terdiam sementara lalu menggeleng kecil membuat Eleazar, sekali lagi, facepalm.

"Hmm, che ne dici vi diamo qualche nome prima? Hmm, nome .." (Hmm, how about we give you some name first? Hmm, name...) Eleazar tidak tahu mengapa ia bertingkah seperti ini di depan orang yang 'beberapa saat yang lalu' ingin membunuhnya. Ya, dia merasa simpatik pada orang ini, nama saja tak punya.

Sementara ia memaksa kepalanya untuk berpikir, orang yang tadi ingin membunuh nya itu hanya menatapnya, bingung harus bagaimana bertingkah dan melakukan apa.

"Ah, capito!" (Ah, i got it) Eleazar menunjuk orang didepannya itu dengan telunjuknya, senyum puas terpasang di wajahnya, "Il tuo nome sarà, Eliezer!"(Your name will be, Eliezer!)

"Ah, capito!" (Ah, i got it) Eleazar menunjuk orang didepannya itu dengan telunjuknya, senyum puas terpasang di wajahnya, "Il tuo nome sarà, Eliezer!"(Your name will be, Eliezer!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HeartlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang