Happy reading..
Author pov
"Darimana saja kau?"Tanya Erik dengan wajah datar.
Kira pun hanya bisa menunduk takut dan merasakan kepala nya sedikit berdenyut. Rasa panas menjalar ke seluruh tubuuh nya. Seperti nya dia sakit akibat kehujanan di luar tadi.
"Jawab pertanyaan ku Kira?" Tanya Erik lagi-lagi Kira menunduk takut dan sedikit bergetar.
"Bukan urusan mu".
Erik sedikit terbelalak dengan jawaban Kira.
Kira merasa mata nya berkunang-kunang dan kepala nya terus berdenyut. Sudah menjadi alamat jika ia akan sakit. Pasalnya ia belum memakan apapun dari pagi tadi. Di caffe pun ia hanya memesan minuman saja.
"Bukan urusan ku katamu! Apa kau sadar dengan yang kau ucapkan itu?"
"Ya aku sadar apa yang ku ucapkan tidak salah. Kau memang suamiku, tapi dengan se enaknya kau bersama wanita lain dan bermesraan di luar sana"
"Wanita mana yang kau maksud?" Tanya Erik agak bingung."
"Wanita yang bersama mu di caffe tadi, apa itu tidak cu.." Tubuh Kira pun limbrung ke lantai. Dia pingsan dan Erik segera menangkapnya tapi telat.
"Kira bangun! Kau jangan bercanda seperti ini!!"
Erik melihat kue-kue bolu berjatuhan di lantai dan segera memungutnya. Entah mengapa ia merasa tidak asing dengan kue itu. Tapi dia tidak terlalu memikirkan nya, Kira lah yang lebih penting.
Erik segera membawa Kira ke rumah sakit terdekat, dan segera ,menghubungi keluarga nya.
Tidak membutuhkan waktu lama semua keluarga datang.
"Bagaimana keadaan Kira boy?"Tanya Ira yang notabene adalah ibu mertua Kira.
"Erik masih belum tau mom, Dokter masih memeriksa nya."
"Ya tuhan selamatkan anak ku" Rani pun menangis sesenggukan. Ira yang melihat itu sedikit bingung. Padahal Kira hanya sakit biasa bagi nya, mengapa besan nya itu sampai menangis seperti itu.
"Emm, Ran apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanya Ira.
"Tanya lah".
"Apakah sebelum nya Kira mempunyai penyakit yang serius?" Pertanyaan Ira membuat Rani langsung mendongakan kepala.
"Iya". Hanya satu kata itu bisa membuat Ira penasaran.
"Jika boleh tau , penyakit apa?"Tanya Suami Ira.
"Gagal ginjal"
Semua orang melongo termasuk Erik, Kecuali Rani dan Rhoni, Orang tua Kira.
"Aku takut, Kira kenapa-napa. Sebelum nya apa dia telah mengerjakan sesuatu yang berat nak Erik, atau apa yang membuat nya kelelahan?" Tanya Rani kepada menantu nya.
Erik tampak sedikit berpikir. "Dia sehabis keluar dari caffe nampak kehujanan mam, aku melihat bajunya basah kuyup" Jawab Erik.
"Mengapa kau tak mencegah nya boy?" Ira sedikit heran dengan anak nya ini. Bisa-bisa nya dia membiarkan Kira keluar sendirian.
"Tadi aku berangkat ke kantor mom, lalu saat aku pulang Kira sudah tidak ada di kamar. Dan sejam kemudian dia pulang dengan basah kuyup" Jelas Erik.
"Benar-benar anak itu!" Rani juga tidak habis pikir dengan anaknya. Dia takut terjadi apa-apa dengan Kira.
"Tidak Rani, ini bukan salah anakmu, tapi menantu mu. Bisa-bisa nya dia meninggalkan istrinya ke kantor. Padahal mereka pengantin baru!" Tukas Ira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
RomanceSeorang Kira Anastasya Bastian nggak nyangka bakal menikah dengan lelaki yang sombong,tampan,kaya raya,dan tak berperasaan. Erik emerald. Sangat membenci acara perjodohan yang dilakukan keluarga nya. Dan dia membenci calon istri nya itu. Setelah k...