My Cold Boy

Part 29 - Amnesia

HAPPY READING

AUTHOR POV

Seseorang yang menyebabkan kecelakaan itu sedang bersembunyi di balik tembok rumah sakit. Tepatnya di samping ruang dimana Erik di rawat. Ia menatap benci ke arah perempuan dengan perut buncit yang sedang berjalan susah payah menuju ruang suaminya.

"Kenapa tidak mati saja kau biadab!" ucap orang tersebut dengan mengepalkan tangan nya.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja. Lihat saja nanti!" tambah nya menyeringai.

****

Ira dan Jhony memasuki ruangan Erik dengan tergesa-gesa.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya Ira menangis sesenggukan.

"Kalian orang tua dari pasien ya. Syukurlah, keadaan anak kalian tidak terlalu serius. Tetapi.. Ada hal yang harus saya bicarakan secara pribadi dengan kalian" jelas dokter itu.

Ira merasa was-was dengan perkataan dokter yang menangani putra nya.

"Mari ikut sa.."

"Mommy!" panggil Erik dengan lantang hingga memotong pembicaraan dokter.

Ira bergegas menghampiri putra nya dengan kepala di perban.

"Iya sayang. Ini mommy" jawab Ira masih menangis.

"Daddy mana.. Ahhh" ucap Erik lalu meringis menahan sakit di kepala nya.

Jhony memasuki ruang rawat Erik "Ini daddy, bagaimana keadaan mu?"

"Kepala ku sakit sekali" jawab Erik sambil memegang kepala nya.

"Jangan bergerak dulu, kau belum pulih sayang" ucap Ira.

"Dimana Tika? Dimana cincin nya?" tanya Erik kebingungan.

Ira tersentak mendengar pertanyaan Erik.

"Apa maksud mu?" tanya Jhony datar.

"Daddy! Mengapa aku ada disini. Apa yang terjadi? Aku harus ke rumah Tika dad. Aku sudah berencana akan melamarnya"

"Cukup Erik! Apa kau sadar yang kau katakan barusan? Kau sudah punya ISTRI!" bentak Ira yang sudah hilang kendali.

Ia merasa kecewa, sama hal nya yang di rasakan oleh 3 orang yang hendak masuk tetapi berhenti seketika setelah mendengar perkataan itu.

Erik tersentak mendengar bentakan ibu nya. "Is..istri?" tanya Erik tidak percaya.

Dokter yang melihat semua itu membenarkan apa yang di prediksinya.

Erik mengalami amnesia.

"Dokter! Apa maksud semua ini. Jangan katakan jika putra saya mengalami hilang ingatan!" kata Ira dengan keras.

Kira mematung di tempatnya, ia merasakan tangan tak kasat mata seperti mencengkeram hatinya.

"Daddy! Dimana cincin nya? Aku harus pergi sekarang. Tika sedang menungguku" ucap Erik.

"Dokter! Katakan sesuatu!!" bentak Jhony pada dokter yang menangani Erik.

"Siapa Tika? Kapan putra anda berencana melamar dia?" Tanya dokter tersebut.