Part 15 - Rasa Nyaman

3.5K 70 0
                                    

Happy reading..

Author pov

Malam sudah menunjukan pukul 9, tetapi pasutri ini baru menyantap makan malam mereka. Entah apa yang di rasakan Erik saat ini, dia sedang asik tersenyum melihat Kira di depan nya sambil memakan makanan nya.

"Mengapa kau senyum-senyum begitu?" Tanya Kira membuat Erik terjingkat.

"Hehehehe, oke aku tak akan tersenyum lagi."Jawab Erik dan langsung memasang wajah cemberut.

"Eh tidak! Maksud ku, emm.. terserahlah" Kata Kira pasrah. Dia merasa aneh melihat Erik versi sekarang, kemarin dia cuek,dan tak mau bicara. Sekarang? Sungguh mukjizat.

"Tadi kau kemana saja?"Tanya Erik dengan tatapan tajam.

"Aku membeli perlengkapan dapur, kenapa?"

"Mengapa kau tak ijin padaku? Hiihhhh!!" Erik menarik daun telinga Kira sampai empu nya yang punya telinga mengaduh kesakitan.

"Aww! Sakit tau"

"Biarin! Wleek!" Erik masih setia menarik daun telinga Kira.

"Ampunn Erik, aku takkan mengulangi nya lagi"

Erik pun melepaskan nya dan Kira mengusap-usap daun telinga nya yang Nampak merah.

"Awas jika kau mengulangi nya lagi. Akan ku hukum" Tegas Erik.

"Apakah hukuman nya seperti tadi?"Tanya Kira dengan hati-hati.

Erik melongo mendengar pertanyaan Kira, kesempatan sekali untuk menggoda nya.

"Ya dong, memang nya kau keberatan?"

"Ti-tidak kok."

"Berarti kamu senang kan jika hukuman nya seperti itu?" Erik menaik turun kan alis nya.

"Bukan begitu, ah aku jadi malu. Diamlah!"

"Hahahahahahaha.. Jadi jangan jarang melakukan kesalahan. Jika bisa setiap hari, agar aku sering menjalankan hukuman untuk mu"

"Berarti aku harus keluar setiap hari. Begitu maksud mu?" Kira bingung.

"Sudahlah jangan di bahas. Selesaikan makan mu, lalu temani aku menonton film horror setelah ini. Aku baru membeli VCD nya tadi "

"Baik bos!" Kira semangat 45.

Erik pov

Aku tak tau mengapa hatiku nyaman jika berdekatan dengan Kira. Apalagi jka melihat senyum nya, hatiku terasa meleleh.

Dari awal aku memang tidak ada niatan untuk menyentuh nya. Entah setan dari mana, aku sudah menjadikan dia sepenuhnya sebagai milik ku. Jujur saja ini yang pertama bagiku, dan yang pertama bagi Kira. Dia masih gadis, aku salut dan bangga mempunyai istri yang bisa melindungi kehormatan nya.

Saat ini aku sudah berada di kamar ku, tepatnya kamar kami untuk menonton film yang baru ku beli tadi sepulang kerja.

Posisi tv ada di tembok bagian atas yang menghadap langsung ke ranjang. Jadi enak, jika menonton nya sambil tiduran di ranjang, apalagi ada teman nonton nya.

Aku sudah rebahan di ranjang dan menonton film yang baru di mulai, sedangkan Kira berada di dalam kamar mandi sedang mengganti baju nya.

Ceklek. Pintu kamar mandi terbuka, dan Kira sudah siap dengan piyama nya.

"Kau lama sekali" cicit Erik.

"Maaf. Hihi"

"Kemarilah, berbaring di sebelah ku" Ajak ku.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang