Happy reading..
Author pov
Erik langsung memasuki kamarnya sepulang dari rumah sakit tadi.
Ia melihat Kira sudah tertidur dengan pulas sambil menyelimuti dirinya sampai batas leher.Erik merasa sangat bersalah dan tak tega telah meninggalkan Kira sendirian di rumah, untuk menjenguk Tika.
Ia melepaskan jaket yang dari tadi di pakai nya dan menaruhnya di tempat yang benar, lalu ikut berbaring di samping Kira. Tak membutuhkan waktu lama dia terlelap.
*****
Sinar mentari telah masuk menembus gorden kamar pasutri yang masih belum sadar dari alam mimpinya. Siapa lagi kalau bukan Erik dan Kira.
Waktu menunjukan pukul setengah 6 pagi, Kira menggeliat tanda ia akan bangun.
Setelah mata nya terbuka sepenuhnya, ia sedikit tersentak melihat tangan kekar milik suaminya memeluk erat pinggang nya.
Kapan dia pulang,pikirnya.Erik yang merasa tidurnya terganggu segera membuka matanya,dan melihat Kira yang sedang menatap nya juga.
"Kau sudah bangun?"Tanya Kira."Seperti yang kau lihat"Jawab Erik datar.
"Jam berapa semalam kamu pulang?" Tanya Kira lagi dengan menatap intens suaminya,agar ia bisa menemukan kebohongan darinya.
"Bukan urusan mu"Jawab Erik acuh dan segera bangkit menuju kamar mandi.
"Kau ini kenapa?"."Ku bilang BUKAN URUSAN MU. Urus saja dirimu sendiri" Bentak Erik sambil membanting pintu kamar mandi.
Kira segera meneteskan air mata. Mengapa Erik berubah dengan cepat, dia labil sekali.
Kira memutuskan untuk mandi di kamar mandi samping dapur saja.
Belum sempat ia beranjak, Erik sudah keluar dari kamar mandi. Cepat sekali ia mandi, bahkan seperti buru-buru akan pergi.
"Siapkan sarapan ku sekarang. CEPAT!!" Bentak Erik sambil melihat Kira tajam.
"I-iya" Jawab Kira tergagap dan menundukan kepala.
Kira segera keluar kamar menuju dapur. Dia merasa menjadi pembantu saat ini,bukan seorang istri.
Kira hanya memasak kan 2 telur mata sapi saja untuk lauknya.
Tak lama Erik pun menuruni tangga, dan melihat Kira sedang menyiapkan sarapan nya di meja makan.Erik menghampiri meja makan dan melihat sekilas ke arah menu sarapan yang di buat Kira.
Erik nampak sangat emosi.
"MENGAPA HANYA INI YANG BISA KAU SIAPKAN! APA UANG YANG KU BERI KEPADA MU TIDAK CUKUP UNTUK MEMBUAT MAKANAN YANG LEBIH DARI INI. DASAR TIDAK BERGUNA! Arrggghhh." Lagi-lagi Erik membentak Kira. Dan melemparkan piring berisi nasi dan lauk itu ke sembarang arah.
Kira menangis ketakutan. Ia merasa Erik bukan suaminya. Suaminya hanya Erik yang kemarin bersikap manis terhadap nya."Apa salahku ?"Tanya Kira dengan nada pelan.
"Kau tanya apa salah mu? Gara-gara kau aku tak bisa bebas menjalani hidup ku. Kau tak berguna sama sekali!""Lalu mengapa kau bersikap manis semalam padaku?"
"Itu hanya sebagian acting ku di depan mu,jangan harap aku berlagak manis di depan mu. Bahkan aku tidak akan pernah mencintai mu!"
"Mengapa kau menjadi seperti ini" Kira menangis sesenggukan.
"Terserah kau lah!aku buru-buru" Erik pergi meninggalkan Kira. Entah dia akan kemana, Kira tidak tau.Kira pov
Apa aku pantas di sebut istrinya sekarang?.
Ku rasa tidak. Dia memperlakukan ku seakan-akan aku budak di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Storie d'amoreSeorang Kira Anastasya Bastian nggak nyangka bakal menikah dengan lelaki yang sombong,tampan,kaya raya,dan tak berperasaan. Erik emerald. Sangat membenci acara perjodohan yang dilakukan keluarga nya. Dan dia membenci calon istri nya itu. Setelah k...