-¤-
KRING'
Bel istirahat berbunyi. Satu kelas bersorak-sorak terlepas dari pelajaran bu Roi. Dan kebetulan pula, perut Aliva sudah kecacingan ingin meminta makanan.
"Liv. Makan yuk. Dah laper." ucap seorang gadis bernama Shalsya Darista Michaelly.
"Sekalian lo yang bayar ya?" tanya seorang gadis berkuncir dua, yang bernama Seba Lestari Putri.
"Yaudah. Yuk !!" ajak Aliva kepada kedua sahabatnya itu.
Aliva dan sahabatnya sudah berada diambang pintu kelas. Jalan mereka terhalang ketika segerombolan gadis berkumpul dan membahas topis tentang, "Alvino kena hukum?"
"Siapa Alvino?" tanya Aliva kebingungan kepada sahabatnya itu.
"Lo nggak tau Liv? Yaudah. Gue kasih tau. Alvino itu, cowok yang paling terpopuler disekolah ini. Nah, kalau pak Rius itu adalah papanya Alvino." seketika mata Aliva terbelalak tak percaya bahwa apa yang dikatakan Seba memang benar apa adanya.
"Ah !! Yang bener lo? Setau gue, gue nggak pernah liat anaknya? Bahkan yang namanya Alvino juga gue nggak tau." ucap Aliva menaikkan kedua pundaknya.
"Aduh Liv. Gini ya. To the point aja untuk lo. Alvino dulu memang nggak sekolah disini. Pas kelas dua SMA, dia langsung sekolah disini. Emang sih lo nggak pernah liat dia. Secara, dia itu, bisa dibilang cowok pendiam sama penyendiri. Kadang pengen dicari malah nggak ada. Nggak dicari malah ada. Gitu." jelas Salsya juga.
"Ah !! Bodo. Peduli amat gue liat muka dia? Yuk !! Gue dah laper nih. Ntar yang ada kita telat lagi." ajak Aliva menarik tangan mereka berdua untuk menuju kantin.
-¤-
"Aduh kak. Capek nggak? Nih minumnya?"
"Masyaallah. Badannya kok sixpack banget yak?"
"Au tuh. Nembus lho kak? Gara-gara keringat ya kak?"
Rasanya, Alvino ingin sekali menjitak satu persatu gadis yang merayunya itu. Menurutnya, gadis yang merayunya adalah gadis yang sangat mengganggu di hidupnya. Apalagi Alvino adalah anak yang terkenal disekolah ini.
"BISA DIEM NGGAK SI LO !!" bentak Alvino melemparkan sapu ke lantai dan membuat gadis yang berusaha merayunya itu mendadak jadi ketakutan.
"Anjir. Galak banget nih cowok."
"Au tuh. Udah ah. Gue takut. Pergi yuk !!"
"Yuk."
"Dasar cabe. Muka udah pas-pasaan pengen ngerayu gue. NGACA DONG !!" Alvino sengaja berteriak untuk menyinggung gadis yang berusaha merayunya itu.
"Fiuh. Akhirnya gue selesai juga. Terakhir, sapu dan sapu pel ini, bakalan gue taro ke gudang lagi." gumam Alvino dengan raut wajah yang sangat ceria terlepas dari hukuman bu Selly.
Saat ingin membalikkan badan untuk menuju gudang, dirinya dikejutkan oleh seorang gadis yang menabraknya dan membuat mereka berdua harus jatuh di lantai.
"FAK !! Gila !! Pantat gue sakit banget dah !!"
"SHIT !! WOI !! Jalan pake mata. Udah tau ada orang di depan mata lo !!" bentak Alvino pada gadis yang tak sengaja menabraknya itu.
"Ketus amat sih lo !! Gue minta maaf." gadis itu mengerutkan keningnya dan beranjak sendiri untuk membenarkan posisinya itu.
"Maaf maaf maaf. Dasar ceroboh." ucap Alvino melewati tubuh gadis itu dan pergi meninggalkan gadis itu di koridor bersama dua sahabatnya itu.
Yash. Dia adalah Aliva, Shasya, dan Seba.
"FAK !! Gila. Ketus banget dah tuh cowok. Anak siapa sih?" tanya Aliva membersihkan rok bagian belakangnya yang kotor.
"Anak pak Rius." jawab Seba.
"Nggak bapak nggak anak sama aja ya? Cerewet kerjanya." ledek Aliva berkacak pinggang dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
"Hush. Jangan ngomong gitu napa? Katanya pengen makan? Yuk !!" ajak Shalsya kepada kedua sahabatnya itu.
-¤-
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOYS & BAD GIRLS [Revisi]
Novela Juvenil[Proses revisi chp.1. Maaf karena banyak perubahan] "Gue bakal berusaha untuk ngebuat diri lo bisa deket sama gue !!" -Alvino. "Kalau gue nggak mau?" -Aliva. "Pasti mau !!" -Alvino. Diantara keduanya, terdapat sebuah perselisihan yang tidak kelar-ke...