-¤-
Aliva sudah menyantap soto betawi kesukaannya. Sekarang dia harus balik di apartnya dibanding berlama-lamaan disini.
Aliva lalu memberanjakkan dirinya dari kasur dan langsung berjalan menuju lift. Aliva kemudia memasukki lift tersebut, ketika pintunya sudah terbuka lebar.
-¤-
Sesampainya Aliva pada tujuan, Aliva tiba-tiba mendapati seorang lelaki dengan kupluk yang berada diatas kepalanya itu. Dia adalah Alvino.
Aliva mengira, Alvino akan menganggunya sekarang. Rupanya tidak. Alvino hanya santai melewati tubuh Aliva menuju lift.
Tentu saja Aliva heran dan bingung. Tanpa basa-basi, Aliva langsung mengatakan sesuatu kepada Alvino yang nanti sudah keburu pergi.
"Tumben lo nggak nggangu gue?" tanya Aliva menyilangkan kedua tangannya bingung.
"Gue takut lo marah lagi sama gue. Dan gue juga takut lo benci sama gue lagi." ucap Alvino memasukki lift dengan senyum manisnya itu.
Satu kata untuk Alvino saat ini. Ganteng.
Jujur. Aliva suka dengan Alvino ketika memakai kupluk yang berada dikepalanya. Cool dan ganteng. Itulah yang dipancarkan oleh seorang lelaki blasteran Spanyol itu.
-¤-
"Assalamualaikum kak?" tanya seorang gadis perlahan-lahan membuka pintu apartnya.
"Waalaikumsalam. Kenapa adek nggak ikut Alvino tadi?" tanya Gilang.
"Nggak ah, adek bosen. Eum... dia mau kemana kak?" tanya Aliva balik.
"Ke supermarket pengen beli mie instan. Terus ke starbucks pengen beli dissert sama minuman untuk adek. Katanya sih." jawab Gilang.
"Lho? Kok adek? Untuk kakak?" tanya Aliva balik.
"Nggak. Lagian masih ada nasi sama lauk pauk disini. Sayang kalau nggak dihabisin." jawab Gilang lagi.
"Yaudah deh. Adek pergi kekamaar dulu ya kak?" tanya Aliva dan direspon anggukan oleh kakaknya yang sedang asyik menatap layar televisi disana.
Aliva kemudian membuka pintu kamarnya dan langsung memasukkinya. Aliva lalu membantingkan tubuhnya di kasur dengan menghadap keatas langit atap kamarnya.
Satu kata untuk perasaannya ini. Rindu. Entah mengapa perasaannya ada kejanggalan yang membuatnya harus berpikir.
Mungkin karena efek ditinggal sebentar oleh Alvino atau yang lainnya?
Kok gue tiba-tiba kangen sama dia ya? Padahal baru pergi kok langsung rindu, batin Aliva menatap langit atapnya.
Apaan sih? Mikirin dia kagak ada gunanya, batin Aliva meraih hpnya dan membuka lockscreen lalu membuka aplikasi line.
Grup KJN's squad.
Aliva.D: Guys lgi ngapain nih? Gw bosen.
Shalsyaaa: Kan ad si Alvino Liv?
Aliva.D: Dia pergi.
Shalsyaaa: Trus kalau dia pergi, ap hubungannya lo sma dia? Bukannya lo nggak suka sma dia ya?
Aliva.D: Gw rindu.
Shalsyaaa: Dah gw screenshot Liv.
Aliva.D: JANGAN TOLOL !! GUE BILANG JANGAN YA ?!!.
Shalsyaaa: Bodoh amat. Gw ksih tau sma Alvino nanti :b.
Aliva.D: Emg lo pya IDline-nya?
Shalsyaaa: Gak.
Aliva.D: Fak. Trus? Untuk ap lo simpen?
Shalsyaaa: Spa tau gw dpet IDline-nya dia dan gw kasih deh hasil screenshot-an gue.
Aliva.D: Gu--
TOK TOK TOK'
Tiba-tiba saja suara pintu berbunyi dan membuat aktifitas Aliva harus terhenti sampai disini dulu.
Mendengar suara yang tidak kunjung berhenti itu, Aliva-pun berniat membuka pintu kamarnya dan mendapati seorang lelaki tampan dengan menggunakan kupluk merah-maroon diatas kepalanya itu.
"A-Alvino? Ngapain?" tanya Aliva.
"Nih. Gue bawain makanan untuk lo. Gue harap lo suka." ucap Alvino seraya menyodorkan tangannya yang sedang menggenggam sekantong plastik berisikan makanan.
Aliva mengambil plastis tersebut dan membukanya, "Tapi gue udah makan tadi. Emang lo mau gue gendut?" tanya Aliva mengkerucutkan mulutnya.
Alvino menggeleng dan tersenyum lebar karena tingkah laku Aliva yang membuat Alvino ingin mencubit pipinya gemas, "Nggak. Dan lagian kalau lo gendutan muka lo malah nambah imut kok." ucap Alvino merayu dan mampu membuat jantung Aliva berpacu dengan cepat.
"Kalau lo nggak mau makan, lo simpen didalem kulkas. Terus besok lo panasin. Soalnya ini makanan yang berkuah. Sayang kalau basi." jelas Alvino.
"Yaudah deh. Makasih ya?" tanya Aliva tersenyum manis dan membuat Alvino semakin gemas dibuatnya.
Aliva lalu membawakan makanan tersebut ke dapur dan meletakkannya didalam kulkas berwarna silver itu.
Tapi ada satu hal yang dilupakan Aliva. Yaitu meminta maaf atas perlakuan kasar Aliva kepada Alvino di balkon nanti.
Ya. Aliva akan mengungkapkan semua itu hanya untuk Alvino. Di balkon tepatnya balkon milik Aliva.
-¤-
![](https://img.wattpad.com/cover/125232809-288-k473248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOYS & BAD GIRLS [Revisi]
Fiksi Remaja[Proses revisi chp.1. Maaf karena banyak perubahan] "Gue bakal berusaha untuk ngebuat diri lo bisa deket sama gue !!" -Alvino. "Kalau gue nggak mau?" -Aliva. "Pasti mau !!" -Alvino. Diantara keduanya, terdapat sebuah perselisihan yang tidak kelar-ke...