-¤-
Siang sudah berlalu. Tak ada niat sedikitpun Aliva ingin pulang karena tak ingin meninggalkan Alvino.
Seba, Shalsya dan lainnya juga sudah pulang karena sudah malam. Awalnya Seba menyuruh Aliva pulang untuk mengganti bajunya atau mandi dulu dan makan terdahulu.
Tetapi jawaban Aliva hanya bisa dijawab dengan gelengan dan tangisan. Merasa bingung harus melakukan apa, pada akhirnya Seba memutuskan untuk menelpon kakak Aliva untuk menjenguk Alvino dan membawa makanan untuk Aliva.
"Liv kita pulang dulu ya. Gue udah nelpon kakak lo." ucap Seba.
Tapi Aliva tidak melontarkan sepatah kata apapun sambil melihat Alvino terbaring lemas dengan sedih. Hanya saja dia mengangguk sebagai jawaban saja.
"Vin. Bangun dong Vin." ucap Aliva menggenggam tangan Alvino dan berharap agar Alvino bisa bangun.
"Gue nggak mau lo ngelupain gue. Gue mau lo tetep inget memori lo tentang gue." Aliva menunduk dengan posisi masih menggenggam tangan Alvino.
Sekian lama menunggu, tak ada tanda-tanda bahwa Alvino akan bangun dari tempat ia berbaring. Hingga pada akhirnya, terdengar suara pintu menandakan seseorang sedang memasuki ruangan.
Dan itu adalah sesosok lelaki yang bisa dibilang kakak Aliva dengan membawa sekotak nasi untuk adiknya sendiri.
"Mama sama papa mana?" tanya Aliva berdiri.
"Kayaknya di apartemen. Kakak nggak sempet kasih tau mereka karena kakak buru-buru. Ditambah lagi kata temen adek kalau adek nggak makan sama mandi. Makanya kakak bawa nasi kotak sama baju ganti." jelas Gilang panjang lebar.
"Makasih ya kak."
"Ngomong-ngomong kondisi Alvino udah membaik?" tanya Gilang dijawab gelengan pelan oleh Aliva.
"Alvino amnesia kak." ucap Aliva menjawabnya dengan enteng.
"Hah? Kok bisa?"
"Kata dokter, dibagian kepala Alvino terdapat sebuah luka yang mengakibatkan Alvino kayak gini. Luka itu diakibatkan oleh pukulan benda yang keras. Adek yakin yang ngelakuin semua ini Demian." ucap Aliva.
"Jangan terlalu yakin. Kalau bukan Demian adek mau apa?"
"Ya siapa lagi kalau bukan Demian?"
"Ok. Kalian berdua sudah berhubungan dan kakak nggak akan ikut campur. Karena semua ini harus kalian jalani dengan rasa kasih sayang dan cinta. Tapi satu-satunya yang kakak ketahui untuk memulihkan memori Alvino adalah, mengulang kembali masa-masa tentang kalian berdua."
"Maksud kakak adek harus mengulangi hubungan kita berdua dari awal."
"Iya."
"Tapi adek nggak mau."
"Itu namanya bukan cinta. Itu namanya adek menjalani hubungan ini dengan terpaksa. Kalau adek mencintai Alvino, maka jalanilah kembali hubungan kalian berdua dari awal. Tapi kalau adek nggak ya kakak harus kasih solusinya apa lagi?"
"..." Aliva terdiam. Aliva tidak tau bahwa hubungan ini berjalan dengan perasaan cinta atau perasaan terpaksa.
Selama ini Aliva tidak menyadari dan tidak tau tujuan hubungan mereka itu apa. Jangankan tujuannya yang tidak Aliva ketahui. Aliva juga tidak tau bahwa hubungannya ini berjalan dengan perasaan cinta atau terpaksa.
"Dek. Kalau adek cinta sama Alvino, nggak mungkin adek nggak mau kalau hubungan akan diulang dari awal. Jujur sama kakak. Adek sayang atau nggak sama Alvino?" tanya Gilang memegang kedua pundak Alvino.
"Sayang."
"Kalau sayang adek harus berusaha dan berjuang untuk memulihkan memori Alvino kembali. Nggak boleh putus asa. Itu bukan namanya cinta sejati."
Entah mengapa, dengan perkataan Gilang tadi membuat Aliva tersentuh. Kata-kata yang dilontarkan kakaknya sendiri membuat Aliva tersadar tujuan cinta itu apa sekarang.
Kini, Aliva akan membuktikan rasa kasih sayang dan cintanya kepada Alvino. Aliva juga sadar, bahwa selama ini aliva selalu mengatakan sayang kepada Alvino itu hanya dari mulutnya saja bukan dari perasaan dan hatinya.
Dan tapi kali ini dia akan memperbaikki semuanya bahwa semua yang dia jalani itu dengan rasa terpaksa. Mulai sekarang juga atau kapanpun itu.
-¤-
Nggak dabel update. Maap semuanya T.T
Besok chapter 30. Akan author spesialkan chapter 30. Penasaran bagaimana ceritanya? Penasaran ya? Bagus lah.
Dan sorry typo dan alur ceritanya udah mulai... ya gimanalah gitu. Tapi, seperti yang author katakan, chapter 30 akan author spesialkan, jadi hanya bisa ditunggu saja. Dan author tak akan meng-php-kan kalian yaps! See ya.
-¤-
![](https://img.wattpad.com/cover/125232809-288-k473248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOYS & BAD GIRLS [Revisi]
Fiksi Remaja[Proses revisi chp.1. Maaf karena banyak perubahan] "Gue bakal berusaha untuk ngebuat diri lo bisa deket sama gue !!" -Alvino. "Kalau gue nggak mau?" -Aliva. "Pasti mau !!" -Alvino. Diantara keduanya, terdapat sebuah perselisihan yang tidak kelar-ke...